Riset Perilaku Konsumen LANDASAN TEORI
17
mengembangkan produk dalam bidang pemasaran. Pihak perusahaan akan dibantu dalam hal mengetahui secara menyeluruh tentang perilaku
konsumen. Segala informasi yang dibutuhkan seperti orientasi konsumen dan fakta- fakta tentang perilaku konsumen akan mudah untuk
diketahui, sehingga membantu dalam proses pemikiran baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Menurut John C. Mowen
dan Michael Minor dalam menerapkan riset perilaku konsumen terdapat tiga perspektif riset yang bertindak sebagai pedoman pemikiran dan
pengidentifikasian faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku perolehan konsumen.
Ketiga perspektif ini adalah: “1 perspektif pengambilan keputusan decision-making perspective
, 2 perpektif pengalaman experiental perspective
, 3 perspektif pengaruh perilaku behavioral influence perspective”
. John C. Mowen dan Michael Minor, 2002:11 Ketiga prespektif diatas merupakan suatu pola ya ng mendasari
konsumen dalam melakukan pembelian baik yang dipengaruhi unsur intern maupun eksternal pada diri konsumen itu sendiri.
1. Perspektif Pengambilan Keputusan Perspektif Pengambilan keputusan merupakan suatu anggapan
dimana konsumen itu sendirilah yang berperan sebagai pengambil keputusan dalam melakukan pembelian suatu produk. Sudut
pandang ini melihat bahwa pembelian merupakan proses atau langkah berpikir secara rasional dalam menghadap suatu
permasalahan ketika akan menggunaan atau mengkonsumsi suatu produk. Proses berpikir secara rasional ini meliputi pengenalan
18
masala h, mencari, evaluasi alternatif, memilih, dan evaluasi pasca perolehan.
2. Perspektif Pengalaman Perspektif pengalaman merupakan sutu pola pikir dalam diri
konsumen, dimana dalam beberapa kasus konsumen tidak melakukan pembelian sesuai dengan proses pengambilan keputusan
secara rasional. Dalam hal ini konsumen membeli produk tertentu dalam rangka untuk memperoleh kesenangan, menciptakan fantasi
atau perasaan emosi saja. 3. Perspektif Pengaruh Perilaku
Perspektif pengaruh perilaku merupakan proses berpikir konsumen yang berdasarkan pada kekuatan lingkungan yang
memaksa konsumen untuk melakuan pembelian tanpa harus membangun perasaan atau kepercayaan terhadap suatu produk
terlebih dahulu. Dalam hal ini konsumen tidak saja melalui proses pengambilan keputusan rasional tetapi juga berdasaran pada
perasaan untuk menbeli produk yang ada.