21 b. Eksternal
1 Faktor sosial lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, lingkungan kelompok
2 Faktor budaya adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian
3 Faktor lingkungan fisik fasilitas rumah dan fasilitas belajar 4 Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.
Kesimpulan dari uraian diatas ialah, prestasi belajar merupakan nilai akhir, hasil, atau taraf keberhasilan peserta didik dalam suatu kegiatan
belajar baik berupa hasil tes kemampuan pengetahuan maupun kemampuan praktik yang dinyatakan dalam bentuk angka atau huruf.
B. Kajian Keilmuan
Keselamatan K3 merupakan instrumen yang melindungi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat
kecelakaan kerja. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan resiko kecelakaan kerja zero accident. Sebelum memulai pekerjaan maka kita
harus memperhatikan keselamatan kerja baik untuk mesin maupun untuk diri sendiri.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam upaya mempersiapkan keselamatan kerja terutama untuk pengoperasian pada mesin, Gunakan
perlengkapan keamanan sebelum memulai pekerjaan seperti wearpack sebagai pelindung badan, sepatu keselamatan sebagai pelindung pada kaki apabila
tertimpa benda yang jatuh, kacamata sebagai pelindung mata dari loncatan tatal dan lain sebagainya.
22 Menurut Sutrisno 2010:9 pengertian keselamatan kerja tidak dapat
didefinisaikan secara etimologis seperti ilmu-ilmu yang lain. Keselamatan kerja hanya dideskripsikan sebagai keadaan saat seseorang merasa aman dan sehat
dalam melaksanakan tugasnya. Sedangkan menurut Euis 2009:2 K3 adalah suatu upaya guna memperkembangkan kerja sama, saling pengertian, dan
partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempat- tempat kerja untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang
keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja dalam rangka melancarkan usaha berproduksi.
K3 ini dibuat tentu mempunyai tujuan. Tujuan dibuatnya K3 secara tersirat tertera dalam undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan
kerja yaitu: 1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran 3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4. Memberi dan keselamatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan 6. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluaskan suhu, ke- lembapan, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
atau radiasi, suara dan getaran. 8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik
maupun psikis, peracunan, infeksi, dan penularan. 9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
23 10. Menyelenggarakan suhu dan kelembapan udara yang baik
11. Menyelenggarakan penyenggaraan udara yang cukup 12. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
13. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya.
14. Mengamankan dan memperlancar pengangkutanorang, binatang, tanaman atau barang
15. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan 16. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
17. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaan menjadi bertambah tinggi.
Departemen Tenaga Kerja mensyaratkan kepada seluruh perusahaan industri agar setiap pekerja yang bekerja dapat bekerja dengan aman dan
selamat, sesuai dengan norma ‐norma keselamatan kerja. Semua hal yang
menyangkut masalah keselamatan kerja telah diatur dengan Undang ‐undang
Keselamatan Kerja, baik mengenai tempat kerja, lingkungan kerja dan peralatan yang digunakan untuk bekerja, sedangkan langkah kerja atau prosedur kerja
telah ditetapkan oleh perusahaan atau industri yang bersangkutan. Tujuan yang sama dalam membuat aturan keselamatan yaitu menciptakan situasi kerja yang
aman dan selamat. Perencanaan proses produksi yang baik dan penataan peralatan layout tempat bekerja terus dikembangkan dengan tujuan untuk
menciptakan situasi kerja yang aman bagi para pekerja dan peralatan kerja itu sendiri. Perbaikan terhadap perencanaan mesin terus dikembangkan seperti,
misalnya terhadap kebisingan mesin akibat gesekan antara komponen mesin atau karena hubungan roda
‐roda gigi penggerak. Suara bising pada mesin dapat
24 mengakibatkan rusaknya pendengaran pekerja. Alat
‐alat keselamatan kerja mutlak diperlukan bagi para pekerja guna menjamin agar pekerja dapat bekerja
dengan aman.
Alat keselamatan
kerja tersebut
harus mempunyai
persyaratan ‐persyaratan tertentu, yaitu:
1. Alat ‐alat keselamatan kerja tersebut sesuai dengan jenis pekerjaan dan jenis
alatmesin yang dioperasikan, sehingga efektifitas pemakaian alat keselamatan kerja benar
‐benar terpenuhi. 2. Alat
‐alat keselamatan kerja tersebut harus dipakai selama pekerja berada di dalam bengkel, baik mereka sedang bekerja maupun pada saat tidak bekerja
dan alat keselamatan kerja tersebutharus selalu dirawat dengan baik. Sesudah peralatan keselamatan kerja tersebut diperoleh, biasanya akan
timbul masalah yaitu kurang sesuainya ukuran alat keselamatan kerja tersebut dengan orang yang akan memakainya.
3. Tingkat perlindungan alat keselamatan kerja itu sendiri bagi para pekerja yang memakainya, artinya dengan menggunakan alat keselamatan kerja
tersebut pekerja akan merasa aman dalam bekerja 4. Alat keselamatan kerja tersebut hendaknya dapat dirasa nyaman dipakai
oleh para pekerja, sehingga menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi pekerja pada waktu bekerja.
Peralatan ‐peralatan keselamatan kerja meliputi:
1. Alat pelindung kepala Walaupun setiap pekerja diharuskan memakai pelindung kepala
helmet, tetapi kadang ‐kadang mereka melalaikannya. Pemakaian
pelindung kepala sangat diperlukan bagi para pekerja konstruksi, pekerja galangan kapal, pekerja penebang pohon, pertambangan dan industri.