serta menentukan perbaikan yang perlu dilakukan sebagai kekurangan pada penelitian ini.
3.4 Indikator dan Pengukuran Keberhasilan
Indikator keberhasilan dapat dikatakan berhasil apabila hasil yang dicapai siswa melebihi kriteria yang sudah ditentukan oleh peneliti.
Berikut adalah tabel 3.1 indikator keberhasilan dan alat ukurnya dalam penelitian:
Tabel 3.1 Indikator keberhasilan dan alat ukur siklus I Indikator
Kondisi Awal Target
Capaian Siklus I
Deskriptor Instrumen
Kedisiplinan 1.
Mengerjakan tugas lebih cepat
lebih baik 2. Membiasakan
diri membereskan apa yang sudah
dimulai 3.
Menghindari mengulur-ulur
waktu 4. Berusaha untuk
menjadi percaya diri
5.
Menghindari kecemasan
6. Merencanakan yang akan datang
7. Menyiapkan
diri saat belajar 64,5
70 Jumlah
siswa yang mencapai
kriteria minimal batas
cukup disiplin dibagi
jumlah seluruh
siswa dikali 100
Kuesioner
Hasil Belajar Siswa yang lulus
KKM 20
25 Jumlah
siswa yang
lulus KKM
dibagi jumlah seluruh
siswa dikali
100 Tes
pilihan ganda
Rata-rata nilai
kelas 65,27
68 Jumlah
nilai seluruh
siswa dibagi
jumlah seluruh siswa
Tabel 3.2 Indikator keberhasilan dan alat ukur siklus II Indikator
Kondisi Awal Target
Capaian Siklus II
Deskriptor Instrumen
Kedisiplinan 1.Mengerjakan
tugas lebih cepat lebih baik
2.Membiasakan diri membereskan
apa yang sudah dimulai
3.Menghindari mengulur-ulur
waktu 4.Berusaha untuk
menjadi
percaya diri
5.Menghindari kecemasan
6.Merencanakan yang akan datang
7.Menyiapkan diri saat belajar
64,5 86
Jumlah siswa
yang mencapai kriteria
minimal batas cukup disiplin
dibagi jumlah seluruh
siswa dikali 100
Kuesioner
Hasil Belajar Siswa yang lulus
KKM 20
25 Jumlah
siswa yang
lulus KKM
dibagi jumlah seluruh
siswa dikali
100 Tes
pilihan ganda
Rata-rata nilai
kelas 65,27
68 Jumlah
nilai seluruh
siswa dibagi jumlah
seluruh siswa
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Kuesioner Menurut Ghani 2014: 180 mengatakan bahwa kuesioner adalah teknik
pengumpulan data dengan menyebarkan pertanyaan kepada para responden untuk dijawab secara tertulis. Pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian tindakan sekolah
perlu disesuaikan dengan kemampuan responden. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Karakteistik pertanyaan kuesioner tidak boleh menimbulkan multitafsir, bahasa yang digunakan harus disusun secara lugas, tegas dan terukur. Hal itu
dimaksudkan supaya responden juga dapat menjawab pertanyaan tanpa terlalu banyak penjelasan dan menghindari salah paham. Responden diberi pilihan-
pilihan sesuai dengan kondisi yang dialami.
3.5.2 Dokumentasi Kunandar 2011: 185 menyatakan “ada berbagai dokumen yang
membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang ada relevansinya dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas, seperti silabus, RPP,
laporan-laporan afektif dan psikomotor. Pada penelitian ini, tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa pada aspek kognitif. Tes yang digunakan adalah
tes tertulis yang berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda.
3.5.3 Tes Tes merupakan instrumen yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data hasil belajar siswa. Arifin 2009: 135 menyatakan bahwa tes objektif atau tes dikotomi yaitu jawaban antara benar atau salah dan skornya
antara 1 atau 0. Tes objektif merupakan penilaian yang objektif. Tes objektif menuntut peserta didik memilih jawaban benar diantara kemungkinan jawaban
yang telah disediakan, memberikan jawaban singkat dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna.
3.5.4 Wawancara Widoyoko 2012: 40 menyatakan wawancara merupakan proses tanya
jawab atau dialog secara lisan antara pewancara
interviewer
dengan responden atau orang yang wawancarai
interviewee
dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Wawancara merupakan cara
pengumpulan data yang langsung dari sumbernya tentang berbagai gejala sosial, baik yang terpendam
talent
maupun nampak.
3.5.5 Observasi Widoyoko 2012: 46 menyatakan observasi diartikan sebagai pengamatan
dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek penelitian. Urusan-urusan yang nampak itu disebut dengan data
atau informasi yang harus diamati dan dicatat secara benar dan lengkap. Metode ini digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan di lapangan
agar peneliti memperoleh gambaran lebih luas tentang permasalahan yang diteliti.
3.6 Instrumen Penelitian