Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

3.5.4 Wawancara Widoyoko 2012: 40 menyatakan wawancara merupakan proses tanya jawab atau dialog secara lisan antara pewancara interviewer dengan responden atau orang yang wawancarai interviewee dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Wawancara merupakan cara pengumpulan data yang langsung dari sumbernya tentang berbagai gejala sosial, baik yang terpendam talent maupun nampak. 3.5.5 Observasi Widoyoko 2012: 46 menyatakan observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek penelitian. Urusan-urusan yang nampak itu disebut dengan data atau informasi yang harus diamati dan dicatat secara benar dan lengkap. Metode ini digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan di lapangan agar peneliti memperoleh gambaran lebih luas tentang permasalahan yang diteliti.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpukan data sesuai dengan variabel yang diteliti untuk melihat hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Sugiono 2011: 222 menyatakan bahwa instrumen penelitian berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Ratnawulan 2015: 191 Instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur atau pengumpulan data mengenai suatu variabel. 3.6.1 Non Tes 3.6.1.1 Pedoman Wawancara Peneliti menanyakan beberapa hal terkait dengan kesulitan mengenai pemahaman tentang materi perkalian dan pembagian, media yang digunakan dalam pembelajaran matematika, kedisiplinan belajar matematika siswa, hasil belajar matematika siswa, masalah yang dialami siswa ketika mengikuti pembelajaran matematika dan cara mengatasi masalah yang dialami siswa pada pelajaran matematika. Peneliti juga menanyakan pendekatan pembelajaran yang pernah dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran matematika dan jumlah siswa mengenai hasil belajar siswa diatas maupun dibawah KKM. Data-data hasil wawancara oleh guru akan digunakan oleh peneliti sebagai salah satu pedoman dalam penelitian yang akan dilakukan. Berikut ini tabel 3.3 beberapa pertanyaan pada saat wawancara yaitu: Tabel 3.3 Pertanyaan wawancara No Pertanyaan 1. Apakah siswa memahami konsep perkalian dan pembagian? 2. Apakah ada siswa yang kesulitan dalam memahami konsep perkalian dan pembagian? 3. Bagaimana cara guru untuk memperjelas konsep perkalian dan pembagian? 4. Media apa yang digunakan ketika menyampaikan materi? 5. Bagaimana kedisiplinan siswa kelas IV ketika mengikuti pembelajaran matematika? 6. Bagimana hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran matematika? 7. Berapa banyak hasil belajar siswa kelas IV di bawah KKM? 8. Apa penyebab dari ketidak pahaman siswa mengenai materi perkalian dan pembagian? 9. Apakah guru pernah menggunakan pendekatan Kontekstual dalam proses pembelajaran matematika di kelas IV? 3.6.1.2 Pedoman Observasi Peneliti melakukan observasi pada siswa kelas IV dengan cara mengobservasi dan mengamati proses belajar matematika. Peneliti mengobservasi dan mengamati kedisiplinan siswa ketika mengikuti pembelajaran matematika. Berikut tabel 3.4 indikator untuk melakukan observasi: Tabel 3.4 Indikator observasi Terdapat beberapa indikator yang diamati oleh peneliti yang akan dijabarkan kembali menjadi sub indikator. Penilaian dilakukan dengan mencatat aktifitas siswa selama proses pembelajaran sesuai dengan indikator. 3.6.1.3 Lembar Kuesioner Peneliti menggunakan lembar kesioner untuk mendapatkan data kedisiplinan belajar siswa. Ghani 2014: 180 Kuesioner dilakukan dengan menyebarkan pertanyaan kepada para responden untuk dijawab secara tertulis. Masidjo dalam Ratnawulan, 2015: 203 menyatakan bahwa kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang diperinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Berikut adalah tabel 3.5 kisi-kisi kuesioner kedisiplinan menurut Mustari 2014: 41 : Indikator Mengerjakan tugas lebih cepat lebih baik Membiasakan diri membereskan apa yang telah dimulai Menghindari mengulur-ulur waktu Tabel 3.5 Kisi-kisi kuesioner kedisiplinan INDIKATOR SUB INDIKATOR NOMER Mengerjakan tugas lebih cepat lebih baik Mengerjakan tugas setelah guru memberikan penjelasan 1 Mengerjakan tugas sesuai dengan perintah guru 2 Membiasakan diri membereskan apa yang sudah dimulai Melakukan piket kelas sesuai dengan jadwal piket 3 Menyiapkan buku pelajaran diatas meja sebelum pelajaran dimulai 4 Berdoa sebelum memluai pelajaran 5 Menghindari mengulur-ulur waktu Menyelesaikan tugas dengan tepat waktu 6 Mengumpulkan PR tepat waktu 7 Mengumpulkan tugas tidak melewati batas waktu pengumpulan 8 Berusaha untuk menjadi percaya diri Memakai seragam yang rapi dan lengkap 9 Memakai sepatu berwarna hitam sesuai dengan ketentuan 10 Memakai ikat pinggang 11 Menghindari kecemasan Tidak lupa membawa buku tulis dan alat tulis 12 Tidak lupa membawa buku paket pelajaran sesuai dengan jadwal 13 Berangkat sekolah tidak terlambat 14 Istirahat tepat pada waktunya 15 Masuk kelas tepat waktu setelah istirahat 16 Merencanakan yang akan terjadi Memiliki jadwal pelajaran 17 Memiliki jadwal kegiatan setelah pulang sekolah 18 Menyiapkan diri saat belajar Tidak melakukan aktivitas lain yang mengganggu suasana belajar 19 Tidak sering ijin keluar kelas 20 Pengisian pada kuesioner ini adalah dengan cara mencontreng pada skala pada kuesioner yang dibuat peneliti yaitu 1, 2, dan 3. Penilaian pernyataan pada kuesioner bergantung pada pengukuran skala Likert. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3.6.2 Tes Pada instrumen penelitian, peneliti menggunakan tes objektif berupa soal pilihan ganda yang setiap tes akan dilaksanakan pada akhir pembelajaran setiap siklus. Setiap soal pada setiap siklus berjumlah 20 butir soal pilihan ganda. Berikut adalah tabel 3.6 kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan Siklus II: Tabel 3.6 Kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan II sebelum divalidasi INDIKATOR BUTIR SOAL JUMLAH SOAL SIKLUS I Sebelum Dilakukan Validasi Standar Kompetensi: Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah. Memahami konsep perkalian 1 1 Perkalian sampai dengan tiga angka 2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19 18 Soal cerita tentang perkalian 20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30 11 SIKLUS II Sebelum Dilakukan Validasi Standar Kompetensi: Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah. Memahami konsep pembagian 1 1 Pembagian tanpa sisa 2,3,4,5,6,7,8,9 8 Pembagian dengan sisa 10,11,12,13,14 5 Soal cerita tentang pembagian tanpa sisa 15,16,17,18,19,21,23,24,27,28,29 11 Soal cerita tentang pembagian dengan sisa 20,22,25,26,30 5 Dari tabel di atas menunjukkan kisi-kisi soal hasil belajar siklus I dan siklus II. Peneliti membuat 30 butir soal yang akan diuji validasinya. Soal akan diujikan kepada siswa kelas V dengan maksud karena sudah pernah mendapatkan materi perkalian dan pembagian. Tes hasil belajar dibuat dalam bentuk butir soal pilihan ganda. Pedoman penskorannya yaitu jika menjawab benar mendapat nilai 1 dan jika menjawab salah mendapatkan skor 0. Tabel 3.7 Kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan II sesudah divalidasi INDIKATOR BUTIR SOAL JUMLAH SOAL SIKLUS I Sesudah Dilakukan Validasi Standar Kompetensi: Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah. Memahami konsep perkalian 1 1 Perkalian sampai dengan tiga angka 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16 12 Soal cerita tentang perkalian 20, 21, 23, 24, 26, 28, 29 7 SIKLUS II Sesudah Dilakukan Validasi Standar Kompetensi: Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah. Pembagian tanpa sisa 4, 5, 6, 7, 8 6 Pembagian dengan sisa 10, 11 2 Soal cerita tentang pembagian tanpa sisa 15, 16, 17, 18, 19, 21, 23, 24, 27 9 Soal cerita tentang pembagian dengan sisa 20, 22, 25, 26 4 Tabel diatas menunjukkan kisi-kisi soal hasil belajar siklus I dan siklus II setelah dilakukan validasi. Peneliti akan mangajukan soal tersebut kepada kelas IV. Pedoman penskorannya yaitu jika menjawab benar mendapat skor 1 untuk setiap butir soal dan jika menjawab salah akan mendapat skor 0 untuk setiap butir soal. Hasil dari validasi diambil 20 soal yang valid. Dari soal siklus I dan Siklus II yang sudah divalidasi, peneliti mendapatkan jumlah soal validasi untuk siklus I adalah 21 dan untuk soal valid siklus II adalah 20, untuk soal siklus I peneliti hanya mengambil 20 butir soal yang valid.

3.7 Tabel Instrumen Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVA SD NEGERI 11

0 11 46

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CTL) DI KELAS V SD NEGERI 064028 TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 30

KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS IV SD Korelasi Antara Minat Belajar Dengan Kedisiplinan Belajar Mata Pelajaran Matematika Siswa SD Kelas IV SD Negeri 1 Srobyong UPTD Dikpora Kecamatan Mlo

3 18 15

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Dengan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Brajan Prambanan Klaten Tahun Ajaran 20

0 0 14

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENGAJARAN RECIPROCAL TEACHING PADA MATA PELAJARAN SAINS KELAS IV SD NEGERI 135564 TANJUNGBALAI.

0 1 21

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV Di SD Negeri 2 Barukan Manisrenggo K

0 1 17

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV Di SD Negeri 2 Barukan Manisrenggo K

0 2 16

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 018451 KUALA TANJUNG TAHUN AJARAN 20LL-2012.

0 1 27

Meningkatkan kedisiplinan dan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran matematika menggunakan pendekatan kontekstual di SD Negeri Jetis Bantul.

1 2 353

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SD NEGERI 1 SIDAKANGEN

0 0 14