12
Coefficient of Performance COP merupakan faktor yang dapat digunakan untuk mengetahui performa pada CERS. COP pada CERS sangat
bergantung pada nilai entrainment ratio ω yang dipengaruhi oleh 3 tiga faktor
utama, yaitu primary flow inlet state temperature and pressure of primary fluid, secondary flow inlet state temperature and pressure of secondary fluid, dan back
pressure condenser pressure [Yu et al., 2006]. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan beberapa hasil penelitian yang menunjukkan bahwa meningkatnya nilai
back pressure condenser pressure ketika primary pressure meningkat dengan secondary pressure yang konstan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.3 dan
Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Entrainment ratio vs ejector back pressure [Sriveerakul et al., 2007].
2.2.2. New Ejector Refrigeration System NERS - ERS With an Additional
Jet Pump
New Ejector Refrigeration System NERS merupakan salah satu tipe ERS yang dikembangkan setelah CERS, dimana terdapat jet pump liquid jet
ejector pada siklus kerjanya seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.5 dan Gambar 2.6.
13
Gambar 2.5 New Ejector Refrigeration System NERS [Yu et al., 2006].
Gambar 2.6 ERS with an additional ejector by Yu et al. 2006 [Besagni et al., 2016].
Pada NERS, jet pump diletakkan di antara ejector dan condenser yang aplikasinya menggunakan secondary fluid berupa fluida campuran yang
dihasilkan oleh ejector, yaitu fluida campuran antara primary fluid dan secondary fluid setelah keluar dari bagian diffuser pada ejector. Aplikasi jet pump yang
digunakan pada NERS mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan menggunakan compressor. Jet pump mempunyai konstruksi yang lebih sederhana
dan biaya produksinya yang lebih rendah daripada menggunakan compressor. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Selain itu, jet pump merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai COP pada NERS [Yu et al., 2006] dan dapat meningkatkan
nilai entrainment ratio ω pada NERS [Besagni et al., 2016]. Dibandingkan
dengan CERS, NERS mempunyai nilai COP yang lebih tinggi seperti yang ditunjukkan pada grafik hasil penelitian oleh Yu et al. 2006 pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7 COP vs back pressure pada CERS dan NERS [Yu et al., 2006].
2.2.3. Multi-stage Ejector Refrigeration System MERS
Multi-stage Ejector Refrigeration System MERS merupakan salah satu tipe ERS dengan menggunakan beberapa buah ejector yang disusun secara paralel
dan ditempatkan sebelum kondensor seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.8. MERS merupakan suatu sistem yang dapat digunakan untuk memecahkan
permasalahan utama yang terjadi pada ERS, di mana terjadi kesulitan pada ERS dalam menangani pengoperasian pada sistemnya akibat terjadi perubahan pada
kondisi pengoperasiannya. Setiap ejector yang digunakan dalam MERS beroperasi pada setiap batasan condenser pressure P
c
yang berbeda [Besagni et al., 2016].
15
Gambar 2.8 Multi-stage Ejector Refrigeration System MERS [Besagni et al., 2016].
Gambar 2.9 Three Parallel MERS [Chen et al., 2015].
Gambar 2.9 menunjukkan MERS dengan 3 tiga ejector yang disusun secara paralel dengan setiap ejector yang beroperasi pada batasan condenser
pressure P
c
tertentu beserta dengan grafik hubungan antara entrainment ratio ω dengan condenser pressure P
c
pada setiap ejector. Ejector 1 beroperasi dengan nilai condenser pressure P
c
di bawah nilai back pressure pada ejector 1 P
b1
P
c
P
b1
. Ejector 2 akan beroperasi ketika nilai condenser pressure P
c
berada di antara nilai back pressure pada ejector 1 P
b1
dan back pressure pada ejector 2 P
b2
P
b1
P
c
P
b2
. Sedangkan ejector 3 akan beroperasi pada nilai condenser pressure P
c
yang lebih besar daripada nilai back pressure pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
ejector 2 P
b2
. Pada MERS tidak terdapat nilai critical back pressure P
b
sehingga dapat menghindari
sudden performance drop pada sistem
pengoperasiannya [Chen et al., 2015].
2.3. Aplikasi Steam Ejector