4.2.1.2 Menghitung Total Cost Persediaan Dengan Metode Heuristic Silver
Meal TC
B
Seperti halnya yang telah dituliskan pada bab – bab sebelumnya, langkah – langkah yang dilakukan untuk mendapatkan total biaya persediaan bahan baku
adalah sebagai berikut :
A. Menghitung biaya rata-rata persediaan untuk Dolomide
Rata-rata biaya persediaan per satuan waktu =
T T
periode akhir
pada Total
Simpan Biaya
Pesan Biaya
+
Atau :
t h
D t
D D
D K
TU AC
T
} 1
.... 1
3 1
2 1
1 {
3 2
1
− +
+ −
+ −
+ −
+ =
TU AC
= rata-rata biaya persediaan per satuan waktu k
= biaya per pesan Dt
= permintaan selama periode t T = Waktu pengadaan
h = biaya simpan per unit per periode dimana pada periode I t + 1 atau
merupakan awal periode pembelian tidak ada biaya simpan, sehingga variabel Dt pada persamaan diatas dapat diabaikan Arman Hakim;
1995:69. Dan apabila :
1 1
+ +
T T
TRC T
T TRC
atau
1 1
+ +
N N
TU AC
N N
TU AC
Maka pada periode T + 1 tersebut harus diadakan pengadaan persediaan bahan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
baku kembali dan waktu pengadaan T dimulai kembali dari 1 sehingga biaya simpan holding cost kembali ke 0 serta terjadi biaya pesan C kembali.
Keterangan :
1 1
+ +
T T
TRC =
1 1
+ +
N N
TU AC
= biaya rata-rata bulan ke N + 1
T T
TRC =
N N
TU AC
= biaya rata-rata bulan ke N
Perhitungan biaya rata-rata sesuai dengan data biaya pemesanan dan biaya
pnyimpanan yang di dapat dari perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Bulan Januari D
1
, t = 1. Biaya pesan : Rp. 178.000
Biaya simpan : Rp. 9.450 Pada awal pembelian bahan tidak menimbulkan biaya simpan hal ini
karena pada t = 1 awal pembelian tidak ada bahan yang disimpan
1 9450
000 .
178 x
TU AC
+ =
= Rp
000 .
178
,- 2. Bulan Februari D
2
, t = 2
2 9450
52 000
. 178
x TU
AC +
=
= Rp.
334700
,- Terjadi kenaikan biaya TU
AC sebesar Rp. 156.700 pada t = 2 sehingga untuk
periode t = 2 Bulan Februari merupakan awal pembelian kembali bahan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Bulan Februari D
3
, t = 1 Biaya pesan : Rp. 178.000
Periode pembelian hanya satu bulan awal bulan pembelian, maka biaya yang timbul hanyalah biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan.
1 000
. 178
= TU
AC
= Rp. 178.000,- 4. Bulan Maret D
4
, t = 2
2 9450
38 000
. 178
x TU
AC +
=
= Rp. 268.550,-
Terjadi kenaikan biaya TU AC
sebesar Rp. 90.550,- pada t = 2 sehingga untuk periode t = 3 April merupakan awal pembelian kembali.
5. Bulan Maret D
5
, t = 1 Biaya pesan : Rp. 178.000
Periode pembelian hanya satu bulan awal bulan pembelian, maka biaya yang timbul hanyalah biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan.
1 000
. 178
= TU
AC
= Rp. 178.000,- 6. Bulan April D
6
, t = 2
2 9450
30 000
. 178
x TU
AC +
=
= Rp. 230.750,-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Terjadi kenaikan biaya TU AC
sebesar Rp. 52.750,- pada t = 2 sehingga untuk periode t = 3 April merupakan awal pembelian kembali.
7. Bulan April D
7
, t = 1 Periode pembelian hanya satu bulan awal bulan pembelian, maka biaya
yang timbul hanyalah biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan.
1 000
. 178
= TU
AC
= Rp. 178.000,- 8. Bulan Mei D
8
, t = 2
2 9450
56 000
. 178
x TU
AC +
=
= Rp. 353.600,-
Terjadi kenaikan biaya TU AC
sebesar Rp. 175.600,- pada t = 2 sehingga untuk periode t = 2 Mei merupakan awal pembelian kembali.
9. Bulan Mei D
9
, t = 1 Periode pembelian hanya satu bulan awal bulan pembelian, maka biaya
yang timbul hanyalah biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan.
1 000
. 178
= TU
AC
= Rp. 178.000,- 10. Bulan Juni D
10
, t = 2
2 9450
50 000
. 178
x TU
AC +
=
= Rp 325.250,-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Terjadi kenaikan biaya TU AC
sebesar Rp. 147.250,- pada t = 2 sehingga untuk periode t = 2 Juni merupakan awal pembelian kembali.
11. Bulan Juni D
11
, t = 1 Periode pembelian hanya satu bulan awal bulan pembelian, maka biaya
yang timbul hanyalah biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan
1 000
. 178
= TU
AC
= Rp. 178.000,- 12. Bulan Juli D
12
, t = 2
2 9450
38 000
. 178
x TU
AC +
=
= Rp. 268.550,-
Terjadi kenaikan biaya TU AC
sebesar Rp. 90.550,- pada t = 2 sehingga untuk periode t = 2 Juni merupakan awal pembelian kembali.
13. Bulan Juli D
13
, t = 1 Periode pembelian hanya satu bulan awal bulan pembelian, maka biaya
yang timbul hanyalah biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan
1 000
. 178
= TU
AC
= Rp. 178.000,- 14. Bulan Agustus D
14
, t = 2
2 9450
40 000
. 178
x TU
AC +
=
= Rp. 278.000,-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Terjadi kenaikan biaya TU AC
sebesar Rp. 100.000,- pada t = 2 sehingga untuk periode t = 3 Agustus merupakan awal pembelian kembali.
15. Bulan Agustus D
15
, t = 1 Periode pembelian hanya satu bulan awal bulan pembelian, maka biaya
yang timbul hanyalah biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan.
1 000
. 178
= TU
AC
= Rp. 178.000,- 16. Bulan September D
16
, t = 2
2 9450
36 000
. 178
x TU
AC +
= = Rp. 259.100,-
Terjadi kenaikan biaya TU AC
sebesar Rp. 81.100,- pada t = 2 sehingga untuk periode t = 2 September merupakan awal pembelian kembali.
17. Bulan September D
17
, t = 1 Periode pembelian hanya satu bulan awal bulan pembelian, maka biaya
yang timbul hanyalah biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan.
1 000
. 178
= TU
AC = Rp. 178.000,-
18. Bulan Oktober D
18
, t = 2
2 9450
45 000
. 178
x TU
AC +
=
= Rp. 301.625,-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Terjadi kenaikan biaya TU AC
sebesar Rp. 123.625,- pada t = 2 sehingga untuk periode t = 2 Oktober merupakan awal pembelian kembali.
19. Bulan Oktober D
19
, t = 1 Periode pembelian hanya satu bulan awal bulan pembelian, maka biaya
yang timbul hanyalah biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan.
1 000
. 178
= TU
AC
= Rp. 178.000,- 20. Bulan November D
20
, t = 2
2 9450
58 000
. 178
x TU
AC +
= = Rp. 363.050,-
Terjadi kenaikan biaya TU AC
sebesar Rp. 185.050,- pada t = 2 sehingga untuk periode t = 2 November merupakan awal pembelian kembali.
21. Bulan November D
21
, t = 1 Periode pembelian hanya satu bulan awal bulan pembelian, maka biaya
yang timbul hanyalah biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan.
1 000
. 178
= TU
AC
= Rp. 178.000,- 22. Desember D
22
, t = 2
2 9450
62 000
. 178
x TU
AC +
=
= Rp. 381.950,-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Terjadi kenaikan biaya TU AC
sebesar Rp. 203.950,- pada t = 2 sehingga untuk periode t = 2 Desember merupakan awal pembelian kembali.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat dibuat tabel pembelian bahan baku Dolonide
yang tampak pada tabel 4.12 dibawah ini : Setelah tahapan menghitung rata – rata biaya persediaan, selanjutnya
membuat tabel pengadaan untuk dolonite sebagai berikut :
Tabel 4.13 :Pembelian Dolomide berdasarkan Metode Heuristic Silver Meal Periode
T TU
AC Pembelian Kembali
Januari 1
178.000 Februari
2 334700
Februari 1
178.000 Maret
2 268550
Maret 1
178.000 April
2 230750
April 1
178.000 Mei
2 353600
Mei 1
178.000 Juni
2 325250
Juni 1
178.000 Juli
2 268550
Juli 1
178.000 Agustus
2 278000
Agustus 1
178.000 September
2 259100
September 1
178.000 Oktober
2 301625
Oktober 1
178.000 Nopember
2 363050
Nopember 1
178.000 Desember
2 381950
Sumber informasi : Hasil pengolahan data perhitungan Heuristik Silvermeal
Keterangan :
: Pembelian kembali bahan baku Dolomide.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
B. Menghitung biaya rata-rata persediaan Bahan Baku Phospate