21
rangsangan stimulans, yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif response. Berdasarkan hukum-hukum mekanistik, stimulans adalah
lingkungan belajar anak, baik yang internal maupun eksternal yang menjadi penyebab belajar. Sedangkan response adalah akibat atau
dampak, berupa reaksi fisik terhadap stimulans. Penerapan teori belajar behaviorisme dalam pembelajaran
tergantung dari beberapa hal, seperti tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik siswa, media, dan fasilitas pembelajaran yang
tersedia. Suprijono 2015: 18 menyebutkan bahwa tokoh-tokoh teori behaviorisme yang tergolong dalam pengondisian klasik adalah Ivan
Petrovich Pavlov, JB Watson, dan Edwin Guthrie. Tokoh-tokoh behaviorisme yang termasuk dalam pengondisian operan adalah
Edward Lee Thorndike dan Skiner.
b. Teori Belajar Kognitif
Suprijono 2015: 22 mengemukakan bahwa teori kognitif memandang belajar adalah peristiwa mental, bukan peristiwa behavioral
meskipun hal-hal yang bersifat tampak lebih nyata hampir dalam setiap peristiwa belajar. Perilaku individu bukan semata-mata respons
terhadap yang ada, melainkan yang lebih penting karena dorongan mental yang diatur oleh otaknya. Oleh karena itu, teori ini menekankan
belajar sebagai proses internal dan belajar merupakan aktivitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.
Teori belajar kognitif memiliki konsep-konsep terpenting. Thobroni Mustofa 2015: 95 mengemukakan bahwa konsep-konsep
22
terpenting dalam teori kognitif selain perkembangan kognitif adalah adaptasi intelektual oleh Jean Piaget, Discovery Learning oleh Jerom
Bruner, dan Reception Learning oleh David P. Ausubel.
c. Teori Konstruktivisme
Menurut teori konstruktivisme, pembentukan pengetahuan terjadi sebagai hasil konstruksi manusia atas realitas yang dihadapinya, dan
belajar merupakan proses aktif siswa membangun pengetahuan. Thobroni Mustofa 2015: 95 menjelaskan bahwa teori
konstruktivisme adalah teori yang memberikan keaktifan terhadap manusia unuk belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan,
atau teknologi, dan hal lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya. Teori konstruktivisme memiliki beberapa tokoh penting.
Thobroni Mustofa 2015: 111-113 menyebutkan bahwa tokoh-tokoh teori konstruktivisme adalah: Drive Bell, J.J. Piaget, Vigotsky, Tasker,
Wheatley, dan Hanbury. Sesuai dengan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa teori-teori
belajar terdiri dari teori behaviorisme, teori belajar kognitif, dan teori konstruktivisme. Teori behaviorisme memandang belajar sebagai
perubahan tingkah laku yang berasal dari pengalaman. Teori belajar kognitif memandang bahwa belajar merupakan aktivitas mental yang
melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Sedangkan teori konstruktivisme memandang belajar adalah proses aktif siswa dalam
mengonstruksi pengetahuan. Adapun metode mind mapping lebih mengacu kepada teori belajar kontruktivisme, karena sesuai dengan