Pengertian Hasil Belajar Deskripsi Teori 1. Hasil Belajar
18 situasi baru apabila tetap terjadi proses pemecahan masalah. Kecuali itu
ada satu unsur lagi yang perlu masuk, yaitu abstraksi tersebut perlu berupa prinsip atau generalisasi, yakni sesuatu yang umum sifatnya
untuk diterapkan pada situasi khusus. Prinsip merupakan abstraksi suatu proses atau suatu hubungan
mengenai kebenaran dasar atau hukum umum yang berlaku di bidang ilmu tertentu. prinsip mungkin merupakan suatu pertanyaan yang
berlaku pada sejumlah besar keadaan dan demikian pula merupakan suatu deduksi dari suatu teori atau asumsi.
d Analisis
Analisis adalah suatu usaha untuk memilih suatu integrasi menjadi suatu unsur-unsur atau bagian-bagian, sehingga akan jelas hierarkinya
atau susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari aspek pengetahuan, aspek pemahaman,
dan aspek aplikasi. Dengan analisis diharapkan siswa mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat memilahkan integritas
menjadi bagian-bagian yang tetap terpadu. Apabila kecakapan analisis sudah berkembang pada diri siswa, maka siswa akan dapat
mengaplikasikannya pada situasi baru secara kreatif.
e Sintesis
Sintesis merupakan penyatuan unsur-unsur atau bagia-bagian ke dalam bentuk menyeluruh. Berfikir sintesis merupakan salah satu unsur
yang akan dicapai dalam pendidikan. Siswa yang kreatif sering menemukan dan menciptakan sesuatu, karena dengan kemampuan
sintesis siswa akan menemukan hubungan kausal.
19 Kemampuan sintesis dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tipe.
Kemampuan sintesis yang pertama adalah kemampuan menemukan hubungan yang unik. Misalnya kemampuan mengkomunikasikan
perasaan dalam bentuk tulisan. Kemampuan sintesis yang kedua adalah kemampuan menyususn rencana atau langkah-langkah operasionalnya.
Kemampuan sintesis yang ketiga adalah kemampuan mengabstraksikan sejumlah gejala atau data.
f Evaluasi
Evaluasi adalah pemberian kemampuan tentang nilai sesuatu yang dilihat dari segi tujuan, gagasan, pemecahan, cara kerja maupun
metode. Evaluasi perlu mempunyai standar atau kriteria tertentu. untuk memudahkan mengetahui tingkat kemampuan evaluasi seseorang, item
tesnya hendaklah
menyebutkan kriterianya
secara eksplisit.
Mengembangkan kemampuan evaluasi yang dilandasi pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis untuk mempertinggi mutu evaluasinya.
2 Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli menyatakan bahwa sikap seseorang dapat meramalkan perubahannya,
bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam tingkah laku seperti perhatiannya
terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar serta hubungan sosial.
Adapun beberapa kategori ranah afektif sebagai hasil belajar sebagai berikut: