3. Gas belerang yang keluar dari dalam tanah akan merusak tanah dan air karena akan meningkatkan kadar asam yang terkandung didalam tanah dan air.
Dampak positif dari gempa bumi terhadap pertanian.setelah gunung selesai meletus tanah akan subur karena mengalami pemulihan.
2.2. Sosial Ekonomi 2.2.1. Pengertian Sosial Ekonomi
Pengertian sosial ekonomi memiliki pemahaman yang sangat luas, karena terkait dengan kegiatan sosial dan kegiatan ekonomi manusia.Artinya seluruh
aktivitas manusia tidak terlepas dari aktivitas ekonominya. Kata sosial berasal dari
kata “socious” yang artinya kawan, teman.Dalam hal ini arti kawan bukan terbatas sebagai teman sepermainan, teman kerja, teman
sekampung dan sebagainya. Dalam hal ini kawan adalah mereka orang-orang yang ada disekitar kita, yakni yang tinggal dalam satu lingkungan tertentu dan
mempunyai sifat yang saling mempengaruhi satu sama lain. Mahadi, 1993. Menurut Suharso 2005, kata sosial adalah segala sesuatu yang berkenaan
dengan masyarakat. Sedangkan dalam konsep sosiologis, manusia sering disebut makhluk sosial yang artinya bahwa manusia itu tidak dapat hidup dengan wajar
tanpa orang lain disekitarnya. Istilah Ekonomi secara etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu “Oikos”
yang artinya rumah tangga dan “Nomos” artinya mengatur. Jadi secara harfiah, ekonomi berarti cara mengatur rumah tangga. Ini adalah pengertian yang paling
sederhana.Namun seiring dengan perkembangan dan perubahan masyarakat, maka pengertian ekonomi juga sudah lebih luas.
Universitas Sumatera Utara
Ekonomi juga sering diartikan sebagai cara manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.http:www.wikipedia.com.
Sejarah sosial ekonomi berhubungan dengan keadaan-keadaan dimana manusia-manusia itu hidup, kemungkinan-kemungkinan perkembangan materi
dan batas-batasnya yang tidak bisa diikuti manusia.Penduduk dan kepadatan penduduk, konsumsi dan produksi pangan, perumahan, sandang, kesehatan dan
penyakit, sumber-sumber kekuatan dan pada tingkat dasarnya faktor-faktor ini berkembang tidak menentu dan sangat drastis mempengaruhi kondisi-kondisi
dimana manusia itu harus hidup.Ahmad, 1992.
2.2.2. Ekonomi Pertanian
Keberhasilan usahatani dipengaruhi oleh faktor produksi modal, tanah, tenaga kerja.Modal diperlukan untuk pengadaan sarana produksi bibit, pupuk,
pestisida dan peralatan, biaya pemeliharaan tanaman, biaya penyimpanan, pemasaran dan pengangkutan.Petani cenderung mengalami hambatan dalam
mengembangkan hasil usahataninya dengan menambah luas lahan maupun pengadaan sarana produksi.Darmawaty, 2005.
Ilmu usahatani merupakan cabang ilmu pertanian. Mosher 1968 mengartikan usahatani sebagai himpunan dari sumber-sumber alam yang ada di
tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tanah dan air, perbaikan
– perbaikan yang dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan – bangunan yang didirikan di atas tanah itu dan sebagainya.
Menurut Soekartawi 1995 usahatani merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana seorang petani mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif
Universitas Sumatera Utara
dan efisien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.Ditinjau dari beberapa pengertian di atas tentunya ilmu usahatani sangat
penting dalam ilmu pertanian.Dan untuk memaksimalkan dalam pengelolaan usahatani itu sendiri diperlukan unsur-unsur pokok yang merupakan faktor-faktor
utama dalam usahatani.Unsur – unsur pokok tersebut sering disebut faktor
produksi input.
Proses produksi
pertanian adalah
proses yang
mengkombinasikan faktor-faktor produksi pertanian untuk menghasilkan produksi pertanian output.
Soekartawi 1987 menjelaskan bahwa tersedianya sarana atau faktor produksi input belum berarti produktivitas yang diperoleh petani akan tinggi.
Namun bagaimana petani melakukan usahanya secara efisien adalah upaya yang sangat penting. Efisiensi teknis akan tercapai bila petani mampu mengalokasikan
faktor produksi sedemikian rupa sehingga produksi tinggi tercapai. Bila petani mendapat keuntungan besar dalam usahataninya dikatakan bahwa alokasi faktor
produksi efisien secara alokatif.Cara ini dapat ditempuh dengan membeli faktor produksi pada harga murah dan menjual hasil pada harga relatif tinggi.Bila petani
mampu meningkatkan produksinya dengan harga sarana produksi dapat ditekan tetapi harga jual tinggi, maka petani tersebut melakukan efisiensi teknis dan
efisiensi harga atau melakukan efisiensi ekonomi.
2.2.3.SosialEkonomi Masyarakat
Korban bencana alam menghadapi situasi dan kondisi yang sangat kompleks, baik secara fisik, psikis maupun sosial.Problema paling mendasar
adalah persoalan fisik seperti gangguan pemenuhan kebutuhan makanan, minum,
Universitas Sumatera Utara
tempat tinggal, kesehatan, dan pendidikan.Hal ini berawal dari, tidak tersedia atau terbatasnya fasilitas umum, sosial dan sanitasi lingkungan yang buruk sehingga
menimbulkan ketidaknyamanan bahkan dapat menjadi sumber penyakit. Kehilangan harta benda menyebabkan korban menjadi jatuh miskin, apalagi
sumber matapencaharian berupa lahan pertanian dan perkebunan juga mengalami kerusakan. Kehilangan anggota keluarga, khususnya sumber pencari nafkah
keluarga, seringkali menyebabkan timbulnya perasaan khawatir, ketakutan bahkan trauma yang berkepanjangan. Bantuan dari berbagaisumber yang berbentuk materi
mungkin dapat memenuhi kebutuhan fisik korban bencana, tetapi belum tentu dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi. Kehilangan orang yang dicintai,
rumah, harta benda, sawah, atau ternak yang menjadi matapencaharian, dapat menyebabkan guncangan jiwa dan trauma hebat.
Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB menyebutkan potensi gangguan terhadap kehidupan sosial ekonomi selalu ada bagi penduduk
yang tinggal di daerah rawan bencana seperti Indonesia.Risiko bencana alam membawa pengaruh negatif terhadap pembangunan, terutama pembangunan
ekonomi.Bencana alam menyusutkan kapasitas produktif dalam skala besar yang berakibat pada kerugian finansial. http:www.majalahglobalreview.com.
Menurut Nugroho dalam http:www.majalahglobalreview.com, dampak bencana yang diakibatkan oleh bencana pada kehidupan masyarakat di antaranya
adalah:
-
Dampak fisik adalah kerusakan pada sarana-sarana umum, kantor-kantor pelayanan publik yang disebabkan oleh bencana.
Universitas Sumatera Utara
-
Dampak sosial mencakup kematian, risiko kesehatan, trauma mental, menurunnya perekonomian, terganggunya kegiatan pendidikan anak-anak
tidak dapat pergi ke sekolah, terganggunya aktivitas kantor pelayanan publik, kekurangan makanan, energi, air, dan kebutuhan-kebutuhan dasar
lainnya.
-
Dampak ekonomi mencakup kehilangan materi, gangguan kegiatan ekonomi orang tidak dapat pergi kerja, terlambat bekerja, atau
transportasi komoditas terhambat, dan lain-lain.
-
Dampak lingkungan mencakup pencemaran air oleh bahan pencemar yang dibawa oleh banjir atau tumbuhan disekitar sungai yang rusak akibat
banjir. Pascabencana erupsi gunungapi selalu berdampak kepada faktor sosial,
ekonomi, dan psikis. Permasalahan yang dihadapi para korban setelah pulang dari pengungsian adalah mengenai pemenuhan kebutuhan dasar.Korban bencana
sebagai manusia, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok masyarakat yang sedang menghadapi masalah, mempunyai kebutuhan hidup yang harus
dipenuhi. Apabila kebutuhan hidup itu tidak dapat terpenuhi dalam kurun waktu yang lama maka akan menjadi masalah sosial, sehingga manusia dan masyarakat
tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Kebutuhan dasar hidupmanusia menurut Maslow dalamSumarnonugroho,
1984: 6 adalah: a.
Kebutuhan fisik seperti minum, makan dan udara untuk bernafas b.
Rasa aman
Universitas Sumatera Utara
c. Menyayangi dan disayangi d. Penghargaan diri
e. Aktualisasi diri Sementara
Laird dan
Laird dalamSumarnonugroho,
1984: 6
mengemukakankebutuhan dasar hidup manusia meliputi: a. Hidup
b. Merasa aman c. Penghargaan atas eksistensi dirinya
d. Melakukan pekerjaan yang disenangi Kebutuhan dasar manusia menurutElizabeth Nicolds 1965: 59 meliputi:
a. Rasa aman security dari ancamanlingkungan manusia dan alam serta rasaaman dari gangguan penyakit.
b. Kasih sayang affection baik dari keluargamaupun masyarakat lingkungannya c. Mencapai cita-cita achievment dalamkondisi kehidupan sesuai yang
diinginkan. d. Penerimaan acceptance eksistensi diriditengah masyarakat sekitarnya.
LP Getubig dan Sonke Schmidt dalam Rusmiyati 2012, mengemukakan bahwa individu dan kelompokorang atau masyarakat dapat dikatakan amansecara
sosial socially secured apabila terpenuhikebutuhan hidupnya dalam aspek: a. Pendapatan yang tetap dan cukup adequateand stable income
b. Kesehatan health care c. Makan cukup gizi good nutrion
d. Rumah tempat tinggal shelter
Universitas Sumatera Utara
e. Pendidikan education f. Air bersih clean water
g. Sanitasi sanitation h. Penyantunan anak dan lanjut usia child andold age care
Kebutuhan dasar manusia tersebut diatas dalam kondisi yang normal dapat denganmudah terpenuhi apabila alam dan lingkunganmanusia mendukung, dalam
arti sedang tidakterjadi bencana. Sebaliknya apabila alam danlingkungan tidak mendukung karena sedangterjadi bencana maka kebutuhan dasar manusiaitu
kadang-kadang sulit terpenuhi, maka untukdapat terpenuhinya kebutuhan dasar hidup,manusia tersebut memerlukan intervensi daripihak lain. Dalam hal ini
manusia sebagaipengungsi memerlukan bantuan orang lainagar tetap dapat bertahan hidup di tempatpengungsian.
Selain itu juga meletusnya gunung merapi memberi dampak positif dan negatif bagi perekonomian dan bisnis di indonesia dan wilayah merapi dan
sekitarnya, sebagai berikut: 1.
Dampak Positif Bagi Bisnis dan Perekonomian
-
Menambah kesuburan kawasan sekitar merapi, sehingga dapat ditumbuhi banyak pepohonan dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian dalam waktu
beberapa tahun kedepan.
-
Dapat dijadikan objek wisata bagi wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara setelah Gunung Merapi meletus.
-
Hasil erupsi pasir dapat dijadikan mata pencaharian seperti penambangan pasir dan karya seni dari endapan lava yang telah dingin.
Universitas Sumatera Utara
-
Aktivitas gunungapi dapat menghasilkan geothermal atau panas bumi yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.
-
Sisa-sisa aktivitas Gunung Merapi dapat menghasilkan bahan-bahan tambang yang berguna dan bernilai tinggi. Seperti belerang, batu pualam
dan lain-lain.
-
Membangkitkan industri semen dan industri yang berkaitan dengan infrastruktur bisa bangkit, termasuk bisa menyerap banyak tenaga ahli
untuk memulihkan infrastruktur dan sektor lainnya di kawasan terkena musibah.
-
Terjadinya distribusi keadilan ekonomi, dengan banyaknya sumbangan dari para dermawan.
2. Dampak Negatif Bagi Bisnis dan Perekonomian
-
Merusak pemukiman warga sekitar bencana
-
Menyebabkan kebakaran hutan Bencana Merapi
-
Pepohonan dan tumbuhan yang ditanam warga sekitar banyak yang layu, bahkan mati akibat debu vulkanik, begitu juga dengan ternak warga
banyak yang mati akibat letusan Gunung Merapi.
-
Menyebabkan gagal panen
-
Matinya infrastruktur
-
Terhentinya aktivitas matapencaharian warga sekitar bencana
-
Pemerintah harus mengeluarkan biaya yang tidak terduga untuk memperbaiki infrastruktur yang telah rusak akibat bencana.
-
Terhentinya industri pariwisata Bencana Merapi
Universitas Sumatera Utara
-
Bandar udara tidak dapat beroperasi atau tidak dapat melakukan penerbangan karena debu vulkanik yang dihasilkan oleh letusan Gunung
Merapi dapat menyebabkan mesin pesawat mati.
-
Mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik terputus dan aktivitas masyarakat lumpuh. http:www.tempointeraktif.com.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa dampak sosial masyarakat pasca erupsi Gunungapi Sinabung adalah mencakup kematian, risiko kesehatan, trauma
mental, menurunnya perekonomian, terganggunya kegiatan pendidikan anak- anak tidak dapat pergi ke sekolah, terganggunya aktivitas kantor pelayanan
publik, kekurangan makanan, energi, air, dan kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya. Dampak ekonomi mencakup kehilangan materi, gangguan kegiatan ekonomi
orang tidak dapat pergi kerja, terlambat bekerja, atau transportasi komoditas terhambat, dan lain-lain.
2.3. Peranan Pemerintah dan Stake Holder dalam Pemulihan Sosial konomi