Loyalitas Karyawan Penelitian Terdahulu

F. Loyalitas Karyawan

Menurut Robbins 2006: 463 pengertian loyalitas yang berkaitan dengan tingkat kepercayaan adalah suatu keinginan untuk melindungi dan menyelamatkan wajah bagi orang lain. Bila seseorang memiliki loyalitas dan kepercayaan terhadap suatu hal, maka orang tersebut bersedia berkorban dan setia terhadap hal yang dipercayainya tersebut. Hal ini hampir senada dengan yang diungkapkan oleh Maria Dhewi dalam Mangkuprawira dan Hubies, 2007:161, yang menyatakan bahwa loyalitas adalah kepatuhan atau kesetiaan, apabila seorang karyawan bekerja pada suatu perusahaan yang telah memberikan fasilitas maka kesetiaan karyawan akan semakin besar dan menyebabkan karyawan menjadi lebih giat. Wibisono 2011: 149, mengungkapkan bahwa loyalitas karyawan merupakan indikator pengukuran tingkat keluar-masuk karyawan. Karyawan yang loyal sangat dihargai oleh perusahaan karena perusahaan sangat membutuhkan para karyawan yang loyal untuk kelangsungan perusahaannya dalam menentukan maju mundurnya perusahaan di masa mendatang. Banyak faktor yang menjadikan seorang karyawan menjadi loyal, diantaranya kepuasan kerja, kompensasi atau insentif, komunikasi yang efektif, motivasi yang diberikan oleh perusahaan, tempat kerja yang nyaman, pengembangan karir, pengadaan pelatihan dan pendidikan karyawan, partisipasi kerja, pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja, serta hubungan dengan karyawan lain.

G. Penelitian Terdahulu

Maryanto 2004, melakukan penelitian tentang pengaruh persepsi keadilan terhadap komitmen organisasi dan keinginan karyawan untuk keluar dari organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dampak dari persepsi karyawan tentang keadilan eksternal dan keadilan distributif internal yang dilakukan oleh perusahaan terhadap komitmen dan keinginan untuk keluar dari organisasi. Adapun permasalahan yang dihadapi adalah apakah keadilan eksternal berpengaruh terhadap komitmen organisasi dan keinginan karyawan untuk keluar dari organisasi, apakah keadilan distributif internal berpengaruh terhadap komitmen organisasi dan keinginan karyawan untuk keluar dari organisasi dan apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap keinginan karyawan untuk keluar dari organisasi. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi pada tiga perusahaan mebel, yaitu; PT. Alam Kayu Sakti, PT. Kurnia Jati Utama dan CV. Kusuma. Ketiga perusahaan tersebut semuanya berlokasi di Semarang yang berskala besar dan tercatat di Dinas Perindustrian Semarang. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 100 orang responden sebagai sampel penelitiannya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probabilitas dengan metode purposive sampling dan sampel diambil secara proporsional. Metode pengumpulan data yang dipakai yaitu dengan menggunakan kuesioner yang berisi berbagai pernyataan dan berkaitan dengan indikator masing-masing variabel dengan alternatif jawaban dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Analisis data dari penelitian ini menggunakan model persamaan structural equation modeling SEM, dimana model ini adalah model multivariat yang berupa analisis struktural. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Keadilan berpengaruh terhadap komitmen organisasi. Konstruk ini merupakan proses interaktif dalam menciptakan komitmen karyawan terhadap kepuasan kerja sebagai faktor penentu keinginan karyawan untuk keluar dari organisasi. Upaya yang dilakukan oleh Perusahaan adalah pada sisi eksternal; melaksanakan peraturan Pemerintah antara lain; melaksanakan Pemberian Upah Minimum UMR, tidak ada diskriminasi ras, suku maupun agama, dan menjalankan sesuai prosedur khusunya tentang promosi jabatan. Pada sisi internal; pemberlakuan secara adil terhadap karyawan sesuai dengan tugas masing- masing dan diberikan penghargaan bagi karyawawan berprestasi sesuai dengan ketentuan perusahaan. Dengan adanya upaya tersebut, para karyawan akan merasa ada keadilan sehingga mempunyai komitmen yang tinggi terhadap perusahaan dan hal ini akan dapat menekan keinginan mereka untuk keluar dari perusahaan. Selain itu, perusahaan juga perlu meningkatkan komitmennya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas kehidupan kerja para karyawan dengan memperhatikan gaji dan upah, serta melibatkan karyawan dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan tingkat tugas masing-masing seperti seminar dan studi banding ke perusahaan sejenis lainnya agar memiliki continuance commitment yang tinggi sehingga para karyawan dapat merasa ikut memiliki perusahaan dan tidak akan berniat untuk pindah ke perusahaan lain.

H. Kerangka Konseptual Penelitian