menyewakan. Penyewa diwajibkan mengosongkan bangunan tersebut dari segenap penghuni dan barang-barang perabotannya dalam jangka waktu 1
satu bulan, terhitung dari hari berakhirnya atau batalnya sewa-menyewa ini dan menyerahkan tanah berikut bangunan tersebut kepada yang
menyewakan dalam keadaan baik. Dari ketentuan di atas Hak Guna Bangunan di atas Hak Milik juga
mengatur mengenai kewajiban-kewajiban pemegang Hak Guna Bangunan. yaitu: 1.
Pihak kedua berkewajiban untuk mengusahakan kelengkapan persyaratan yang diperlukan oleh pihak kedua sebelum tanggal penandatanganan;
2. Pihak kedua berkewajiban untuk membayar uang ganti kerugian sebagaimana
disebutkan dalam salah satu pasal dalam perjanjian ini; 3.
Pihak kedua berkewajiban untuk membuat dan menandatangani Akta Pemberian Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Milik bersama-sama dengan
pihak pertama atau kuasa-kuasa mereka yang sah di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah yang berwenang pada tanggal penandatanganan;
4. Pihak kedua berkewajiban menyerahkan bangunan kepada pihak pertama
sesuai ketentuan yang telah diatur, apabila jangka waktu dari pada Hak Guna Bangunan ini berakhir beserta perpanjangannya bilamana ada.
2. Hak Bagi Pemegang Hak Guna Bangunan Di Atas Tanah Hak Milik
Menurut Pasal 32 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai Atas Tanah:
Pemegang Hak Guna Bangunan berhak menguasai dan mempergunakan tanah yang diberikan dengan Hak Guna Bangunan selama waktu tertentu untuk
mendirikan dan mempunyai bangunan untuk keperluan pribadi atau usahanya
Universitas Sumatera Utara
serta untuk mengalihkan hak tersebut kepada pihak lain dan membebaninya dengan Hak Tanggungan.
Apa yang telah diungkapkan di atas adalah hak yang dapat dimiliki oleh pemegang hak guna bangunan secara umum, yang dapat diartikan bahwa apa yang
menjadi hak bagi pemegang Hak Guna Bangunan secara umum tidaklah sama dengan apa yang dimiliki oleh pemegang Hak Guna Bangunan di atas tanah Hak
Milik. Hak-hak pemegang Hak Guna Bangunan diatas Hak Milik, dapat ditemukan pada perjanjian sewa menyewa dan perjanjian pendahuluan pemberian
hak guna bangunan di atas hak milik. Akta pemberian Hak Guna Bangunan di atas tanah Hak Milik juga
memuat beberapa hal yang berisikan tentang terhapusnya akta pemberian hak guna bangunan di atas hak milik. Terhapusnya hak guna bangunan tersebut
terdapat didalam pasal 35 Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1996, yang menyatakan bahwa:
a. berakhirnya jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam keputusan
pemberian atau perpanjangannya atau dalam perjanjian pemberiannya; b.
dibatalkan oleh pejabat yang berwenang, pemegang Hak Pengelolaan atau pemegang Hak Milik sebelum jangka waktunya berakhir, karena :
1 tidak dipenuhinya kewajiban-kewajiban pemegang hak danatau dilanggarnya ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
30, Pasal 31 dan Pasal 32; atau 2 tidak dipenuhinya syarat-syarat atau kewajiban-kewajiban yang
tertuang dalam perjanjian pemberian Hak Guna Bangunan antara
Universitas Sumatera Utara
pemegang Hak Guna Bangunan dan pemegang Hak Milik atau perjanjian penggunaan tanah Hak Pengelolaan; atau
3 putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap; c.
dilepaskan secara sukarela oleh pemegang haknya sebelum jangka waktu berakhir;
d. dicabut berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1961;
e. ditelantarkan;
f. tanahnya musnah; g. ketentuan Pasal 20 ayat 2.
3. Hak bagi pemegang Hak Guna Bagunan dalam perjanjian sewa menyewa dapat ditemukan pada: