Metil Ester Asam Lemak

c. Interesterifikasi, merupakan suatu reaksi ester dengan ester lainnya disebut juga ester interchange . O O O O R – C + R’’ – C R – C + R’’ – C 2.8 \ \ \ \ OR’ OR’’’ OR’’’ OR’

2.5. Metil Ester Asam Lemak

Metil ester asam lemak dapat dibuat melalui reaksi transesterifikasi antara minyaklemak dan metanol, dengan bantuan katalis asam pada suhu 60° - 80°C. Jika reaksi berlangsung sempurna akan terbentuk metil ester dan gliserol, sebagai produk samping. Ester yang terbentuk selanjutnya dicuci dengan air untuk menghilangkan sisa katalis dan metanol Darnoko, 2002. Proses transesterifikasi minyaklemak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, suhu, waktu reaksi, kecepatan pengadukan, katalis, dan perbandingan metanol dan asam lemak. Proses transesterifikasi akan berlangsung lebih cepat bila suhu dinaikkan mendekati titik didih metanol. Pengadukan akan meningkatkan pergerakan molekul dan menyebabkan terjadinya tumbukan. Pada awal terjadinya reaksi, pengadukan akan menyebabkan terjadinya difusi antara minyaklemak sampai terbentuknya metil ester. Dengan semakin banyaknya metil ester yang terbentuk menyebabkan pengaruh pengadukan semakin kecil, hingga terbentuk kesetimbangan Hui, 1996 Proses transesterifikasi memerlukan katalis untuk mempercepat laju reaksi pembentukan produk. Katalis asam yang biasa digunakan HCl atau H 2 SO 4 , atau Universitas Sumatera Utara katalis basaalkali. Pemakaian katalis basa hanya berlangsung sempurna bila minyaklemak dalam kondisi netral atau tanpa keberadaan air. Selain itu, dapat terbentuk sabun dimana katalis hilang karena penyabunan dan terbentuk gel yang dapat menghambat proses pemisahan. Jumlah katalis yang sedikit berlebih secara stoikiometris akan mendorong pembentukan produk ester atau reaksi berlangsung kearah kanan. Metil ester asam lemak dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan bahan-bahan pengemulsi, pengering, deterjen, kosmetik, sukrosa poliester. Bahan- bahan tersebut dapat dibuat dari asam lemak atau dari metil ester asam lemak sebagai bahan dasarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata dalam hal kuantitas bila digunakan bahan dasar metil ester. Apabila pembuatan bahan-bahan sintetis asam lemak, seperti alkohol asam lemak, alkanolamida, dilakukan dengan bahan dasar metil ester asam lemak, maka produk yang dihasilkan akan meningkat sekitar 25-30 dibandingkan dengan bila menggunakan bahan dasar asam lemak Faris, 1979. Beberapa keunggulan metil ester dibandingkan dengan asam lemak adalah : a. Metil ester asam lemak dapat diproduksi dengan energi termal yang lebih sedikit dibanding dengan asam lemak. b. Titik didih metil ester lebih rendah daripada asam lemak. c. Metil ester relatif lebih stabil terhadap peralatan, sehingga biaya penanganan dan perawatannya tidak begitu mahal. Universitas Sumatera Utara d. Biaya produksi turunan asam lemak seperti alkohol asam lemak lebih rendah bila menggunakan metil ester sebagai bahan baku dibanding dengan asam lemak Gabriel, 1984. Metil ester dapat dibuat melalui reaksi transesterifikasi antara minyaklemak dengan metanol, menggunakan katalis asam, dengan suhu reaksi 60ºC-80ºC dan pada penelitian ini metil ester diperoleh dari minyak inti sawit. Metil ester asam lemak mempunyai peranan penting dalam industri oleokimia, dimana penggunaan metil ester asam lemak sebagai zat antara untuk berbagai oleokimia semakin meluas karena keuntungan yang diperoleh, diantaranya adalah : 1. Hasil sampingan gliserin yang lebih pekat. Transesterifikasi adalah reaksi yang kering dan menghasilkan gliserin yang konsentrasinya tinggi, sedangkan pemecahan lemak menghasilkan campuran gliserin dan air, yang mengandung lebih dari 80 air. 2. Lebih mudah untuk didistribusikan. Metil ester bersifat stabil secara kimia dan tidak korosif. Metil ester lebih mudah didistribusikan dibandingkan dengan asam lemak. 3. Peralatan yang lebih murah. Metil ester bersifat tidak korosif dan dihasilkan pada temperatur dan tekanan operasional rendah. 4. Konsumsi energi yang rendah. Produk metil ester memerlukan temperatur dan tekanan reaktor yang lebih kecil daripada pemecahan lemak dan minyak untuk menghasilkan asam lemak. Universitas Sumatera Utara 5. Lebih mudah untuk di destilasi-fraksinasi. Ester lebih mudah untuk di destilasi karena titik didihnya yang rendah dan lebih stabil terhadap panas dibandingkan asam lemak yang diberikan. 6. Lebih baik di bandingkan asam lemak jika digunakan sebagai senyawa zat antara Dalam produksi alkanolamida, ester dapat menghasilkan superamida, dengan kemurnian lebih dari 90 dibandingkan asam lemak, dimana amida yang dihasilkan memiliki kemurnian 65-70 . Shahidi, F., 2005. Permintaan metil ester ini dari tahun ke tahun meningkat karena bahan ini merupakan bahan baku yang sangat penting bagi industri kimia seperti : industri kosmetika , industri tekstil, pembuatan zat aditif makanan, bahan zat antara untuk industri farmasi, untuk pembuatan lemak, amida, polyester, dan sebagai substitusi bahan baker diesel Hamilton, R.J., 1989. Metil ester asam lemak merupakan zat antara pada industri kimia oleo karena mudah diubah kedalam bentuk asam lemak lainnya. Dari metil ester lebih mudah mereduksinya menjadi asam lemak alkohol bila dibandingkan dengan bentuk asam lemak bebas .

2.6. Amida Asam Lemak