Uji asumsi klasik Hasil Penelitian

93 e. Perilaku Pasca Pembelian Deskripsi perilaku pasca pembelian berdasarkan jawaban angket dari konsumen yang menjadi responden dalam penelitian ini diperoleh hasil seperti terangkum pada tabel berikut: Tabel 4.43 Distribusi Jawaban Perilaku Pasca Pembelian Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata persentase 84 skor ≤100 Sangat Setuju 7 5 64,85 68 skor ≤ 84 Setuju 67 52 52 skor ≤ 68 Kurang Setuju 21 16 36 skor ≤ 52 Tidak Setuju 30 23 20 ≤ skor ≤ 36 Sangat Tidak Setuju 5 4 Jumlah 130 100 KS Sumber : Data primer diolah, 2010 Berdasarkan Tabel 4.43 dapat diketahui bahwa 67 responden 52 setuju membeli kembali serta merekomendasikan small product coca-cola kepada orang lain, sedangkan 5 responden 4 sangat tidak setuju membeli kembali dan merekomendasikan small product coca-cola kepada orang lain. Rata-rata persentase jawaban dari indikator perilaku pasca pembelian adalah sebesar 64,85.

4.1.4. Uji asumsi klasik

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, residual memiliki distribusi normal atau tidak. Rumus Kolmogorov-Smirnov dan grafik normal P-P plot di bawah ini menunjukkan apakah data terdistribusi secara normal atau tidak. Perhitungan rumus Kolmogorov- Smirnov dibantu dengan menggunakan SPSS for Windows 16. Dasar pengambilan keputusan adalah nilai probabilitas, yaitu jika nilainya lebih 94 besar dari 0,05 maka data dalam penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan perhitungan diperoleh harga Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,473 dengan probabilitas 0,979 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dinyatakan data berdistribusi normal. Tabel 4.44 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 130 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 3.32845414 Most Extreme Differences Absolute .041 Positive .041 Negative -.040 Kolmogorov-Smirnov Z .473 Asymp. Sig. 2-tailed .979 a. Test distribution is Normal. Pada grafik normal P-P plot juga menunjukkan bahwa penyebaran plot berada di sekitar dan sepanjang garis , dengan demikian menunjukkan bahwa data-data pada variabel penelitian berdistribusi normal. Lebih jelasnya penyebaran plot tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 4.1 Grafik Normal P-P Plot 95

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya hubungan atau korelasi secara sempurna antar variabel bebas independen Ghozali, 2009:57. Suatu model regresi yang tidak terjadi gejala multikolinieritas jika memiliki nilai toleransi 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor VIF 10. Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan program SPSS 16 for windows, didapatkan besarnya nilai toleransi 0,10 dan nilai VIF 10 pada masing-masing variabel bebas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terdapat problem multikolinieritas. Tabel 4.45 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 5.133 2.540 2.021 .045 Kesadaran Merek .226 .056 .310 4.021 .000 .645 1.551 Persepsi Kualitas .129 .051 .185 2.556 .012 .733 1.364 Asosiasi Merek .107 .038 .209 2.825 .005 .701 1.427 Loyalitas Merek .167 .043 .271 3.891 .000 .791 1.265 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2009: 69. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada atau tidaknya problem 96 heteroskedastisitas pada model regresi dapat dideteksi dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu yang teratur pada grafik scatterplot serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Berdasarkan grafik scatterplot pada gambar menunjukkan bahwa tidak ditemukan pola tertentu yang teratur dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Gambar 4.2 Grafik Scatterplot Berdasarkan ketiga pengujian di atas menunjukkan bahwa model regresi berganda yang diperoleh tidak mengalami penyimpangan asumsi klasik sehingga efisien untuk menggambarkan bentuk hubungan antar variabel penelitian.

4.1.5. Analisis Regresi Linear Berganda