Kebijakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Teori pertumbuhan ekonomi

Kemajuan ekonomi yang berlaku di berbagai Negara secara umum ditimbulkan oleh kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi menimbulkan beberapa efek positif dalam pertumbuhan ekonomi. Efek yang utama adalah: a. Dapat mempertinggi efisiensi dalam kegiatan produksi b. Menimbulkan penemuan barang-barang baru yang belum pernah diprodusi sebelumnya c. Meninggikan mutu barang yng diproduksi tanpa meningkatkan harga.

2.5.3. Kebijakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi

Menurut sadono sukirno 2004 kebijakan-kebijakan yang selalu dijalankan untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut: 1. Kebijakan diversifikasi pertumbuhan ekonomi yaitu suatu kebijakan dalam modernisasi kegiatan-kegiatan ekonomi yang ada atau melakukan transformasi kegiatan ekonomi yang bersifat tradisional kepada kegiatan yang modern 2. Mengembangkan infrastruktur. Modernisasi ekonomi memerlukan infrastruktur yang modern pula. Hal ini dikarenakan kegiatan ekonomi akan berkembang dengan baik apabila didukung oleh infrastruktur yang tersedia dengan kondisi yang baik 3. Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat. Peningkatan taraf pendidikan masyarakat akan menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas. Semakin Universitas Sumatera Utara banyak tenaga kerja yang berkualitas akan semakin cepat terjadinya pertumbuhan ekonomi 4. Mengembangkan institusi yang mendorong pembangunan. Pembangunan ekonomi harus secara terus menerus diikuti dengan perkembangan institusi yang dapat memberikan dorongan pada perkembangan berbagai kegiatan ekonomi 5. Merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi. Melalui perencanaan pembangunan berbagai kegiatan dapat diselaraskan dan arah pembangunan ekonomi jangka panjang dapat ditentukan. Setiap perencanaan ekonomi perlu menentukan tujuan pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai dan menemukan strategi dalam melaksanakan perencanaan ekonomi yang telah dirumuskan

2.5.4. Teori pertumbuhan ekonomi

Teori Adam Smith Adam Smith memaparkan tentang pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dengan memandang kepada: a. Adanya hukum alam. Ia sangat percaya dengan prinsip bahwa hanya individu sendirilah yang tahu akan kebutuhannya, tidak orang lain apalagi pemerintah. Ia beranggapan bahwa adanya kekuatan yang tidak kentara Invisible hand menyebabkan setiap perekonomian akan memperlakukan individu sesuai sengan harapannya. Universitas Sumatera Utara b. Peningkatan daya produktivitas tenaga kerja berhubungan dengan: • Meningkatnya keterampilan pekerja • Penghematan waktu dalam memproduksi barang • Penemuan mesin yang sangat menghemat tenaga c. Proses akumulasi modal. Menurutnya, proses akumulasi modal meningkat seiring dengan meningkatnya tabungan, dan dari tabunganlah asalnya investasi. Dengan demikian bila pendapatan naik sementara konsumsi relative tetap maka tabungan akan semakin tinggi dan berdampak pada penyediaan modal yang semakin banyak untuk investasi. d. Tingkat keuntungan akan semakin menurun manakala tingkat persaingan semakin tinggi. Padahal persaingan berasal dari kemampuan investasi yang memajukan perekonomian e. Petani, pengusaha dan produsen adalah agen pertumbuhan dalam perekonomian. Bila pertanian meningkat maka usaha industry dan perniagaan semakin meningkat dan tentu saja akan memberikan dampak yang bagus bagi perekonomian karena adanya rantai kebutuhan dan kepentingan. f. Proses pertumbuhan bersifat menggumpal mengakumulatif, setiap peningkatan di bidang pertanian maka akan ada peningkatan di bidang industry dan perniagaan dan seterusnya sampai terjadi kelangkaan sumberdaya sehingga perekonomian mengalami kondisi stasioner. Teori Malthus dan Ricardo Universitas Sumatera Utara Malthus dan Ricardo mengamati pertumbuhan penduduk tehadap pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dari hasil pengamatan tersebut didapat kesimpulan sebagai berikut: • Bila rasio antara jumlah penduduk lebih kecil daripada jumlah faktor produksi lainnya, ini akan menimbulkan pertambahan penduduk, pertambahan tenaga kerja, dan sekaligus akan dapat meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat • Bila jumlah penduduktenaga kerja berlebihan dibandingkan dengan faktor produksi yang lain, pertambahan penduduk akan menurunkan produk per kapita. Selain itu juga akan menurunkan taraf kemakmuran masyarakat. • Bila jumlah penduduk selalu bertambah tanpa diikuti oleh pertambahan faktor lain, maka kemakmuran masyarakat akan mundur sampai tingkat subsisten, bahkan mungkin bisa dibawah tingkat subsisten Teori Robert M. Solow Robert Solow menyatakan pendapatnya sebagai berikut: • Pertumbuhan produk nasional ditentukan oleh pertumbuhan dua jenis input yaitu pertumbuhan modal dan pertumbuhan tenaga kerja. Perhatian terhadap 2 input tersebut sangat besar karena proses pertumbuhan ekonoi memerlukan: a Adanya intensifikasi modal, yaitu suatu proses jumlah modal per tenaga kerja naik setiap saat Universitas Sumatera Utara b Adanya kenaikan tingkat upah yang dibayarkan kepada para pekerja pada saat intensifikasi modal terjadi. Sehingga masyarakat mempunyai daya beli tinggi, konsumsi meningkat. Hal ini akan mendorong pertumbuhan produk • Disamping faktor tenaga kerja dan modal, hal sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah fktor perkembangan teknologi Teori Keynes Keynes menyatakan bahwa dalam jangka pendek output nasional dan kesempatan kerja terutama ditentukan oleh permintaan agregat. Kaum keynesia yakin bahwa kebijakan moneter maupun kebijakan fiscal harus digunakan untuk mengatasi pengangguran dan menurunkan laju inflasi. Konsep-konsep Keynesian menunjukkan bahwa peranan pemerintah sangat besar dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Perekonomian pasar sepertinya sulit untuk menjamin ketersediaan barang yang dibutuhkan oelh masyarakat dan bahkan sering menimbulkan instability, inequity dan inefisiensi. Bila perekonomian sering diihadapkan pada ketidakstabilan, ketidakmerataan, dan ketidakefisienan jelas akn menghambat terjadinya pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Universitas Sumatera Utara 2.6. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2.6.1. Perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Suku Bunga Deposito Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Pasar Modal Indonesia

0 33 116

Pengaruh uang yang beredar (m2), kurs, inflasi, dan tingkat suku bunga sbi terhadap beta saham syariah (JJI) dan indeks harga saham gabungan (IHSG)

0 5 129

Pengaruh Kurs Mata Uang Rupiah Atas Dollar As, Tingkat Suku Bunga Sbi Dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007-2011

1 18 141

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, LAJU INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN 2001 - 2010

0 10 206

PENGARUH INFLASI, KURS RP/DOLLAR USA, DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) PENGARUH INFLASI, KURS RP/DOLLAR USA, DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Periode Tahun 1993 – 2014).

0 4 15

PENGARUH SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 14

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AMERIKA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI INDONESIA 2003 – 2006.

0 0 8

Analisis Pengaruh Inflasi, Kurs Rupiah dan Tingkat SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 0 1

Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito, Nilai Kurs Dollar AS, dan Harga Emas terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

0 0 23

PENGARUH NILAI TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AS, DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BEI PERIODE 2005-2008 SKRIPSI

0 0 13