Persepsi dan Keberlanjutan Program

Kriteria lainnya yaitu Analisis Break Even Point BEP yang digunakan sebagai penentu batas produksi minimal suatu kegiatan usaha yang harus menghasilkan atau menjual produknya agar tidak menderita rugi. BEP adalah suatu keadaan usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian. Sedangkan Pay Back Periode menurut Gittinger 1986 adalah jangka waktu kembalinya keseluruhan jumlah investasi kapital yang ditanamkan, dihitung mulai dari permulaan proyek sampai dengan arus nilai netto produksi tambahan sehingga mencapai jumlah keseluruhan investasi yang ditanamkan. Lain halnya menurut Djamin yang menyatakan bahwa payback periode merupakan penilaian investasi suatu proyek yang didasarkan pada pelunasan biaya investasi oleh net benefit dari proyek.

C. Persepsi dan Keberlanjutan Program

Persepsi dalam pengertian psikologi adalah proses pencarian informasi untuk dipahami. Alat untuk memperoleh informasi tersebut adalah penginderaaan penglihatan, pendengaran, peraba dan sebagainya. Sebaliknya, alat untuk memahaminya adalah kesadaran atau kognisi. Persepsi yang dimiliki seseorang berbeda karena pengaruh berbagai faktor mulai dari pengalaman, latar belakang, lingkungan dimana dia tinggal, juga motivasi dan lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang akan menyebabkan seseorang dalam menginterpretasikan sesuatu mempunyai perbedaan pendapat Nurdin, 2003. Menurut Siagian 1995 dalam Nurdin 2003 faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah sebagai berikut : 1. Diri seseorang yang bersangkutan. Apabila seseorang melihat dan berusaha memberi interpretasi tentang apa yang telah dilihatnya, pendapatnya akan dipengaruhi oleh sikap, motif, kepentingan, dan harapan. 2. Sasaran persepsi Sasaran persepsi dapat berupa benda atau peristiwa. Dalam persepsinya seseorang biasanya membuat generalisasi dengan menggolongkan dari sekelompok orang, benda atau peristiwa yang memiliki karakteristik yang serupa. 3. Situasi Persepsi harus dilihat secara konstektual yang berarti dalam situasi. Istilah persepsi muncul sangat diperlukan. Nurdin 2003 mengemukakan bahwa persepsi merupakan proses pemaknaan terhadap obyek berdasarkan kesenjangan antara benar atau salahnya suatu pernyataan. Persepsi berhubungan dengan pendapat dan penilaian individu terhadap suatu stimulus yang akan berakibat terhadap motivasi, kemauan, dan perasaan suatu stimulus tersebut Langevelt, 1966 dalam Nurdin, 2003 Saarinen 1976 dalam Nurdin 2003 mengatakan bahwa persepsi sosial sosial perseption umumnya berkaitan dengan faktor-faktor sosial budaya terhadap struktur kognitif dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Menurut Syarwani dalam Suparlan 1994 keberlanjutan hanya bisa dicapai melalui pembangunan dengan rakyat sebagai sentral. Untuk menjaga keberlanjutan program, maka pelaksanaannya harus dilandasi oleh konsep- konsep tertentu yang dapat menjamin bahwa program ini dapat dan harus sampai pada kelompok sasaran target group untuk mencapai tujuan yang diharapkan yaitu peningkatan kesejahteraan dan sekaligus membawa peningkatan sumberdaya manusia dan sumberdaya sosial social capital dari kelompok sasaran Khandker, et.al, 1995 dalam Yuliarso, 2004. Rohima 2002 menyatakan bahwa implementasi dan keberlanjutan program merupakan suatu tantangan dalam perencanaan program. Strategi top down tidak hanya kurang efektif tapi juga sulit untuk menjaga keberlanjutan. Program pengembangan pada masyarakat perlu mempertimbangkan tentang jalan keluar yang baik dari masalah yang ada di masyarakat juga kebutuhan terhadap program yang ditawarkan.

III. METODOLOGI PENELITIAN