KAJIAN PUSTAKA 9 METODE PENELITIAN 23

1

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan dalam dunia kerja di Indonesia semakin ketat, apalagi setelah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean MEA tanggal 31 Desember 2015 lalu. Meskipun pada dasarnya MEA menguntungkan negara-negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia, pemerintah Indonesia perlu menyiapkan generasi muda yang cerdas dan berkualitas agar mampu bersaing dengan negara-negara lain se Asia Tenggara. Menyiapkan generasi muda yang cerdas dan berkualitas penting karena akan menjadi bekal generasi muda untuk mampu menghadapi persaingan saat ini. Menciptakan generasi muda yang cerdas dan berkualitas serta mengerti dan memahami apa yang menjadi kekurangan serta kelebihannya, dimulai dari bangku sekolah sampai di bangku perkuliahan. Maka dari itu, selain lembaga informal, lembaga formal juga menjadi tempat individu untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki. Untuk bisa menjadi generasi muda yang cerdas dan berkualitas, konsep diri yang positif perlu untuk dimiliki. Konsep diri merupakan hal yang penting dalam kehidupan generasi muda karena konsep diri menentukan bagaimana generasi muda tersebut berperilaku. Terbentuknya konsep diri bukan bawaan genetik seseorang, melainkan terbentuk dari hasil belajar atau pengalaman-pengalaman generasi muda dalam berelasi atau berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. Konsep diri merupakan hasil dari proses belajar melalui pengalaman hidup dan perlakuan dari lingkungan sekitarnya yang akhirnya mempengaruhi bagaimana generasi muda dalam memberikan penilaian terhadap dirinya secara positif maupun negatif. Oleh sebab itu, generasi muda perlu terus mengembangkan konsep diri positifnya. Dengan memiliki konsep diri positif, generasi muda memiliki bekal dalam menjalani kehidupannya dan terus mampu mengembangkan diri dalam segala hal. Konsep diri positif perlu dimiliki oleh generasi muda agar dapat berperilaku atau melakukan interaksi sosial serta bergaul dengan lingkungan dimana generasi muda itu berada. Generasi muda dalam pergaulan sosialnya yang merasa diterima, dicintai, dan dihargai, maka generasi muda tersebut mampu menerima, mencintai, dan menghargai dirinya sendiri. Artinya, generasi muda tersebut mampu menilai dengan baik tentang dirinya sehingga konsep diri yang terbentuk adalah konsep diri positif. Sebaliknya, generasi muda yang merasa dirinya tidak diterima, tidak dicintai, dan ditolak akan mengelami kesulitan untuk menerima keadaan dirinya dan memberi penilaian negatif terhadap dirinya dan apa yang ada pada dirinya. Konsep diri yang terbentuk adalah konsep diri negatif. Perilaku generasi muda salah satunya adalah efek dari konsep diri yang dimiliki, baik positif maupun negatif. Generasi muda yang memiliki konsep diri positif memiliki kecenderungan lebih terbuka dan mampu mengembangkan diri dalam berinteraksi atau bergaul dengan orang lain. Sedangkan generasi muda yang