Kemudian hasil yang diperoleh berupa serbuk putih di identifikasi dengan spektroskopi FT-IR dan ditentukan harga HLBnya dengan alat Tensiometer.
3.3.3. Penentuan Tegangan Permukaan
Alat Tensiometer di kalibrasi, cincin digantung pada bagian atas torsi. Cairan yang akan di tentukan tegangan permukaannya yaitu amida asam lemak campuran di
tempatkan pada gelas kimia, di letakkan di atas penyangga cuplikan. Selanjutnya dinaikkan penyangga cuplikan sampai tercelup sedalam 0,5 cm dari permukaan.
Lengan torsi dibebaskan dan di nol-kan pembacaan pada kedudukan penunjuk dan bayangan berhimpit dengan garis pembanding pada cermin dan cincin harus tetap
tercelup di dalam cairan selama pengerjaan. Penyangga cuplikan diturunkan perlahan-lahan sehingga cincin berada pada garis tengah cermin. Permukaan cairan
akan tercentang tetapi petunjuk arus tetap di pertahankan pada garis tengah cermin.
3.3.4. Penambahan Amida Asam Lemak Pada Lateks Pekat Lateks pekat yang digunakan dalam penelitian ini di ambil dari pabrik
pengolahan lateks pekat PTPN III Kebun Rambutan Tebing Tinggi. Lateks pekat ini belum mengandung bahan pemantap, kecuali amonia. Kadar maksimum amonia yang
dikandung dalam lateks pekat sebesar 0,73. Oleh karrena itu kadar amonia dari lateks pekat ditentukan sebelum diberlakukan sebagai sampel pada penelitian ini.
Kemudian di tambahkan pengawet sekunder Tetra Metil Tiuram Disulfida dan ZnO 25 sebanyak 2,75 ml dalam 1 liter lateks pekat. Setelah itu di tambahkan
surfaktan amida asam lemak campuran dengan variasi konsentrasi 0,03; 0,05;
Universitas Sumatera Utara
0,07; dan 0,09 serta waktu penyimpanan 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 hari. Selanjutnya lateks pekat di analisis dengan uji MST dan uji TSC.
3.3.5. Penentuan Waktu Kemantapan Mekanik
Sampel lateks yang telah diketahui jumlah padatan totalnya di timbang,kemudian sampel diencerkan dengan amonia 1,6. Jumlah sampel yang
akan digunakan dapat dihitung dengan persamaan : Jumlah contoh = 55 jumlah padatan total x 100
Sedangkan jumlah amonia di hitung dengan persamaan: Jumlah amonia = 100 – volume contoh
Sampel lateks tadi dipanaskan pada suhu 35 - 36°C, kemudian sampel disaring dan hasil saringan ditimbang sebanyak 80 g dalam wadah pengujian. Sampel diletakkan
pada alat pemutar kecepatan tinggi Klaxon stirrer dengan batang pemutar berada ditengah botol uji. Alat pemutar dipasang pada kecepatan 14000 rpm dan waktunya
pun di ukur. Penentuan titik akhir dilakukan dengan cara mencelupkan batangan kaca ke dalam lateks pekat serta mencelupkannya ke dalam wadah yang berisi air dan
diamati pecahnya partikel karet. Dalam hal ini bahan pemantap surfaktan yang digunakan adalah amida asam lemak
campuran dari minyak inti sawit dengan konsentrasi 0,03; 0,05; 0,07; 0,09 dan waktu penyimpanan selama 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 hari. Sebagai
pembanding digunakan bahan pemantap amonia laurat dengan variasi konsentrasi dan waktu penyimpanan yang sama. Kedua bahan ini ditentukan waktu kemantapan
mekaniknya MST.
Universitas Sumatera Utara
3.3.6. Penentuan Jumlah Padatan Total TSC