Menurut Muhibbin Syah 2012: 220 pendekatan yang digunakan
untuk mengevaluasi
dan menilai
tingkat keberhasilanindikator belajar yaitu “Penilaian Acuan Kriteria
Criterion Referenced Assessment
”. Nilai atau kelulusan seorang siswa bukan berdasarkan perbandingan nilai yang dicapai oleh
rekan-rekan sekelompoknya
melainkan ditentukan
oleh penguasaannya atas materi pelajaran hingga batas yang sesuai
dengan tujuan instruksional. Berdasarkan uraian di atas untuk mengukur Prestasi Belajar
Akuntansi yaitu menggunakan ranah kognitif yang bisa diketahui setiap saat untuk mengukur perkembangan penalaran siswa, ranah
afektif tidak diketahui setiap saat karena pengukuran ini berdasarkan perilaku siswa, dan ranah psikomotorik yang
dilakukan terhadap hasil belajar, sehingga dari ketiga ranah tersebut Prestasi Belajar Akuntansi dapat diketahui dengan baik.
Selain itu, Prestasi Belajar Akuntansi dapat dinilai dengan menggunakan Penilaian Acuan Kriteria.
2. Kedisiplinan Siswa
a. Pengertian Kedisiplinan Siswa
1 Maman Rachman 1999 dalam Tulus Tu’u 2004: 32
mengatakan bahwa disiplin sebagai upaya mengendalikan diri dari
sikap mental
individu atau
masyarakat dalam
mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan
dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya.
2 Menurut Soegeng Prijodarminto 1994 dalam Tulus Tu’u
2004: 31 disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan berbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan keterikatan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Kedisiplinan Siswa adalah perilaku seorang siswa yang sesuai terhadap tata
tertib atau aturan yang berlaku baik secara sadar maupun dengan paksaan ada hukuman atau sanksi.
b. Perlunya Disiplin
Disiplin diperlukan oleh siapapun dan di manapun, begitu pula dengan siswa. Siswa harus disiplin dalam menaati tata tertib
sekolah, disiplin dalam belajar, disiplin dalam mengerjakan tugas, maupun disiplin dalam belajar dirumah, sehingga akan dicapai
hasil belajar yang optimal. Tulus Tu’u 2004: 37 menyatakan
disiplin penting karena alasan sebagai berikut: 1
Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya siswa yang kerap kali
melanggar ketentuan sekolah pada umumnya terhambat untuk optimalisasi potensi dan prestasinya
2 Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas
menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif disiplin memberi dukungan yang tenang dan tertib bagi
proses pembelajaran 3
Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma norma, nilai kehidupan, dan disiplin. Dengan
demikian anak-anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur, dan disiplin
4 Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam
belajar dan kelak ketika bekerja Winataputra 1998:10 menjelaskan bahwa :
1 disiplin perlu diajarkan serta dipelajari dan dihayati oleh siswa
agar siswa mampu mendisiplinkan dirinya sendiri dan mampu mengendalikan diri sendiri tanpa di kontrol guru;
2 disiplin sebagai mana diakui oleh pakar sejak dahulu,
merupakan titik pusat dari tingkat ketercapainnya dalam menerapkan displin yang sempurna;
3 tingkat ketaatan siswa yang tinggi terhadap aturan kelas lebih-
lebih jika ketaatan itu tumbuh dari diri sendiri, bukan dipaksa, akan memungkinkan terciptanya iklim belajar yang kondusif,
yaitu iklim belajar yang menyenangkan sehingga siswa terpaku untuk belajar;
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan membiasakan disiplin akan meningkatkan aktifitas siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran yang pada gilirannya akan meningkatkan prestasi belajar.
c. Fungsi Disiplin