KERANGKA BERPIKIR KAJIAN PUSTAKA

2.3. KERANGKA BERPIKIR

Untuk mengetahui apakah suatu pembelajaran dapat dikatakan berkualitas ataukah tidak dapat dilihat dari indikator kualitas pembelajaran yang meliputi, perilaku guru, perilaku dan hasil belajar siswa, iklim, materi, media dan sistem pembelajarannya Depdiknas, 2004:7-10. Apabila indikator kualitas pembelajaran tersebut belum tercapai dengan baik, maka kualitas pembelajaran dapat dikatakan rendah. Kualitas pembelajaran yang rendah terjadi pada mata pelajaran matematika di kelas V SD Negeri Mangkang Kulon 02. Rendahnya kualitas pembelajaran matematika tersebut ditandai dengan berbagai permasalahan yang muncul saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam pembelajaran matematika, guru selalu menanamkan konsep matematika secara langsung kepada siswa, dan siswa tidak pernah diajak berpikir bagaimana cara menemukan idea tau konsep matematika tersebut. Sehingga menyebabkan pembelajaran yang didapatkan siswa menjadi kurang bermakna. Selain itu, guru juga jarang sekali mengaitkan materi pembelajaran dengan dunia nyata siswa. Pembelajaran tidak pernah dimulai dengan mengajukan permasalahan yang bertbasis konteks nyata, sehingga siswa kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir dan bernalar. Kurangnya penggunaan media yang menarik juga menjadi permasalahan dalam pembelajaran Geometri di kelas V SD Negeri Mangkang Kulon 02, akibatnya siswa menjadi kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika dan menyebabkan hasil belajar siswa masih banyak yang dibawah KKM 61. Upaya yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI divariasikan dengan metode tari bambu berbantuan media komik. Pengguanaan pendekatan PMRI dalam pembelajaran geometri dapat mengenalkan siswa dengan permasalahan realistik yang memiliki keterkaiatan dengan geometri, sehingga siswa mampu membangun dan menemukan konsep geometri melalui penyelesaian masalah realistik tersebut. Selain itu, metode tari bambu memungkinkan semua kelompok siswa secara aktif bertukar informasi dengan kelompok yang lain, sehingga tidak hanya terbatas pada anggota kelompoknya sendiri. Penggunaan media komik juga akan membantu guru dalam menyampaikan informasi kepada peserta didik. Komik yang berisi cerita bergambar akan mampu menarik minat dan perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika, sehingga hasil belajar siswa pada pelajaran matematika materi geometri juga dapat meningkat. Dalam hal ini yang diteliti adalah keterampilan guru, aktivitas siswa, iklim pembelajaran, kualitas materi, kulitas media pembelajaran dan hasil belajar siswa. Setelah melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI variasi tari bambu berbantuan media komik ini diharapkan keterampilan guru, aktivitas siswa, iklim pembelajaran, kualitas materi, kulitas media pembelajaran dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada alur kerangka berpikir berikut ini : Kualitas pembelajaran Geometri pada siswa kelas V SDN Mangkang Kulon 02 rendah Kondisi awal guru: 1 Guru selalu menyampaikan materi matematika dalam bentuk jadi berupa konseprumus yang harus dihafalkan oleh siswa. 2 Iklim pembelajaran masih cenderung berpusat pada guru sehingga siswa pasif dikelas. 3 Penyajian materi tidak dihubungkan dengan masalah realistik yang ada di sekitar siswa 4 Guru jarang menggunakan media yang menarik dalam proses pembelajaran Kondisi awal siswa: 1 Aktivitas siswa dikelas rendah, siswa kurang antusias saat mengikuti pembelajaran matematika terutama materi geometri. 2 Hasil belajar siswa dalam materi geometri rendah, banyak siswa yang masih dibawah KKM. Pemberian tindakan melalui pendekatan PMRI berbantuan media komik yang dikolaborasikan dengan metode tari bambu: 1 Guru menggunakan komik sebagai media atau sarana memperkenalkan masalah realistik kontekstual kepada siswa; 2 Siswa memahami isi komik tersebut dan menafsirkan masalah realistik yang terkandung di dalamnya; 3 Siswa membentuk 6 kelompok, yang setiap kelompok beranggotakan 6-7 siswa. 4 Siswa secara berkelompok menyelesaikan soal-soal realistik yang telah disajikan melalui komik. 5 Guru membimbing siswa dalam melakukan diskusi dan memberikan arahan apabila diperlukan; 6 Setelah menyelesaikan soal yang diberikan, siswa diberikan kesempatan untuk mempresentasikan atau berbagi informasi tentang hasil kerja mereka kepada kelompok lain. 7 Tiap kelompok berhadapan dengan kelompok lain untuk bertukar informasi dari hasil kerja kelompok, kemudian setelah itu bergeser ke kelompok lainnya lagi untuk bertukar informasi kembali; 8 Siswa dan guru membahas soal untuk menemukan strategi pemecahan terbaik dan mencoba menyusun prosedur umum; 9 Siswa merumuskan kesimpulan. Kondisi akhir guru: 1 Pembelajaran geometri melalui penyajian masalah kontekstual yang akan membantu siswa menemukan konsep matematika. 2 Iklim pembelajaran sudah dapat menjadikan siswa aktif 3 Penyajian materi sudah dihubungkan dengan permasalahan realistic yang ada di sekitar siswa. 4 Guru sudah menggunakan media interaktif dan inovatif dalam proses pembelajaran, salah satunya menggunakan media komik. Kondisi akhir siswa: 1 Aktivitas siswa meningkat, siswa antusias dan tertarik saat mengikuti pembelajaran matematika. 2 Hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi geometri telah memenuhi nilai KKM. Kualitas pembelajaran geometri pada siswa kelas V SDN Mangkang Kulon 02 meningkat. Gambar 2.19 . kerangka alur berpikir

2.4. HIPOTESIS TINDAKAN

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 SEMARANG

0 11 293

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN KOMIK PADA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 06 SEMARANG

0 32 482

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III SDN MANGKANG KULON 02

0 8 231

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL INKUIRI BERBANTUKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 KOTA SEMARANG

0 8 543

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL CTL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 02 KOTA SEMARANG

1 7 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS IVA SDN SAMPANGAN 02 SEMARANG

0 6 363

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 KOTA SEMARANG

0 5 221

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI CTL VARIASI SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS IVA SDN PETOMPON 02 SEMARANG

2 41 307

Peningkatan Kualitas pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN Gunungpati 02 Kota Semarang.

0 1 1

Peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui model pembelajaran make and match pada siswa kelas V SDN Tandang 02 semarang.

0 0 1