Jenis Penelitian Kriteria Keberhasilan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Pada Bab III ini berisi mengenai jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, pengumpulan data dan instrument penelitian, uji validitas dan reliabilitas instrument, teknik analisis data, indikator keberhasilan, dsb. Untuk lebih jelasnya mengenai hal-hal diatas, akan peneliti jelaskan sebagai berikut.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas PTK. Kasbolah 2001:8 mengungkapkan, penelitian tindakan kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dan upaya perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan tugas sehari-hari di kelas. Sedangkan Ebbutt dalam Arifin 2011:97 menyatakan penelitian tindakan kelas adalah suatu studi percobaan yang sistematis untuk memperbaiki praktik pendidikan dengan melibatkan kelompok partisipan guru melalui tindakan pembelajaran dan refleksi mereka sebagai akibat dari tindakannya tersebut. Dari kedua pendapat tersebut, dapat diperoleh gambaran yang jelas bahwa PTK merupakan suatu penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki praktik pendidikan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Diharapakan dengan menggunakan PTK mampu membantu guru dalam mengatasi permasalahan- permasalahan pembelajaran yang ada dalam kelas sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan. 34 Model dan langkah PTK dalam penelitian ini mengacu pada model spiral dari kemmis dan taggart dimana, pada model ini terdapat beberapa tahap yang dapat digambarkan pada gambar berikut ini : Gambar 3.1. Rancangan Siklus Penelitian Kemmis dan Taggart Arikunto: 2006

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD N Kledokan Yogyakarta. SD N Kledokan ini beralamat di Jl. Garuni III Kledokan Caturtunggal Depok Sleman. Peneliti memilih SD Kledokan ini sebab sesuai dengan hasil observasi tingkat keaktifan dan prestasi siswa kelas 2 dalam salah satu pembelajaran tematik tergolong rendah. Selain itu, di SD tersebut belum menerapakan metode role play pada pembelajaran tematik. Hal ini sangat menginspirasi peneliti untuk mengimplementasikan metode role pla y dalam pembelajaran tematik dikelas 2 di SD tersebut, dengan harapan dapat membantu meningkatkan keaktifan dan prestasi siswa khususnya dalam mata pelajaran yang terkait dalam penelitian.

2. Subyek Penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas II semester 2 SD Negeri Kledokan tahun ajaran 20122013. Jumlah siswa kelas 2 SD Negeri Kledokan berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

3. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini yaitu keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran tematik dengan menerapkan metode role play . Dimana, tema yang digunakan adalah tentang keluarga, sedangkan mata pelajaran yang tercangkup pada tema ini adalah IPS, Matematika, PKn, dan Bahasa Indonesia.

4. Waktu Penelitian

Seluruh kegiatan dalam penelitian dilaksanakan berdasarkan jadwal yang sudah ditentukan peneliti. Penelitian ini dimulai dari bulan Februari 2013 sampai bulan Juni 2013, dibawah ini merupakan jadwal pelaksanaan penelitian : Tabel 3.1. Jadwal Penelitian N o Uraian Kegiatan Waktu Minggu ke - Jan Feb Maret April Mei Juni 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Proses perijinan ke sekolah 2. Observasi pra penelitian kondisi awal dan wawancara 3. Persiapan perangkat pembelajaran 4. Pelaksanaan siklus I 5. Pelaksanaan siklus II 6. Pengolahan data hasil penelitian 7. Penyelesaian kelengkapan penelitian 8. Penyusunan laporan 9. Ujian skripsi 10. Revisi 11. Pembuatan artikel

C. Rencana Tindakan

Langkah-langkah dalam penelitian kelas ini dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Persiapan a. Permintaan izin kepada kepala sekolah SD Negeri Kledokan b. Observasi pembelajaran kelas dan wawancara guru kelas c. Identifikasi masalah d. Mengkaji kompetensi dasar, pokok bahasan, dan juga indikator yang ingin dicapai. e. Menyusun silabus, RPP, dan LKS f. Menyusun kisi-kisi soal dan soal untuk siklus I dan siklus II g. Membuat alat peraga yang akan digunakan pada siklus I dan siklus II

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus

Berikut ini merupakan gambaran singkat mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus I dan siklus II : a. Pada siklus I pertemuan pertama, siswa melakukan role play drama dengan topik kedudukan dan peran anggota keluarga inti. Pada pertemuan kedua siswa melakukan role play drama dengan topik kedudukan dan peran anggota keluarga batih. Peneliti menjabarkan rencana pembelajaran pada siklus I yang tertera dibawah. b. Pada siklus II pertemuan pertama siswa melakukan role play kegiatan musyawarah dalam lingkungan keluarga sekolah. Pada pertemuan kedua siswa melakukan role play tentang kegiatan pemungutan suara untuk memilih ketua kelas. Untuk lebih jelas mengenai rincian kegiatan yang akan dilaksanakan pada tiap siklusnya dapat dilihat pada lampiran 5 dan 6 mengenai RPP dari setiap siklus. Akan tetapi peneliti akan menjabarkan secara singkat mengenai alur-alur dari kegiatan per siklus sebagai berikut : Rencana Tindakan Siklus I Pertemuan I

a. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan akan peneliti lakukan sesuai dengan perencanaan yang sudah ditentukan. 1 Siswa membentuk kelompok berangotakan 4-5 siswa 2 Siswa bersama guru menetapkan masalah sosial yang akan dibuat role play , yaitu tentang peran dan kedudukan anggota keluarga inti. 3 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai isi dari masalah- masalah dalam konteks cerita tersebut. 4 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran. 5 Siswa bersama guru menyusun sekenario yang akan ditampilkan. 6 Guru memberikan naskah drama yang akan diperagakan. 7 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai peranan mereka pada waktu role play sedang berlangsung. 8 Siswa berunding sebelum mereka memainkan peranannya. 9 Siswa melaksanakan role play sesuai arahan guru 10 Siswa bersama guru yang memperhatikan dan mengamati sekenario yang sedang diperagakan. 11 Setelah pementasan selesai, masing-masing kelompok mendiskusikan kembali kegiatan di LKS 12 Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi 13 Menilai hasil role play sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut. 14 Guru memberikan kesimpulan secara umum 15 Penutup Pertemuan II 1 Siswa membentuk kelompok berangotakan 4-5 siswa 2 Siswa bersama guru menetapkan masalah sosial yang akan dibuat role play , yaitu tentang peran dan kedudukan anggota keluarga batih. 3 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai isi dari masalah- masalah dalam konteks cerita tersebut. 4 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran. 5 Siswa bersama guru menyusun sekenario yang akan ditampilkan. 6 Guru memberikan naskah drama yang akan diperagakan. 7 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai peranan mereka pada waktu role play sedang berlangsung. 8 Siswa berunding sebelum mereka memainkan peranannya. 9 Siswa melaksanakan role play sesuai arahan guru. 10 Siswa bersama guru yang memperhatikan dan mengamati skenario yang sedang diperagakan. 11 Setelah pementasan selesai, masing-masing kelompok mendiskusikan kembali kegiatan di LKS. 12 Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi. 13 Menilai hasil role play sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut. 14 Guru memberikan kesimpulan secara umum. 15 Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I. 16 Penutup

b. Pengamatan

Pengumpulan data dengan jalan observasi atau pengamatan yang dilakukan pada saat pembelajaraan. Kegiatan observasi ini dilaksanakn oleh teman sebaya dan juga guru pamong. Tujuan dari observasi ini untuk mengumpulkan data mengenai keaktifan dan pelaksanaan metode role play dalam pembelajaran. Data yang diperoleh selanjutnya dibandingakan dengan nilai siswa sebelumnya, apakah mengalami peningkatan atau tidak. c. Refleksi Refleksi dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1 Mengidentifikasi masalah-masalah, hambatan-hambatan dan juga kekurangan selama pembelajaran berlangsung pada pembelajaran siklus I dengan cara wawancara terhadap siswa dan juga wali kelas terkait. 2 Mengkoreksi ketercapaian indikator pada siklus I. 3 Hasil refleksi siklus I ini digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dilaksanakan atau tidaknya tindakan siklus II. Hasil refleksi siklus I ini digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dilaksanakan atau tidaknya tindakan siklus II. Rencana Tindakan Siklus II Siklus II tidak akan dilaksanakan jika pada siklus I indikator- indikator keberhasilan sudah tercapai. Namun, untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk maka peneliti menyusun rencana-rencana tindakan siklus II. Mengingat penyusunan rencana tindakan siklus II disusun sebelum siklus I dilakukan, maka dalam pelaksanaan siklus II nanti akan peneliti koreksi kembali berdasarkan refleksi dari kegiatan siklus I. Berikut ini adalah rencana tindakan siklus II : Pertemuan I a. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan akan peneliti lakukan sesuai dengan perencanaan yang sudah ditentukan dan berdasarkan refleksi dari siklus I. 1 Siswa membentuk kelompok berangotakan 4-5 siswa. 2 Siswa bersama guru menetapkan masalah sosial yang akan dibuat role play , yaitu tentang kegiatan musyawarah dilingkungan keluarga sekolah. 3 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai isi dari masalah- masalah dalam konteks cerita tersebut. 4 Siswa melaksanakan permainan bisik berantai secara berkelompok dan guru menilai kinerja siswa. 5 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran. 6 Siswa bersama guru menyusun sekenario yang akan ditampilkan. 7 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai peranan mereka pada waktu role play sedang berlangsung. 8 Siswa berunding sebelum mereka memainkan peranannya. 9 Siswa melaksanakan role play kegiatan musyawarah sesuai arahan guru. 10 Siswa bersama guru yang memperhatikan dan mengamati sekenario yang sedang diperagakan. 11 Setelah pementasan selesai, masing-masing kelompok mendiskusikan kembali kegiatan di LKS. 12 Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi. 13 Menilai hasil role play sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut. 14 Guru memberikan kesimpulan secara umum. 15 Penutup. Pertemuan II 1 Siswa membentuk kelompok berangotakan 4-5 siswa. 2 Siswa bersama guru menetapkan masalah sosial yang akan dibuat role play , yaitu tentang kegiatan pemungutan suara untuk memilih ketua kelas. 3 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai isi dari masalah- masalah dalam konteks cerita tersebut. 4 Siswa membaca contoh teks kegiatan pemungutan suara dalam kelompok secara bergantian dan guru menilai kinerja siswa. 5 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran. 6 Siswa bersama guru menyusun sekenario yang akan ditampilkan. 7 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai peranan mereka pada waktu role play sedang berlangsung. 8 Siswa melaksanakan role play sesuai arahan guru. 9 Siswa bersama guru yang memperhatikan dan mengamati sekenario yang sedang dilaksanakan. 10 Setelah pementasan selesai, masing-masing kelompok mendiskusikan kembali kegiatan di LKS. 11 Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi. 12 Menilai hasil role play sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut. 13 Guru memberikan kesimpulan secara umum. 14 Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II. 15 Penutup.

b. Pengamatan

Pengumpulan data dengan jalan pengamatan atau observasi yang dilakukan pada saat pembelajaraan. Kegiatan observasi ini dilaksanakan oleh teman sebaya dan juga guru pamong. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai keaktifan dan pelaksanaan metode role play dalam pembelajaran. Data keaktifan siswa yang diperoleh selanjutnya dibandingakan dengan data keaktifan siswa pada siklus I, apakah mengalami peningkatan atau tidak.

c. Refleksi

Refleksi dilakukan dengan cara : 1 Mengidentifikasi masalah-masalah, hambatan-hambatan dan juga kekurangan selama pembelajaran I dan II. 2 Membuat kesimpulan mengenai kemampuan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi pada setiap siklus. Selain itu peneliti juga menyimpulkan tingkat keaktifan siswa dengan menerapkan metode role play pada pembelajaran tematik selama pembelajaran siklus I dan II. 3 Membandingkan hasil yang telah diperoleh selama dua kali siklus, apakah sudah sesuai dengan indikator-indikator ketercapaiankeberhasilan yang diharapakan atau belum. Hasil refleksi pada siklus II ini juga akan dijadikan dasar sebagai pertimbangan pengambilan keputusan dilaksanakan atau tidaknya tindakan siklus selanjutnya.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen-instrumen penelian. Instrumen merupakan alat ukur dalam penelitian Sugiyono, 2010: 148. Ada dua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu tes untuk mengukur prestasi siswa sedangkan instrumen non tes untuk mengukur keaktifan siswa. Instrumen-instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi lembar tes evaluasi dan lembar observasi keaktifan.

1. Tes Tertulis

Tes tertulis pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui prestasi siswa. Instrumen tes tersebut terdiri dari 15 soal IPS dan 15 soal Matematika untuk siklus I dan 20 soal Pkn pada siklus II terlampir pada lampiran 12 dan 13 . Soal-soal pilihan ganda tersebut valid dan disusun berdasarkan kisi-kisi soal yang sudah ditentukan sebelum penelitian. Dibawah ini merupakan kisi-kisi soal evaluasi pada siklus I dan siklus II. Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Siklus I Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator Nomor Butir Soal Ilmu Pengetahuan Sosial 2.1 Mendeskripsi kan kedudukan dan peran anggota keluarga 1 Menjelaskan tentang silsilah keluarga 7 2 Menyebutkan anggota keluarga inti dan keluarga batih 3, 15 3 Menjelaskankan kedudukan dari anggota keluarga inti dan batih 1, 5, 12, 17 4 Menjelaskan peran dari anggota keluarga inti dan batih 2, 10, 11, 14, 16, 19 5 Menyebutkan cara menghargai sesama anggota keluarga 4, 6 Matematika 3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka. 1 Menuliskan operasi hitung perkalian bilangan satu angka dengan satu angka 2 2 Mengaplikasikan operasi hitung perkalian bilangan satua angka dengan satu angka dalam konteks matematika. 8, 24, 25 Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator Nomor Butir Soal 3 Menemukan cara menyelesaikan masalah perkalian bilangan satua angka dengan satu angka 9, 21, 30 4 Menuliskan operasi hitung perkalian bilangan dengan 2 23, 28 5 Mengaplikasikan operasi hitung perkalian bilangan dengan 2 dalam konteks matematika. 20, 26, 27 6 Menemukan cara menyelesaikan masalah perkalian bilangan dengan 2 18, 29, 30 Tabel 3.3. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda dan Siklus II Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator Nomor Butir Soal PKn 3.1 Mengenal kegiatan bermusyawa rah 1 Menjelaskan pengertian musyawarah 13 2 Menyebutkan kegiatan musyawarah 1 3 Menyebutkan manfaat musyawarah 4, 11 4 Menyebutkan tata cara bermusyawarah 3, 5, 6, 7, 9 5 Menyebutkan contoh kegiatan pemungutan suara 17, 18 6 Menjelaskan pengertian pemungutan suara 15, 16 7 Menemukan sikap yang harus dikembangkan dalam musyawarah 2, 8, 10, 12, 14, 19, 20

2. Non Tes

Instrumen penelitian non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi atau pengamatan dan juga kisi-kisi wawancara. Lembar observasi digunakan untuk mengetahuai tingkat keaktifan siswa. Observasi dilakukan dengan cara mengamati kegiatan per siswa selama pembelajaran berlangsung. Lembar observasi yang akan digunakan berisi 23 item pernyataan terlampir pada lampiran 14 . Ke 23 item pernyataan tersebut dikembangkan dari kisi-kisi keaktifan dalam penelitian. Dalam rangka wawancara terhadap siswa dan guru akan selalu mengacu pada kisi-kisi lembar wawancara sedangkan lembar wawancara terdapat pada lampiran 16 . Dibawah ini merupakan tabel kisi-kisi lembar keaktifan dan kisi-kisi wawancara dalam penelitian : Tabel 3.4. Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Indikator No. Butir Pernyataan Menjawab pertanyaan 1, 2, 3 Mengemukakan pendapat 4, 5, 6. 7 Partisipasi dalam pembelajaran 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 Perhatian terhadap pembelajaran 17, 18, 19, 20, 21 Mengajukan pertanyaan 22, 23, 24, 25 Tabel 3.5. Kisi-Kisi Instrumen Wawancara No. Indikator Penilaian Nomor Soal 1. Partisipasi siswa saat mengikuti pembelajaran dengan menerapkan metode role play. 1 2. Penerapan metode role play berpengaruh pada keaktifan dan prestasi belajar siswa. 2 3. Keberhasilan pembelajaran dengan menerapkan metode role play . 3 4. Kesulitan yang dialami oleh siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode role play. 4

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Menurut Sugiyono 2008:348, menjelaskan bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Jadi suatu tes dikatakan valid jika tes tersebut diujikan mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk melakukan uji validitas, peneliti mengujikan soal pada siswa kelas 3 di SD terkait. Pengujian dilakukan di SD yang sama dengan alasan untuk memperoleh tingkat taraf kemampuan siswa yang hampir sama. Setelah mendapatkan data skor dari instrumen soal tersebut, kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan program komputer SPSS 20 for windows. Tujuan digunakan program komputer ini untuk mempercepat dalam perhitungan validitas instrumen sekaligus untuk mendapakan data yang akurat. Hasil perhitungan uji validitas dengan SPSS 20 for windows terdapat pada lampiran 17 dan 18 . Berdasarkan pengolahan data, dapat diketahui soal yang valid dan yang tidak valid. Hasil uji validitas di atas mampu menunjukkan ada 31 soal valid yang memenuhi indikator soal dari soal evaluasi siklus I, dan ada 21 soal valid yang memenuhi indikator soal pada soal evaluasi siklus II. Setelah mendapatkan data validitas dari soal-soal tersebut, kemudian peneliti akan mengambil 30 soal pada siklus I yang memiliki tingkat validitas tinggi. Begitu juga pada siklus II juga diambil 20 soal yang tingkat kevalidannya tinggi. Soal evaluasi terlampir pada lampiran 12 dan lampiran 13 .

2. Reliabilitas

Sugiyono 2008:12, mengungkapkan bahwa instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Pada intinya instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut mampu menghasilkan data yang sama pada obyek yang sama pula, saat digunakan untuk mengukur beberapa kali. Berikut ini tabel kriteri koefisien reabilitas untuk melihat hasil perhitungan reliabilitas instrument Masidjo, 2010:209. Tabel 3.6. Kriteria Koefisien Reliabilitas Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91-1,00 Sangat tinggi 0,71-0,90 Tinggi 0,41-0,70 Cukup 0,21-0,40 Rendah Negative – 0,20 Sangat rendah Dalam menentukan reliabilitas, peneliti mengunakan Program PASW 17 untuk mengukur reabilitas dari instrumen. Dibawah ini merupakan hasil perhitungan reliabilitas dengan SPSS 20 for windows menggunakan rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut : Tabel 3.7. Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I dan Siklus II Siklus Cronbach’s Alpha Kulifikasi Siklus I .937 Sangat tinggi Siklus II .913 Sangat tinggi Berkaitan dengan data diatas, Nunnally dalam Ghozali 2009:46 mengungkapan bahwa suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika harga Cronbach Alpha 0,60. Berdasarkan tabel diatas harga Cronbach Alpha sebesar 0,937 dan 0,913. Dari harga Cronbach Alpha tersebut maka instrument soal dalam penelitian ini dinyatakan reliabel dan layak dijadikan sebagai alat untuk pengambilan data tentang prestasi siswa.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data yang diperlukan adalah data keaktifan siswa yang berupa data kualitatif dan juga data prestasi belajar siswa yang berupa data kuantitatif. Dibawah ini merupakan penjelasan mengenai teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian :

1. Tes

Masidjo 2006:38 menyatakan tes merupakan suatu alat pengukur yang berupa serangkaian pertanyaan yang harus dijawab secara sengaja dalam situasi yang distandarisasikan, dan dimaksutkan untuk mengukur kemampuan dan hasil belajar individu atau kelompok. Berawal dari pengertian diatas, ada beberapa macam tes yang bisa dilakukan untuk mengukur hasil belajar, namun tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi. Masidjo 2006:40 menjelaskan tes prestasi belajar adalah suatu tes yang mengukur presatasi seseorang dalam suatu bidang sebagai hasil proses belajar yang khas yang dilakukan secara sengaja dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan nilai. Tes yang digunakan dalam penelitian menggunakan 30 soal pilihan ganda dengan rincian 15 soal IPS dan 15 soal Matematika. Pada siklus II akan menggunakan 20 soal PKn, sedangkan penilaian pada Bahasa Indonesia akan dilakukan dengan cara pengamatan terhadap kinerja siswa seperti yang telah direncanakan dalam RPP. Akan tetapi, nilai dari kinerja siswa yang diperoleh tidak akan dikategorikan kedalam prestasi belajar, mengingat prestasi belajar dalam penelitian ini lebih menekankan pada hasil mengerjakan soal evaluasi.

2. Non Tes

1 Observasi Hadi dalam Sudijono, 2011:76 menjelaskan bahwa observasi merupakan cara menghimpun bahan-bahan keterangan =data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Sedangkan Idrus 2007: 129 mengungkapkan “observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis”. Dari pengertian-pengertian diatas maka dapat diambil suatu kesimpulan mengenai definisi dari observasi. Observasi merupakan suatu proses pengamatan yang terstruktur dan sistematis terhadap kejadian atau fenomena pada obyek tertentu. Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa pada saat pembelajaran, baik siklus I maupun siklus II. Observasi ini dilakukan dari awal kegiatan pembelajaran hingga akhir pembelajaran agar diperoleh data yang menyeluruh. Sedangkan yang akan menjadi observer adalah teman sejawat yang peneliti tunjuk untuk melakukan observasi dengan alasan agar diperoleh data yang sebenar-benarnya dan lebih menyeluruh. Dalam melaksanakan observasi akan selalu berpedoman pada lembar observasi yang telah ditentukan sebelumnya. 2 Wawancara Wawancara yang diterapkan dalam penelitian adalah wawancara semiterstruktur. Sedangkan pertanyaan yang digunakan untuk melakukan wawancara merupakan jenis pertanyaan yang berkenaan dengan indra. Pertanyaan yang berkenaan dengan indra digunakan untuk mengungkapkan data atau informasi karena yang bersangkutan melihat, mendengarkan, meraba, dan mencium suatu peristiwa Sugiyono, 2010: 324. Wawancara akan peneliti lakukan pada guru kelas yang bersangkutan dan siswa yang menjadi subyek penelitian setelah siklus I dan siklus II dilakukan. Wawancara pada setiap siklus bertujuan untuk mengetahui permasaahan atau kendala-kendala yang dialami siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menerapkan metode role play ini. Hasil dari wawancara akan peneliti dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus-siklus selanjutnya. 3 Dokumentasi Bentuk dokumentasi dari kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II dengan menggunakan foto saat pembelajaran. Tujuan dari dokumentasi adalah untuk memberi gambaran nyata mengenai kegiatan penelitian yang telah dilakukan. Selain itu juga bertujuan untuk memperkuat data-data yang diperoleh selama pembelajaran disetiap siklusnya.

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini ada 2 macam data yang perlu dianalisis yaitu data mengenai keaktifan siswa yang diperoleh dari lembar observasi keaktifan dan juga data mengenai prestasi belajar siswa yang diperoleh dari pengerjaan soal pilihan ganda oleh siswa. Dibawah ini merupakan penjelasan mengenai cara- cara dalam menganalisis data dalam penelitian ini :

1. Keaktifan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan lembar observasi keaktifan yang berjumlah 23 item. Kegiatan observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa secara individu pada saat pembelajaran berlangsung dengan tujuan agar data yang diperoleh benar-benar menunjukkan tingkat keaktifan dari setiap siswa. Dibawah ini merupakan tata cara dalam penskoran keaktifan siswa : a. Menganalisis keaktifan tiap siswa berdasarkan indikator keaktifan. b. Menghitung jumlah siswa yang menunjukkan indikator keaktifan. c. Menghitung persentase keaktifan siswa dari masing-masing indikator dengan menggunakan rumus : Persentase siswa aktif = Jumlah siswa aktif Jumlah seluruh siswa X 100 d. Langkah selanjutnya adalah melakukan perbandingan tingkat keaktifan siswa, apakah terjadi peningkatan dari keadaan awal hingga siklus II. Jika mengalami peningkatan harus dihitung seberapa besar peningkatannya, begitu sebaliknya jika terjadi penurunan. Peneliti akan menggunakan tabel kriteria keaktifan untuk menggolongkan tingkat keaktifan siswa. Dibawah ini merupakan tabel kriteria keaktifan siswa yang akan digunakan : Tabel 3.8. Kriteria Keaktifan Siswa No Skor rata-rata Keaktifan Siswa 1 81 - 100 Sangat aktif 2 66 - 80 Aktif 3 56 -65 Cukup Aktif 4 45 - 55 Kurang Aktif 5 Dibawah 46 Tidak Aktif Masidjo, Ign. 1995 : 157 e. Menganalisis frekuensi keaktifan siswa pada setiap indikator keaktifan.

2. Prestasi Belajar

Di bawah ini merupakan langkah-langkah dalam menganalisa soal pilihan ganda yang akan dijadikan sebagai alat ukur untuk mengetahui prestasi belajar siswa : a. Skoring Untuk melakukan penyekoran dilakukan dengan memberi skor 1 pada jawaban benar, dan memberi skor 0 pada jawaban salah. b. Pada siklus I, langkah awalnya adalah menggolongkan soal berdasarkan jenis soal sebab pada siklus I terdiri dari soal-soal IPS dan soal Matematika. Sedangkan pada siklus II tanpa harus menggolongkan jenis soal terlebih dahulu karena hanya terdapat soal PKn dalam lembar evaluasi. c. Menghitung nilai akhir setiap siswa dari masing-masing mata pelajaran, untuk siklus I dengan menggunakan rumus : Nilai = Jumlah Jawaban Benar + 5 x 5 = 100 Sedangkan untuk siklus II, dengan menggunakan rumus : Nilai = Jumlah Jawaban Benar x 5 = 100 d. Menghitung nilai rata-rata kelas, dengan rumus: Nilai rata-rata siklus I = Nilai IPS semua siswa + Nilai Matematika seluruh siswa Jumlah siswa Nilai rata-rata siklus II = Nilai PKn semua siswa Jumlah siswa e. Menghitung persentase nilai siswa yang mencapai nilai KKM dengan menggunakan n rumus n = Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM Jumlah semua siswa X 100 f. Langkah selanjutnya adalah melakukan perbandingan tingkat prestasi siswa, apakah terjadi peningkatan dari keadaan awal hingga siklus II. Jika mengalami peningkatan harus dihitung seberapa besar peningkatannya, begitu sebaliknya jika terjadi penurunan.

H. Kriteria Keberhasilan Penelitian

Dalam penelitian ini kegiatan pembelajaran siklus I maupun siklus II dikatakan berhasil apabila terjadi peningkatan baik keaktifan maupun prestasi belajar siswa sesuai target yang ditentukan sebelum penelitian dilaksanakan. Kriteria keberhasilan dalam penelitaian dapat dilihat pada kolom dibawah ini: Tabel 3.9. Kriteria Keberhasian Penelitian Peubah Indikator Kondisi Awal Siklus I Siklus II Keaktian Persentase keaktifan siswa 52,06 70 80 Prestasi belajar siswa Nilai rata-rata kelas 69,50 75 80 Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM 58,33 80 85

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab-bab sebelumnya telah peneliti paparkan mengenai hal-hal yang mendasari penelitian, sedangkan pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan. Secara spesifik akan membahas tentang pra penelitian tindakan kelas, hasil penelitian, dan pembahasan dalam melaksanakan penelitian.

A. Pra Penelitian Tindakan Kelas

Langkah pertama yang ditempuh sebelum penelitian adalah melakukan observasi mengenai pembelajaran tematik pada mata pelajaran yang akan dijadikan bahan pembelajaran saat penelitian. Metode yang diterapkan guru kelas dalam pembelajaran adalah metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Kegiatan pembelajaran masih didominasi oleh peran guru. Sehingga siswa kurang berperan aktif saat pembelajaran berlangsung. Selain itu, siswa terkadang hanya diam saat guru memberikan pertanyaan, masih sedikit siswa yang bertanya. Selain itu, siswa memilih diam saat tidak mengerti tentang materi yang dipelajari, hal ini peneliti ketahui saat berbincang-bincang setelah pembelajaran selesai. Tujuan dari pengamatan ini selain untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa juga untuk mengetahui sekilas mengenai karakteristik siswa di kelas tersebut. Setelah observasi dilaksanakan langkah selanjutnya yaitu seminggu sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti memberikan penjelasan kepada siswa bahwa peneliti akan melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan 58

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENERAPKAN MODEL WORD SQUARE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI II Peningkatan Motivasi Belajar Dalam Pembelajaran IPA Dengan Menerapkan Model Word Square Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Sempukerep, S

0 0 15

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran PKN menggunakan media audio-visual untuk siswa kelas II SD N Kledokan.

0 0 2

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas IIB menggunakan metode Role-Play di SD Kanisius Sorowajan.

0 0 282

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar dalam pembelajaran tematik pada siswa kelas II SD Negeri Kledokan dengan menerapkan metode Role Play.

0 4 274

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS menggunakan metode Role Play pada siswa kelas IV SD Negeri Daratan tahun ajaran 2012/2013.

0 1 285

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS menggunakan metode role play siswa kelas 3 SD Negeri Mentel II tahun ajaran 2012/2013.

0 0 2

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS kelas III SD Kanisius Ganjuran dengan menerapkan metode Role Play.

0 1 220

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS menggunakan metode Role Play pada siswa kelas IV SD Negeri Daratan tahun ajaran 2012 2013

0 0 283

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS kelas III SD Kanisius Ganjuran dengan menerapkan metode Role Play - USD Repository

0 10 218

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS menggunakan metode role play siswa kelas 3 SD Negeri Mentel II tahun ajaran 2012/2013 - USD Repository

0 1 310