pelarut organik.Hal ini berdasarkan ikatan hidrogen yang kuat antara molekul selulosa berantai lurus.Sehingga kelarutan dari selulosa dapat diperbaiki dengan
turunan yang dimodifikasi. Serat selulosa secara umum memiliki banyak gugus fungsi yang mampu
mengikat logam.Karena itu banyak yang sudah mencoba untuk menggunakan selulosa sebagai pembersih logam melalui beberpa turunannya.Beberapa di
antaranya berdasarkan penambahan gugus dengan kemampuan mengkompleks seperti gugus karboksilat dan amin.Seperti halnya kitosan dan juga alginate maka
selulosa ini juga memiliki kemampuan untuk membentuk kompleks dengan unsur logam yang memiliki d-orbital back donation, serta sekaliguas adanya ether linkage
C1 –C4 yang ekuatorial-ekuatorial Kaban dkk,2005.Konsep pembentukan kompleks ini dapat digunakan juga untuk menjelaskan terjadinya penyerapan
terhadap logam berat seperti khrom, kobalt, nikel, seng, kadmium dan tembaga. Selulosa dapat berinteraksi dengan logam berat melalui mekanisme penukar
ion yaitu dengan gugus –OH sementara itu juga memungkinkan untuk mekanisme pembentukan kompleks karena atom oksigen pada gugus –OH memiliki elektron
bebas Mohamad, 2012.
2.3. Asam Suksinat
Asam suksinat asam butadenoat, 1,2-asam etana dikarboksilat merupakan suatu asam dikarboksilat dengan rumus kimia CH
2 2
COOH
2
yang sangat berpotensial sebagai suatu wadah industri kimia Vaswani, 2010. Senyawa ini berwarna putih,
dan berupa padatan tidak berbau.Dalam larutan air, terionisasimembentuk anion.Hanya saja berbeda dengan asam karboksilat lainnya yang memiliki gugus
karboksilat lebih banyak seperti asam sitrat maka kelarutannya lebih kecil dibandingkan asam sitrat.Sifat fisiknya yaitu berat molekul 118, titik lelehnya 185
o
C dan titik didihnya 235
o
C.Secara normal ditemukan pada jaringan hewan dan tumbuhan.Pada tubuh manusia, senyawa ini berperan penting dalamsiklus Krebs
Universitas Sumatera Utara
sebagai suatu metabolisme perantara.Secara fisik larut dalam air, etanol, eter dan gliserin.
Senyawa ini dominan dihasilkan dari hidrokarbon empat karbon melalui anhidrida maleat, memanfaatkan fraksi nafta n-butana yang diawali dengan
hidrogenasi diikuti oleh hidrasi di sekitar berat total 15.000 ton per tahun dan merupakan salah satu fermentasi produk akhir metabolisme anaerobik.Struktur asam
suksinat adalah seperti gambar 2.5 berikut.
O OH
O
HO
Gambar 2.5.Struktur Kimia Asam Suksinat atau Asam Butadenoat O’neil,et.al., 2001
Karena memiliki nilai kimia cukup tinggi, senyawa ini termasuk kunci dalam memproduksi lebih dari 30 produk komersial penting seperti asam
adipat.Aplikasi dalam industri seperti makanan, obat-obatan, polimer, cat, kosmetik, dan tinta.Hal ini juga digunakan sebagai surfaktan, deterjen extender, anti busa, dan
ion-chelator. Asam suksinat sudah pernah dipilih untuk memodifikasi selulosa karena
memperbaiki fungsi gugus hidroksil dari selulosa serta menghasilkan larutan encer yang tinggi viskositasnya. Selain itu digunakan pada proses esterifikasi dikarenakan
kemampuannya untuk melengkapi daur ulang hidrolisis asam Vaswani, 2010.Banyak turunan yang dapat dihasilkan dari asam suksinat secara kimia seperti
pada gambar 2.6 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6 Beberapa turunan asam suksinat Vaswani, 2010
O OH
O HO
asam suksinat
O
tetrahidrofuran
O O
butirolakton
N H
O
Pirolidon
HO
butanadiol
OH
O NH
2
O
H
2
N
suksiniamida
H
2
N NH
2
diaminobutana
N N
suksinonitril
O OCH
3
O H
3
CO
Dibasic Ester DBE
N O
H
3
C
N-metil pirolidon
Universitas Sumatera Utara
2.4. Ester Selulosa