HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39 KESIMPULAN DAN SARAN 52

dari hasil belajar atau pengalaman-pengalaman generasi muda dalam berelasi atau berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. Konsep diri merupakan hasil dari proses belajar melalui pengalaman hidup dan perlakuan dari lingkungan sekitarnya yang akhirnya mempengaruhi bagaimana generasi muda dalam memberikan penilaian terhadap dirinya secara positif maupun negatif. Oleh sebab itu, generasi muda perlu terus mengembangkan konsep diri positifnya. Dengan memiliki konsep diri positif, generasi muda memiliki bekal dalam menjalani kehidupannya dan terus mampu mengembangkan diri dalam segala hal. Konsep diri positif perlu dimiliki oleh generasi muda agar dapat berperilaku atau melakukan interaksi sosial serta bergaul dengan lingkungan dimana generasi muda itu berada. Generasi muda dalam pergaulan sosialnya yang merasa diterima, dicintai, dan dihargai, maka generasi muda tersebut mampu menerima, mencintai, dan menghargai dirinya sendiri. Artinya, generasi muda tersebut mampu menilai dengan baik tentang dirinya sehingga konsep diri yang terbentuk adalah konsep diri positif. Sebaliknya, generasi muda yang merasa dirinya tidak diterima, tidak dicintai, dan ditolak akan mengelami kesulitan untuk menerima keadaan dirinya dan memberi penilaian negatif terhadap dirinya dan apa yang ada pada dirinya. Konsep diri yang terbentuk adalah konsep diri negatif. Perilaku generasi muda salah satunya adalah efek dari konsep diri yang dimiliki, baik positif maupun negatif. Generasi muda yang memiliki konsep diri positif memiliki kecenderungan lebih terbuka dan mampu mengembangkan diri dalam berinteraksi atau bergaul dengan orang lain. Sedangkan generasi muda yang memiliki konsep diri negatif memiliki kecenderungan lebih tertutup dan susah untuk mengembangkan diri dalam berinteraksi atau bergaul dengan orang lain. Seperti halnya pada mahasiswa semester II prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan 2015 yang berada pada masa remaja akhir, yang merupakan calon pendidik. Umumnya mahasiswa memiliki latar belakang yang berbeda baik dari usia, suku, agama, dan lain-lain. Variasi yang berbeda-beda ini, akan mempengaruhi cara pandang terhadap diri sendiri dan orang-orang disekitarnya. Permasalahan yang terjadi berdasarkan observasi, penuturan salah satu dosen pembimbing akademik DPA, serta wawancara pada mahasiswa semester II Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan 20152016 yaitu kurang mampu menerima apa yang ada pada diri. Mahasiswa cenderung menganggap dan merasa bahwa diri mereka tidak mampu seperti teman-temannya yang dianggap lebih baik dari dirinya. Perilaku yang muncul pada mahasiswa yang beranggapan demikian adalah menarik diri, takut salah, ragu-ragu dalam mengungkapkan pendapat, menutup diri, pasif, minder, malu, dan rendah diri. Namun, dalam hal ini mahasiswa diharapkan bisa memiliki konsep diri positif supaya mahasiswa bisa menggambarkan dirinya secara baik, menghargai perbedaan, serta menerima apa yang dimiliki. Membentuk konsep diri positif mahasiswa bisa dimulai di lingkungan kampus serta kegiatan-kegiatan mahasiswa yang mendukung untuk membentuk konsep diri positif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti seberapa tinggi konsep diri yang dimiliki oleh mahasiswa semester II Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 20152016. Setelah mengetahui gambaran konsep diri yang dimiliki oleh mahasiswa semester II Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 20152016 yang bersangkutan, peneliti akan mengusulkan topik-topik bimbingan berdasarkan analisis butir-butir item yang yang memiliki skor terendah agar bisa memiliki konsep diri yang lebih positif.

B. Identifikasi Masalah

1. Beberapa mahasiswa cenderung memusatkan pada hal-hal yang negatif pada diri sendiri dan meyakini persepsi yang belum tentu obyektif. 2. Ada mahasiswa yang kurang mampu menghargai diri sendiri dan melihat hal-hal positif dalam diri. 3. Mahasiswa cenderung tertutup dan sulit untuk berinteraksi dengan orang baru atau orang lain. 4. Mahasiswa yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda membentuk batasan dalam diri sehingga memiliki cara pandang yang berbeda tentang diri sendiri dan orang lain.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan keterbatasan waktu, tempat, tenaga, biaya, dan lain-lain, dalam penelitian ini hanya akan meneliti seberapa tinggi konsep diri positif yang dimiliki oleh Mahasiswa semester II Program studi Bimbingan dan Konseling PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Angkatan 20152016 dan usulan topik-topik bimbingan yang sesuai berdasarkan analisis butir-butir item yang memiliki skor terendah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Seberapa tinggi konsep diri positif yang dimiliki oleh mahasiswa semester II Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 20152016? 2. Berdasarkan analisis butir-butir item konsep diri yang memiliki skor item terendah, topik-topik bimbingan apa sajakah yang sesuai untuk mahasiswa semester II Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 20152016?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Mengetahui seberapa tinggi konsep diri positif yang dimiliki oleh mahasiswa semester II Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 20152016. 2. Mengusulkan topik-topik bimbingan yang sesuai untuk mahasiswa semester II Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 20152016 berdasarkan analisis butir-butir item konsep diri yang memiliki skor item terendah.

F. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat antara lain: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi terhadap kajian akademis sekaligus sebagai masukan bagi peneliti lainnya, sehingga dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain. Selain itu penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan pengetahuan tentang bagaimana sebenarnya konsep diri positif mahasiswa khususnya mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling mahasiswa semester II Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 20152016. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi: a. Mahasiswa Harapannya setelah mahasiswa mengisi angket konsep diri positif mampu merefleksikan dirinya dan mulai menyadari mahasiswa memiliki konsep diri positif atau negatif. Selain itu harapannya mahasiswa bisa memiliki konsep diri yang positif dan bisa menerima kekurangan maupun kelebihan yang ada dalam diri. Selain itu, supaya mahasiswa mampu menghadapi masalah-masalah yang mungkin terjadi pada kesehariannya baik di dalam perkuliahan, di kampus, maupun tempat tinggalnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI