adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson DW. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi yaitu:
a. nilai D-W lebih kecil dari -2 berarti ada korelasi positif,
b. nilai D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi,
c. nilai D-W lebih besar dari +2 berarti ada autokorelasi negatif.
3.7.2.4 Uji Heteroskedasitisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap, maka disebut homoskedositas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut Ghozali 2005 jika varians berbeda maka disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedasitas. Metode yang digunakan untuk mendeteksi
adanya gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED
dengan residualnya SRESID.
3.7.3 Metode Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda adalah suatu teknik ketergantungan. Maka, untuk menggunakannya, variabel-variabel dalam penelitian harus dibagi menjadi
variabel dependen dan veriabel independen. Analisis regresi juga merupakan alat statistik yang digunakan bila variabel dependen dan independen berbentuk metrik.
Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
Universitas Sumatera Utara
berganda dengan mempergunakan program SPSS . Analisis regresi berganda dipakai untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu
perubahan kejadian variabel X terhadap kejadian lainnya variabel Y. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh CR, BEP dan DPR terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2012.
Formulasi regresi linear berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut: � = � + �
1
�
1
+ �
2
�
2
+ �
3
�
3
+ �
Dimana Y
= Harga saham �
= Konstanta �
1
− �
3
= Koefisien regresi X1
= Current ratio X2
= Basic earning power X3
= Dividend payout ratio e
= Kesalahan Pengganggu Besarnya konstanta tercermin dalam
� , dan besarnya koefisien regresi dari masing-masing variabel independen ditunjukkan dengan
�
1
, �
2
dan �
3
,. Ketiga variabel bebas tersebut merupakan indikator keuangan perusahaan
pertambangan; sedangkan variabel dependennya adalah harga saham.
Universitas Sumatera Utara
3.7.4 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarnya
koefisien determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai R
2
yang mendekati 1 satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya jika R
2
makin mendekati 0 nol maka semakin lemah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat Ghozali 2005:169.
3.7.5 Uji Hiptotesis