Mikroorganisme Lokal Teori Terkait

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Terkait

1. Mikroorganisme Lokal

Larutan MOL Mikroorganisme Lokal adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumber daya yang tersedia setempat. Larutan MOL mengandung unsur hara mikro dan makro dan mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan, dan sebagai agen pengendali hama dan penyakit tanaman, sehingga MOL dapat digunakan baik sebagai pendekomposer, pupuk hayati, dan sebagai pestisida organik terutama sebagai fungisida. Purwasasmita, 2009 Untuk melakukan fermentasi dibutuhkan bantuan 3 bahan utama yaitu : 1. Karbohidrat Bahan ini dibutuhkan mikroorganisme sebagai sumber energi. Bahan ini dapat dipenuhi oleh; air cucian beras, nasi bekas, singkong, kentang, dan gandum. 2. Glukosa Bahan ini juga merupakan sumber energi. Ia dapat diperoleh dari gula merah, gula pasir, MOLasses, air gula, air kelapa atau air nira. 8 3. Sumber Bakteri Bahan yang bisa dipakai antaranya buah – buahan busuk papaya, nangka, tomat, sayur, daun busuk, keong mas, rebung, bambu, bonggol pisang, urine hewan, nasi basi, pucuk daun labu, tapai singkong dan buah maja Anonim, 2012. Ketiga bahan utama itu kemudian dicampurkan dalam satu wadah tertutup rapat yang prosesnya disebut fermentasi. Setelah 1 – 3 minggu, bahan akan mengeluarkan bau alkohol yang tajam. Itulah tanda proses fermentasi berhasil dan MOL sudah jadi. Aktivitas mikroorganisme pun sudah selesai. Anonim, 2012. Larutan MOL mengandung unsur hara makro N, P, K, Ca, Mg, dan S dan mikro Zn, Cu, Mo, Co, B, Mn, dan Fe dan juga mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan, dan sebagai agen pengendali hama dan penyakit tanaman Syaifudin, dkk, 2010. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari penggunaan MOL Mikroorganisme Lokal ini antara lain : a. Waktu pembuatan relatif singkat b. Murah bahkan gratis, kerena memanfaatkan bahan – bahan yang kurang dimanfaatkan dan merugikan. c. Pupuk organik yang dihasilkan mengandung unsur komplek dan mikroba bermanfaat. d. Ramah lingkungan e. Mendukung program pertanian pemerintah f. Biota tanah terlindungi g. Memperbaiki kualitas tanah dan hasil panen h. Produk pertanian aman dikonsumsi Anonim,2012.

2. Bonggol Pisang

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Auksin Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat Cherry (Lycopersicum cerasiformaeMill.)

17 70 78

Kristalisasi Likopen Dari Buah Tomat (Lycopersicon esculentum) Menggunakan Antisolvent

11 93 70

Penggunaan Tanaman Jagung Sebagai Perangkap Untuk menekan Populasi Helicoverpa armigera Hubner (Lepidoptera; Noctuidae) Pada Tanaman Tomat

1 42 77

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum, Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair dan Padat.

11 73 73

Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam dan Waktu Hidrolisis terhadap Produksi Bioetanol dari Limbah Kulit Pisang Kepok Kuning (Musa balbisiana BBB)

0 14 86

SKRIPSI Efektivitas Mikroorganisme Lokal (Mol) Kulit Pisang Dan Bonggol Pisang Terhadap Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca sativa L) Pada Media Hidroponik.

0 2 14

PENDAHULUAN Efektivitas Mikroorganisme Lokal (Mol) Kulit Pisang Dan Bonggol Pisang Terhadap Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca sativa L) Pada Media Hidroponik.

0 5 5

EFEKTIFITAS MIKROORGANISME LOKAL (MOL) KULIT PISANG DAN BONGGOL PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN Efektivitas Mikroorganisme Lokal (Mol) Kulit Pisang Dan Bonggol Pisang Terhadap Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca sativa L) Pada Media Hidroponik.

1 3 11

Pengaruh Konsentrasi Mikroorganisme Lokal (MOL) dari rebung bambu terhadap pertumbuhan tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.).

10 100 148

PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PEMBERIAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculantum Mill)

0 0 11