34
Kelima tahapan metode SQ3R di atas mendeskripsikan setiap detail langkah kerja yang perlu dilakukan guru dan siswa atau para pembaca dalam
menelaah isi suatu bacaan. Secara jangka panjang, penggunaan metode SQ3R dalam pembelajaran dapat digunakan sebagai latihan mempercepat waktu
belajar sehingga pengetahuan yang diperoleh menjadi lebih luas.
C. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Siswa sekolah dasar berada pada rentang usia 7-12 tahun. Menurut teori belajar yang dikemukakan oleh Piaget, anak usia tersebut berada pada tahap
operasional konkret. Pada tahap operasi konkret, secara kognitif anak dapat mengembangkan pikiran logis Dimyati dan Mudjiono, 2006: 14.
Pendapat lain disampaikan oleh Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh 2005: 92, yang membagi karakteristik siswa SD menjadi: 1 perkembangan pikiran,
2 perkembangan daya ingatan, dan 3 perkembangan bahasa. 1. Perkembangan pikiran
Perkembangan pikiran intellect anak pada dasarnya berhubungan erat dengan perkembangan bahasa. Perkembangan pikirnya dapat dibedakan
dengan 2 bentuk yaitu perkembangan formal dan material. Adapun penjabaran keduanya adalah sebagai berikut.
a Perkembangan formal, yaitu perkembangan fungsi-fungsi atau alat-alat pikir anak untuk dapat menyerap, menimbang, memutuskan,
menguraikan, dan lain-lain. Contoh, perkembangan sistematika berpikir, teknik pengambilan keputusan, dan lain-lain.
35
b Perkembangan material, yaitu perkembangan jumlah pengetahuan pikir knowledge oleh seorang anak itu dapat dimiliki dan dikuasainya.
Contoh, penguasaan tentang angka-angka, pendapat-pendapat, teori-teori dan sebagainya.
2. Perkembangan daya ingatan Menurut Abu Ahmadi 2005: 94, daya ingatan anak akan mencapai
intensitas terbesar atau terbaik dan kuat, jika anak berumur antara kurang lebih 8-12 tahun.
3. Perkembangan bahasa Perkembangan bahasa anak menjadi bahasa egosentris dan bahasa sosial.
a bahasa egosentris Pengertian bahasa egosentris merupakan bahasa yang digunakan anak
dalammenyampaikan keinginan yang tertuju kepada dirinya sendiri. b bahasa sosial
Anak-anak menggunakan bahasa sosial untuk berhubungan dengan orang lain, seperti interaksi dengan antar siswa, guru, dan orang tua.
Selain pendapat di atas, Sunarto dan Agung Hartono 2008: 137 menyatakan bahwa karakteristik siswa SD dalam perkembangan bahasa ialah
meningkatnya kemampuan penguasaan alat berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun menggunakan tanda-tanda dan
isyarat. Mampu dan menguasai alat komunikasi diartikan sebagai upaya seseorang untuk dapat memahami dan dipahami orang lain.
36
Secara lebih spesifik, Omrod 2008:45 mengemukakan karakteristik siswa SD pada tahap linguistik atau perkembangan bahasa sebagai berikut.
1. Siswa mengalami perkembangan kosa kata 2. Perkembangan sintaksis
3. Perkembangan kemampuan mendengarkan 4. Perkembangan keterampilan komunikasi lisan
5. Perkembangan kesadaran metalinguistik Berkaitan dengan tingkat pemahaman membaca siswa, Burns, Roe dan
Roes, 1996 dalam Farida Rahim, 2008: 145, mengidentifikasi beberapa karakteristik kemahirwacanan siswa sebagai berikut.
1. Siswa mengekspresikan minat dalam membaca 2. Mengekspresikan gagasan dengan baik
3. Menyimak dengan penuh perhatian 4. Membaca dengan lancar
5. Gemar dengan penuh perhatian 6. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang pantas bijaksana
7. Membuat prediksi yang masuk akal 8. Bekerja dengan baik secara mandiri
Berdasarkan penjabaran di atas, seorang guru dapat merancang pembelajaran
yang dapat
mengakomodasi kebutuhan
dan tingkat
perkembangan siswanya. Terlebih lagi perkembangan keterampilan berbahasa seperti membaca sangat berkaitan dengan keterampilan berbahasa lainnya.
D. Penelitian yang Relevan