3.5. Model dan analisis data
Model yang digunakan dalam analisis ini adalah model ekonometrika. Metode analisis data yang digunakan adalah kuadrat terkecil biasa Ordinary
Least Square. Model persamaannnya adalah sebagai berikut:
Y = f X
1,
X
2,
X
3,
X
4
………………………….1 Dengan spesifikasi model sabagai berikut:
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ µ………………2 Dimana:
Y = Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Rupiah
α = Intercept
β
1
, β
2
, β
3,
β
4
= Koefisien regresi X
1
= Suku bunga SBI X
2
= Kurs Dollar AS Rupiah X
3
= Pertumbuhan Ekonomi Indonesia X
4
Secara otomatis, maka bentuk hipotesisnya sebagai berikut: = Pertumbuhan Ekonomi AS
µ = Term of error
Universitas Sumatera Utara
0, artinya jika terjadi kenaikan pada X
1
suku bunga SBI, maka Y IHSG
Maka Y IHSG mengalami penurunan, Cateris paribus.
0,artinya jika terjadi kenaikan pada X
2
kurs dollar AS,
Maka Y IHSG mengalami penurunan, Cateris paribus.
0,artinya jika terjadi kenaikan pada X
3
pertumbuhan ekonomi indonesia,
Maka Y IHSG mengalami kenaikan, Cateris paribus.
0,artinya jika terjadi kenaikan pada X
4
Koefisien Determinasi R-square dilakukan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel independen secara bersama-sama
mampu memberi penjelasan terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi R-square yaitu angka yang menunjukkan besarnya
kemampuan varians atau penyebaran dari variabel-variabel independen yang menerangkan variabel dependen atau angka yang menunjukkan
pertumbuhan ekonomi AS,
Maka Y IHSG mengalami penurunan, Cateris paribus.
3.6. Uji kesesuaian test goodness of fit
3.6.1. Koefisien determinasi R-square
Universitas Sumatera Utara
seberapa besar variabel dependen dipengaruhi oleh variabel-variabel independennya.
Besarnya nilai koefisien determinasi adalah antara 0 hingga 1 0 R
2
1, dimana nilai koefisien determinasi mendekati 1 berarti variabel bebas mempunyai pengaruh yang besar terhadap variabel terikat.
3.6.2. Uji F
Uji F statistik ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel depemden.
Distribusi F ditandai dengan 2 macam derajat kebebasan, yakni derajat kebebasan dari pembilang dan derajat kebebasan dari penyebut. Jika nilai
F semakin mendekati 1, semakin besar kemungkinan hipotesa nol dapat diterima, sebaliknya apabila nilai F besar, semakin besar kemungkinan
hipotesa nol ditolak dan semakin besar kemungkinan hipotesa alternative diterima
Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan rumus :
Dimana : F = F-hitung
R
2
= koefisien determinasi k = jumlah variable independen
Universitas Sumatera Utara
n = jumlah sampel Pengujian ini dilakukan untuk menguji pengaruh dari seluruh
variable independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
• Menentukan Hipotesis
H0; μ = 0 : Tingkat Suku Bunga SBI, kurs dollar AS, pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan pertumbuhan ekonomi AS tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap IHSG perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ
H1;μ ≠ 0 : Tin gkat Suku Bunga SBI, kurs dollar AS, pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan pertumbuhan ekonomi AS berpengaruh secara
signifikan terhadap IHSG perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ Menentukan tingkat signifikansi α yang digunakan, α = 5
Membuat keputusan •
Kriteria pengambilan keputusan Jika Fhitung Ftabel, maka maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Jika Fhitung Ftabel, maka maka Ho ditolak dan H1 diterima. Jika signifikansi F 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Jika signifikansi F 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Universitas Sumatera Utara
• Membuat kesimpulan
3.6.3. Uji t
Uji t statistik merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak
terhadap variabel dependen, dengan menganggap variabel dependen lainnya konstan. Berikut ini beberapa ciri tentang distribusi t, yaitu:
1. Mean distribusi yang terletak di tengah dan membagi daerah menjadi dua
dengan luas yang sama sifat simetris 2.
Skala yang digunakan adalah skala t 3.
Terdapat berbagai bentuk distribusi t tergantung dari derajat bebasnya. Derajat bebas dilambangkan dengan df, besarnya = n – 1 dimana n adalah
jumlah anggota dalam sebuah sampel. Semakin besar derajat bebasnya, maka distribusi t akan semakin mendekati distribusi normal.
4. Jika kita mengetahui nilai probabilitas dari derajat keyakinan dan derajat
bebasnya, maka kita bisa mencari niali t nya dengan melihat tabel t yang telah dibuat oleh para ahli statistik.
Gambar 3.1 Kurva uji f statistik
Universitas Sumatera Utara
Nilai t-hitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana : t
= t-hitung b
i
= koefisien variabel ke-i b
= nilai hipotesis nol Sb
i
1. Menentukan hipotesis
= simpangan baku dari variabel independen ke-i Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari tiap-tiap
variable independen Tingkat Suku Bunga SBI, kurs dollar AS, pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan pertumbuhan ekonomi AS terhadap
IHSG di BEJ untuk periode tahun 1988-2009. Langkah-langkah adalah sebagai berikut:
a. H0;
μ = 0 : Tingkat suku bunga SBI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG.
H1; μ≠ 0 : Tingkat suku bunga SBI berpengaruh secara
signifikan terhadap IHSG. b.
H0;μ= 0 : Kurs Dollar AS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG.
Universitas Sumatera Utara
H diterima
Ha diterima Ha diterima
H1;μ≠ 0 : Kurs Dollar AS berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG.
c. H0;μ= 0 : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG. H1;μ≠ 0 : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia berpengaruh
secara signifikan terhadap IHSG. d.
H0;μ= 0 : Pertumbuhan Ekonomi AS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG.
H1;μ≠ 0 : Pertumbuhan Ekonomi AS berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG.
2. Menentukan tingkat signifikansi α yang digunakan, α = 5
3. Membuat keputusan
Jika thitung ttabel, maka maka Ho diterima dan H1 ditolak. Jika thitung ttabel, maka maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika signifikansi t 0,05, maka Ho diterima dan H1ditolak. Jika signifikansi t 0,05, maka Ho ditolak dan H1diterima.
Gambar 3.2 Kurva uji t statistik
Universitas Sumatera Utara
4. Membuat kesimpulan
3.7. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
3.7.1. Multikolinearitas
Istilah kolinearitas ganda multicollinearity diciptakan oleh Ragner Frish di dalam bukunya: Stastical confluence analysis by means of
Complete Regression Systems. Aslinya istilah itu berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak perfect of exact diantara variable-
variabel bebas dalam model regresi. Itilah kolinearitas sendiri berarti hubungan linear tunggal, sedangkan kolinearitas ganda menunjukkan
adanya lebih dari satu hubungan linear sempurna. Adanya miltikolinearitas ditandai dengan :
• Standard error tidak terhingga.
• Tidak ada satupun nilai koe
fisien t statistic yang signifikan pada α = 5 . •
Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori. •
R-square sangat tinggi. •
Nilai koefisien korelasi antar variabel bebas lebih besar dari 0,8. Cara mengatasi multikolinearitas, antara lain:
• Adanya informasi sebelumnya.
• Menggabungkan data cross section dan time series.
• Mengeluarkan satu variable atau lebih dan kesalahan spesifikasi.
• Transformasi variable-variabel.
Universitas Sumatera Utara
• Penambahan data baru.
3.7.2. Autokorelasi
Istilah autokorelasi, menurut Maurice G. Kendall and Willian R. Buckland, A Dictionary of Statistical Terms: “Correlation between
members of series of observations ordered in time as in time series data, or space as in crossectional data”. Jadi, autokorelasi merupakan korelasi
antara anggota seri observasi yang disusun menurut urutan waktu seperti data time series, atau korelasi pada dirinya sendiri seperti data
crossection. Prosedur uji Durbin Watson, adalah sebagai berikut
1. Lakukan estimasi regresi dengan menggunakan model empiris yang
diamati. Selanjutnya hitung nilai residualnya µ
1
2. Hitung nilai DW statistic dengan menggunakan rumus:
.
d = ∑ e
t
– e
t-1 2
∑ e
t
3. Setelah dihitung nilai DW nya, maka kemudian bandingkan dengan nilai
DW tabel, dengan pedoman sebagai berikut:
2
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Kurva Durbin Watson
Tolak Ho yang mengatakan tidak ada autokorelasi positif, bila nilai DW hitung terletak antara 0 d d
1.
Tolak Ho yang mengatakan tidak ada autokorelasi negatif, apabila nilai DW statistik terletak antara 4-d
1
d 4. Terima Ho yang mengatakan tidak ada autokorelasi negative atau
autokorelasi positif, bila nilai DW statistic terletak antara d
u
d 4-d
u.
Tidak ada kesimpulan bila d
i
≤ d ≤ d
u
. Tidak ada kesimpulan bila d
u
≤ d ≤ 4-d
i
Universitas Sumatera Utara
3.8. Definisi operasional
• Indeks Harga Saham Gabungan adalah indeks yang mencerminkan
pergerakan seluruh saham yang terdapat di Bursa Efek Jakarta yang dinyatakan dalam Rupiah.
• Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI adalah suku bunga Sertifikat
Bank Indonesia yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai balas jasa atas pembelian Sertifikat Bank Indonesia yang dinyatakan dalam bentuk
persentase. •
Kurs Dollar AS adalah harga mata uang Indonesia terhadap mata uang asing dollar AS yang dinyatakan dalam Rupiah.
• Pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah perkembangan kegiatan dalam
perekonomian Indonesia yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah yang dinyatakan dalam bentuk
persentase. •
Pertumbuhan ekonomi AS adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian AS yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi
dalam masyarakat bertambah yang dinyatakan dalam bentuk persentase.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis deskriptif 4.1.1. Perkembangan IHSG