Dimensi Kualitas Pentingnya Kualitas Produk

3. User-based approach Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang menggunakannya, dan produk yang paling memuaskan preferensi seseorang misalnya prevered quality merupakan produk yang berkualitas paling tinggi. 4. Manufacturing-based approach persspektif ini bersifat dan terutama memperhatikan praktik-praktik perekayasaan dan pemanufakturan serta mendefinisikan kualitas sebagai sama dengan persyaratannya conformance to requirements. 5. value-based approach pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga. Dengan mempertimbangkan trade-off antara kinerja dan harga, kualitas didefinisikan sebagai “affordable excellence”.

2.3.2 Dimensi Kualitas

Dimensi kualitas Nasution 2005:5 mengidentifikasi delapan dimensi kualitas yang dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik kualitas barang, yaitu sebagai berikut: 1. Performa Performance, berkaitan dengan aspek fungsional dari produk dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan Konsumen ketika ingin membeli suatu produk. 2. Keistimewaan features, merupakan aspek kedua dari performansi yang menambah fungsi dasar , berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengembangannya. 3. Kehandalan reliability, berkaitan dengan kemungkinan suatu produk berfungsi secara berhasil dalam periode waktu tertentu dibawah kondisi tertentu. 4. Kesesuaian dengan spesifikasi conformance to specification berkaitan dengan tingkat kesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan Konsumen. 5. Daya tahan durability, merupakan ukuran masa pakai suatu produk. Karakteristik ini berkaitan dengan daya tahan suatu produk. 6. Kemampuan pelayanan service ability, merupakan karakteristik yang berkaitan dengan kecepatankesopanan, kompetensi, kemudahan, serta akurasi dalam perbaikan. 7. Estetika Eastherics, merupakan karakteristik mengenai keindahan yang bersifat subyektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan individual. Sedangkan menurut Garvin dalam yamit 2005:10 estetika merupakan karakteristik yang menyangkut corak, rasa, dan daya tarik produk. 8. Kualitas yang dipersepsikan perceived quality, bersifat subjektif, berkaitan dengan perasaan Konsumen dalam mengkonsumsi produk, seperti meningkatkan harga diri.

2.3.3 Pentingnya Kualitas Produk

Rusel dalam Ariani,2003:9 mengidentifikasi tujuh peran pentingnya kualitas, yaitu: 1. Meningkatkan reputasi perusahaan Perusahaan atau organisasi yang telah menghasilkan suatu produk atau jasa yang berkualitas akan mendapatkan predikat sebagai organisasi yang mengutamakan kualitas. Oleh karena itu, perusahaan atau organisasi tersebut dikenal oleh masyarakat las dan mendapatkan nilai “lebih” dimata masyarakat. 2. Menurunkan biaya Untuk menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas perusahaan atau organisasi tidak perlu mengeluarkan biaya tinggi. Hal ini disebabkan perusahaan atau organisasi tersebut berorientasi pada cusomer satisfaction, yaitu dengan mendasarkan jenis, tipe, waktu, dan jumlah produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan dan kebutuhan konsumen. 3. Meningkatkan pangsa pasar Pangsa pasar akanmeningkat bila minimasi biaya tercapai, karenaorganisasi atau perusahaan dapat menekan harga, walaupun kualitas tetap menjadi yang utama. 4. Dampak internasional Bila mampu menawarkan produk atau jasa yang berkualitas, maka selain dikenal dipasar lokal, produk atau jasa tersebut juga akan dikenal dan diterima di pasar intenasional. 5. Adanya tanggungjawab produk Dengan semakin meningkatnya persaingan kualitas produk atau jasa yang disahalkan, maka organisasi atau perusahaan akan dituntut untuk semakin bertanggung jawab terhadap desain, proses, dan pendistribusian produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan Konsumen. 6. Untuk penampilan produk Kualitas akan membuat produk atau jasa dikenal, dalam hal ini akan membuaat perusahaan yang menghasilkan produk juga akan dikenal dan dipercaya masyarakat luas. 7. Mewujudkan kualitas yang disarasakan penting Persaingan yang saat ini bukan lagi masalah harga melainkan kualitas produk, hal inilah yang mendorong konsumen untuk mau membeli produk dengan harga tinggi namun dengan kualitas yang tinggi pula.

2.3.4 Indikator-Indikator Kualitas Produk

Dokumen yang terkait

PENGARUH KUALITAS PRODUK dan BRAND IMAGE terhadap LOYALITAS PELANGGAN dengan KEPUASAN KONSUMEN sebagai VARIABEL INTERVENING ( Studi Pada Konsumen Produk “Supermi” di Kecamatan Genuk Semarang )

12 63 99

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MELALUI KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI MAXX COFFEE YOGYAKARTA

0 4 16

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MELALUI KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI MAXX COFFEE YOGYAKARTA

25 85 80

PENGARUH KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN PENGARUH KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN SWITCHING COST SEBAGAI VARIABEL MEDIASI.

0 4 13

Pengaruh Citra Merek, Harga, Dan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Konsumen Melalui Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening.

0 3 20

(ABSTRAK) PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus pada Kurnia Futsal Stadium Boyolali).

0 0 2

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus pada Kurnia Futsal Stadium Boyolali).

0 1 95

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN(STUDI KASUS PADA PERUMAHAN PURI MEDITERANIA SEMARANG) ipi23078

0 0 10

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PATRIOT KOTA BEKASI)

2 4 15

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS DENGAN KEPERCAYAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING: STUDI KASUS PADA NASABAH INTERNET BANKING MANDIRI SEMARANG

0 0 68