113
MEANING UNIT TRANSFORMASI 1
TRANSFORMASI 2
ikut mensosialisasikan
pemilu lewat
balai
perempuan di beberapa desa gitu. 61.
Setelah selesai, ada pendaftaran sebenernya saya enggak punya bayangan untuk menjadi anggota
KPU sama sekali tapi temen-temen mendukung “ayo..ayo..wong kamu sudah sosialisasi kemana-
mana kok malah gak daftar ngapain.kamu mau punya keinginan atau tidak ayo kita coba-coba.”
Subjek merasa mendapat dukungan dari
teman kerjanya
untuk mendapatkan pekerjaan.
62. Saya kan belum pernah berhubungan dengan dunia
politik ya takutkan kalo kerja di ranah itu. Subjek merasa cemas ketika akan
bekerja di tempat baru.
63. Akhirnya kami bertiga, saya punya sahabat itu
daftar. Nah..kemudian
ketika sudah
mulai memasukkan lamaran teman saya kan mau masukin
yang propinsi saya pikir “saya ni baru belajar kok daftar yang di propinsi, saya takut. Ah saya mau
yang di kabupaten aja di lingkup yang lebih kecil, wong saya belum kenal politik” ya enggak apa-apa
temen saya di propinsi dan saya di kabupaten toh bisa
saling berhubungan.
Akhirnya setelah
pendaftaran, kita bisa tes akhirnya saya yang diterima, dua temen saya malah enggak di terima.
Subjek merasa cemas dan tidak percaya diri karena belum memiliki
pengalaman bekerja di tempat baru.
64. Tapi kemudian ada persoalan ketika dipendaftaran
itu. Ketika saya bisa diterima, masuk sepuluh besar itu menjadi polemik. Masih ada sebagian orang
Subjek merasa orang lain tidak mempercayai
kemampuan yang
114
MEANING UNIT TRANSFORMASI 1
TRANSFORMASI 2
yang masih kurang mempercayai kemampuan saya “masak orang kayak gitu mau jadi anggota KPU,
bagaimana dia nanti melakukan tugas-tugasnya?” itu baru sepuluh besar kan mau diambil lima.
dimilikinya karena disabilitasnya.
65. Ketika pengumuman lima besar itupun saya masuk
disitu, itu semakin rame lagi “dia itu cacat Dia itu orang sakit Kenapa orang seperti itu bisa di
terima” jadi saya masih.di..disangsikan, diragukan bahwa saya bisa menjadi salah satu anggota KPU
gitu. Subjek merasa ditolak dan diragukan
kemampuannya bekerja
karena disabilitasnya.
66. Akhirnya banyak wartawan yang selalu tanya
“gimana mbk kenapa begini, ada persoalan seperti ini” sekarang nanyanya jangan sama saya, saya
tukan hanya saya tes, saya bisa menyelesaikan, ketika di kesehatan saya juga lolos ya tanya aja ke
dokter ke tim seleksi, bukan saya. Subjek
merasa dirinya
mampu menyelesaikan seleksi namun merasa
orang lain
masih meragukannya
karena disabilitasnya.
67. Saya enggak mau kalo tim seleksi meloloskan saya