Dimensi-dimensi Konsep Diri Hakikat Konsep Diri 1. Pengertian Konsep Diri

lain terhadapnya. Evaluasi orang lain tersebut terhadap seorang individu ini akan mempengaruhi konsep diri yang dimilikinya. c. Bermain Peran Bermain peran pada anak-anak merupakan proses belajar melalui meniru imitasi. Manfaat yang dimiliki dari bermain peran ini sangat besar. Bermain peran merupakan cara belajar melalui pengamatan seseorang dapat mengikuti dan mengambil suatu norma dan cara-cara orang lain bertingkah laku. Bermain peran mampu mempengaruhi konsep diri seseorang. Lebih banyak peran yang kita mainkan dan dianggap positif oleh orang lain, maka semakin positif konsep diri yang dimiliki. d. Kelompok Rujukan Reference group atau kelompok rujukan adalah kelompok yang menjadi anggota didalamnya. Kekuatan yang menentukan konsep diri seseorang itu apabila sebuah kelompok menganggap penting seorang individu. Komunikasi merupakan suatu bahan yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap suatu perilaku seseorang dalam kelompok, apabila dirasa ada sikap yang menunjukkan ketidaksukaan atau ketidaksetujuan terhadap kehadiran seseorang. Akibat dari adanya kelompok rujukan, komunikasi tersebut akan dapat mengembangkon konsep diri seseorang. Semakin banyak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kelompok rujukan yang menganggap diri seseorang positif, maka semakin positif pula konsep diri yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Berdasarkan pemaparan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri, peneliti dapat menyimpulkan bahwa konsep diri pada individu itu tidak terjadi begitu saja, namun ada beberapa yang mempengaruhi seperti individu memandang diri sendiri sebagai objek, reaksi dan respon individu terhadap orang lain, bermain peran, dan kelompok rujukan atau sosialnya menyikapi individu.

B. Hakikat Remaja 1. Pengertian remaja

Hurlock 2004, mengatakan bahwa remaja suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada dibawah tingkat orang yang lebih tua, melainkan merasa sama atau paling tidak sejajar. Masa remaja menurut Mappiare 1982, berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju ke dewasa. Remaja sebenarnya tidak memiliki tempat yang jelas. Remaja sudah tidak lagi dikatakan sebagai anak-anak, namun belum bisa juga disejajarkan dengan orang dewasa, namun remaja ada diantaranya. Oleh sebab itu, sering kali remaja dikenal dengan fase “mencari jati diri”. Berdasarkan pemaran terkait masa remaja, peneliti dapat menyimpulkan bahwa masa remaja merupakan sebuah masa yang akan dilalui oleh setiap individu. Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Masa remaja menjadi masa yang penuh dengan gejolak karena akan banyak sekali perubuhan yang terjadi pada diri remaja baik fisik, sosial, kognitif, dan psikologis.

2. Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja

Tugas-tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya meninggalkan sikap dan perilaku kenak-kanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan untuk bersikap dan berperilaku secara dewasa. Adapun tugas-tugas perkembangan menurut Hurlock 2004 adalah sebagai berikut: a Mampu menerima keadaan fisiknya b Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa c Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis d Mencapai kemandirian emosional e Mencapai kemandirian ekonomi f Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat g Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua h Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa i Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan j Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga. Berdasarkan urain di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam masa remaja terjadi banyak perubahan, baik fisik, sosial dan kognitif. Tugas-tugas perkembangan masa remaja berkaitan dengan perkembangan kognitifnya. Pencapaian kematangan fase kognitif akan sangat membantu remaja dalam menjalankan tugas-tugas perkembangannya.

3. Mahasiswa

Mahasiswa merupakan pelajar atau seseorang yang sedang menempuh pendidikan di lembaga pendidikan atau institusi tertentu yang setara dengan S1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI 2011, mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Sedangkan menurut Sarwono 1978, mahasiswa adalah individu yang terdaftar secara resmi untuk mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun.

C. Hakikat Topik-topik Bimbingan

Poerwadarminta 1985, mengatakan bahwa topik adalah pokok pembicaraan atau bahan diskusi. Sedangkan bimbingan adalah bantuan yang