Metode penghitungan IHSG Jenis-jenis Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta

e. Pengumuman waran f. Rencana merger atau akuisisi g. Rencana transaksi benturan kepentingan h. Perubahan variabel makro dan mikro i. Peristiwa politik internasional j. Pergerakan indeks DJIA, Nikkei 225, hanseng k. Perubahan politik nasional 2.2. IHSG 2.2.1. Pengertian IHSG Indeks Harga Saham Gabungan IHSG merupakan indeks gabungan dari seluruh jenis saham yang tercatat di bursa efek. IHSG berubah setiap hari karena perubahan harga pasar yang terjadi setiap hari dan adanya saham tambahan

2.2.2. Metode penghitungan IHSG

Dasar perhitungan IHSG adalah jumlah nilai pasar dari total saham yang tercatat pada tanggal 10 agustus 1982. Jumlah nilai pasar adalah total perkalian setiap saham tercatat kecuali untuk perusahaan yang berada dalam proses restrukturisasi dengan harga di BEJ pada hari tersebut. Universitas Sumatera Utara Formula perhitungan adalah sebagai berikut : Perhitungan indeks dilakukan setiap hari, yaitu setelah penutupan perdagangan setiap harinya.

2.2.3. Jenis-jenis Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta

1. Indeks Harga Saham Gabungan Pada tanggal 1 april 1983, IHSG diperkenalkan untuk pertama kalinya sebagai indikator pergerakan harga saham di BEJ. Indeks ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEJ. Hari dasar untuk perhitungan IHSG adalah 10 agustus 1982. Pada tanggal tersebut, indeks ditetapkan denga nilai dasar 100 dan saham tercatat pada saat itu berjumlah 13 saham 2. Indeks Sektoral Indeks sektoral merupakan bagian dari IHSG. Semua perusahaan yang tercatat di BEJ diklasifikasikan ke dalam 9 sektor yang didasarkan pada klasifikasi industri. Kesembilan sektor tersebut adalah : a. Sektor Utama industri yang menghasilkan bahan-bahan baku Sektor 1, pertanian Sektor 2, pertambangan b. Sektor Kedua industri pengolahan atau manufaktur Sektor 3, industri dasar dan kimia Sektor 4, aneka industri Universitas Sumatera Utara Sektor 5, industri barang konsumsi c. Sektor ketiga jasa Sektor 6, property dan real estat Sektor 7, transportasi dan infrastruktur Sektor 8, keuangan Sektor 9, perdagangan, jasa, dan investasi Indeks sektoral diperkenalkan pada tanggal 2 januari 1996 dengan nilai dasar 100 untuk setiap sektor dan menggunakan hari dasar 25 desember 1995. 3. Indeks LQ 45 Indeks ini terdiri dari 45 saham yang dipilih setelah melalui beberapa kriteria. Indeks ini terdiri dari saham-saham yang mempunyai likuiditas yang tinggi dan juga mempunyai nilai kapitalisasi pasar yang relative besar. a. Kriteria pemilihan saham indeks LQ 45 Untuk masuk dalam pemilihan tersebut, sebuah saham harus memenuhi kriteria tertentu dan lolos dari seleksi utama sebagai berikut: • Masuk dalam top 60 dari total transaksi saham di pasar reguler rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir • Masuk dalam ranking yang didasarkan pada nilai kapitalisasi pasar rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir Universitas Sumatera Utara • Telah tercatat di BEJ sekurang- kurangnya 3 bulan • Kondisi keuangan perusahaan, prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan jumlah transaksi di pasar reguler. b. Hari dasar indeks LQ 45 dan awal perhitungan Indeks LQ 45 dihitung mundur hingga tanggal 13 juli 1994 sebagai hari dasar, dengan nilai dasar 100. Untuk seleksi awal digunakan data pasar juli 1993-juni 1994. Hasilnya, ke 45 saham tersebut meliputi 72 total market kapitalisasi pasar dan 72.5 nilai transaksi di pasar reguler. 4. Jakarta Islamic Indeks JII Dalam rangka mengakomodir investor yang tertarik berinvestasi, BEJ dan Danareksa Investment Management DIM meluncurkan sebuah indeks yang didasarkan pada syariah islam, dikenal dengan nama Jakarta Islamic Indeks JII. JII diluncurkan pada tangga 3 juli 2000. JII dihitung mundur hingga tanggal 1995 sebagai hari dasar dengan nilai dasar 100. JII terdiri dari 30 saham yang sesuai dengan syariah islam. Dewan Pengawas Syariah PT DIM terlibat dalam menetapkan kriteria saham-saham yang masuk dalam JII. 5. Indeks Papan Utama dan Indeks Papan Pengembangan Pada tanggal 13 juli 2000, BEJ meluncurkan peraturan baru di bidang pencatatan: sistem pencatatan 2 papan. Sistem ini diimplementasikan untuk mendorong bursa Indonesia dan juga untuk memulihkan Universitas Sumatera Utara kepercayaan publik kepada bursa melalui penyusunan pengelolaan perusahaan yang baik. Pencatatan 2 papan tersebut yang diklasifikasikan dengan papan utama dan papan pengembangan menggolongkan indeks menjadi indeks papan utama dan indeks papan pengembangan. Indeks baru ini diluncurkan pada BEJ tanggal 8 april 2002. Klasifikasi papan pencatatan terdiri dari: a Papan Utama untuk perusahaan besar dengan track record yang baik. b Papan Pengembangan, untuk mengakomodasi perusahaan- perusahaan yang belum bisa memenuhi persyaratan papan utama, tetapi masuk pada kategori perusahaan berprospek.

2.3. Sertifikat Bank Indonesia SBI

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Suku Bunga Deposito Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Pasar Modal Indonesia

0 33 116

Pengaruh uang yang beredar (m2), kurs, inflasi, dan tingkat suku bunga sbi terhadap beta saham syariah (JJI) dan indeks harga saham gabungan (IHSG)

0 5 129

Pengaruh Kurs Mata Uang Rupiah Atas Dollar As, Tingkat Suku Bunga Sbi Dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007-2011

1 18 141

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, LAJU INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN 2001 - 2010

0 10 206

PENGARUH INFLASI, KURS RP/DOLLAR USA, DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) PENGARUH INFLASI, KURS RP/DOLLAR USA, DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Periode Tahun 1993 – 2014).

0 4 15

PENGARUH SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 14

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AMERIKA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI INDONESIA 2003 – 2006.

0 0 8

Analisis Pengaruh Inflasi, Kurs Rupiah dan Tingkat SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 0 1

Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito, Nilai Kurs Dollar AS, dan Harga Emas terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

0 0 23

PENGARUH NILAI TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AS, DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BEI PERIODE 2005-2008 SKRIPSI

0 0 13