menjadi bercak besar, kemudian daun mengering dan mati Cahyono, 2008.
h. Pencegahan dan Pemberantasan Hama
Pencegahan dan pemberantasan hama penyakit merupakan tindakan perlindungan tanaman dari ancaman kerusakan yang ditimbulkannya.
Serangan hama dan penyakit dapat mengakibatkan penurunan hasil hingga mencapai 65 dari total penanaman. Bahkan serangan hama dan penyakit
yang memiliki daya merusak tinggi dapat memusnahkan. Usaha perlindungan tanaman dari serangan hama dan penyakit yang
perlu dilakukan oleh para petani pertama – tama adalah gejala serangannya,
kemudian cara pengendalian dan pemberantasannya. Setiap jenis hama atau penyakit yang menyerang tanaman tomat menimbulkan gejala yang spesifik.
Oleh karena itu, gejala serangan hama dan penyakit harus diamati dengan teliti agar jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman tersebut
diketahui sejak dini sehinga pengendalian dan pemberantasannya efektif. Perlindungan tanaman tomat terhadap serangan hama dan penyakit dapat
dilakukan dengan dua cara, yakni secara preventif dan secara kuratif. Perlindungan tanaman secara preventif adalah tindakan pencegahan
sebelum tanaman terinfeksi oleh hama atau penyakit. Tindakan pencegahan ini dapat dilakukan antara lain dengan menanam tanaman tomat yang tahan
resisten terhadap hama serangan ataupun penyakit, pengolahan tanah secara intensif, menanam tomat sesuai dengan musim tanam, jarak tanaman yang
tepat dan teratur, pengairan yang baik, pengiliran tanaman, penyemprotan pestisida yang tepat secara berkala.
Pengendalian tanaman secara kuratif adalah pengendalian dan pemberantasan hama atau penyakit dengan pengobatan terhadap tanaman
yang telah diserang atau terinfeksi oleh hama atau penyakit tersebut. Pengendalian dan pemberantasan hama atau penyakit secara kuratif dapat
dilakukan dengan beberapa cara, yakni cara biologis, cara mekanis, cara kimiawi, atau dengan secara terpadu dari ketiga cara tersebut.
Pengendalian dan pemberantasan hama atau penyakit secara biologis dapat dilakukan dengan cara menyebarkan hewan yang menjadi musuh
alaminya hewan predator ke areal pertanaman. Pengendalian dan pemberantasan secara mekanis dilakukan dengan cara membunuh langsung
hewan yang menjadi hama tanaman dan pemangkasan tanaman yang telah terinfeksi hama atau penyakit, kemudian di musnahkan dengan cara dibenam
atau di bakar. Pengendalian dan pemberantasan hama atau penyakit secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan bahan
– bahan kimiawi, misalnya insektisida
untuk hama dari golongan serangga, nematisida untuk hama dari golongan cacing, helisida untuk hama dari golongan siput, fungisida
untuk penyakit dari golongan cendawanjamur, bakterisida untuk penyakit dari golongan bakteri. Pengendalian dan pemberantasan hama atau penyakit
secara terpadu dilakukan dengan memadukan cara biologis, mekanis dan kimiawi Cahyono, 2008.
B. Penelitian Yang Relevan