Media KOGEOMATIKA Komik Geometri Matematika

3 Guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk secara aktif menyumbang pada proses belajar dirinya dan secara aktif membantu peserta didik dalam menafsirkan persoalan realistik. 4 Guru tidak terpaku pada materi yang terdapat dalam kurikulum, tetapi aktif mengaitkan kurikulum dengan dunia nyata, baik fisik maupun sosial. 2.1.6.6. Konsepsi Siswa dalam PMRI Masih menurut Daryanto 2013:163-164, pendekatan PMRI juga memiliki konsepsi tentang peserta didik, diantaranya: 1 Peserta didik memiliki seperangkat konsep alternatif tentang ide-ide matematika yang mempengaruhi belajar selanjutnya. 2 Peserta didik memperoleh pengetahuan baru dengan membentuk pengetahuan itu untuk dirinya sendiri. 3 Pembentukan pengetahuan merupakan proses perubahan yang meliputi penambahan, kreasi, modifikasi, penghalusan, penyusunan kembali, dan penolakan. 4 Pengetahuan baru yang dibangun oleh peserta didik untuk dirinya sendiri berasal dari seperangkat ragam pengalaman.

2.1.7. Media KOGEOMATIKA Komik Geometri Matematika

2.1.7.1. Pengertian Media Pembelajaran Hamdani 2011:243 menyatakan bahwa media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Menurut Aqib 2014:50 media pembelajaran dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada si pembelajar siswa. Faturrohman dan Sutikno 2010:65 juga menambahkan bahwa media pembelajaran dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dan peserta didik. Dari uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat atau wahana yang bisa digunakan untuk memperjelas makna pesan yang ingin disampaikan guru kepada siswa, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Salah satu media yang bisa digunakan oleh guru adalah media grafis. Media grafis sendiri banyak jenisnya, antara lain gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, dan komik Sudjana dan Rivai, 2011:27. Dalam penelitian ini hanya berfokus pada penggunaan media grafis jenis komik 2.1.7.2. Pengertian Komik Sudjana dan Rivai 2011:64 mendefinisikan komik sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca. Smith 2006:2 menyatakan bahwa komik merupakan media yang dapat menggambarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia nyata dimana pengilustrasiannya dibatasi oleh imajinasi pengarangnya. Sejalan dengan perkembangan siswa usia sekolah dasar, siswa kurang tertarik atau menyukai buku-buku teks yang tidak disertai dengan gambar dan ilustrasi yang menarik. Sebaliknya siswa cenderung menyukai buku yang bergambar, yang penuh warna dan divisualisasikan dalam bentuk realistis ataupun kartun Daryanto, 2012:127. Sehingga hal tersebut menginspirasi peneliti untuk mengembangkan komik menjadi media pembelajaran yang isintya mengandung materi-materi pelajaran. Komik pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan minat siswa untuk membaca dan memahami informasi apa yang terdapat di dalamnya, sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dari uraian yang telah dipaparkan berkaitan dengan media komik pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa media komik adalah suatu bentuk penyajian cerita melalui serangkaian gambar yang disusun secara runtut dan memiliki perwatakan atau penokohan tertentu. Fungsi dari media komik sendiri adalah menarik perhatian, memperjelas ide yang ditampilkan, mengilustrasikan objek yang bersifat abstrak, dan dalam penelitian ini dapat membantu guru menyampaiak masalah kontekstual yang harus dipecahkan oleh siswa. 2.1.7.3. Jenis-jenis Komik Smith 2006:3 mengemukakan bahwa terdapat dua jenis komik, yaitu komik strip comic strip dan buku komik comic book. 1 Komik strip comic strip Komik strip adalah komik yang menggunakan beberapa panel, biasanya terdiri dari tiga sampai empat panel. Dalam komik ini, cerita yang disampaikan bisa berpusat pada suatu karakter dan memiliki rangkaian cerita yang berhubungan. Komik strip biasanya dibuat oleh penulis tunggal dan lebih menekankan pada humor. 2 Buku Komik comic book Pada dasarnya comic book adalah kumpulan dari beberapa komik strip yang dikemas menjadi bentuk menyerupai buku. Biasanya setiap comic book yang dibuat menjadi beberapa seri terdapat keterkaitan atau hubungan antar serinya. Oleh karena itu, pengetahuan tentang seri yang sebelumnya sangat dianjurkan agar dapat memahami seri yang akan dibaca. Pembuatan comic book biasanya melibatkan beberapa orang yang bertugas untuk menulis naskah, membuat sketkarakter, dan memberi warna. 2.1.7.4. Kelebihan Komik Beberapa kelebihan yang terdapat dalam media komik antara lain dijelaskan oleh Daryanto 2012:127 yaitu dapat meningkatkan minat baca pada anak, memperbanyak penguasaan kosa kata, serta ekspresi yang divisualisasikan dalam komik membuat para pembaca terlibat secara emosional sehingga membuat pembaca tertarik dan ingin terus membaca sampai selesai. Selain itu kelebihan dari media komik dalam pembelajaran juga dijelaskan oleh Smith 2006:6. Menurut Smith kelebihan atau keunggulan komik antara lain: 1. Melalui kombinasi teks dan ilustrasi, komik merupakan media yang tepat bagi siswa dengan karakter belajar visual yang baik dan memiliki kemampuan fokus rendah. 2. Mampu mendukung perkembangan imajinasi siswa dalam pembelajaran sehingga siswa tidak hanya terfokus dengan belajar menghafal rote learning. 3. Penggunaan ilustrasi dalam komik dapat meningkatkan kemampuan analisis siswa terhadap suatu literatur dan menemukan informasi yang terdapat didalamnya. 4. Mengarahkan siswa untuk belajar mandiri dengan membaca dan memahami informasi yang ada didalam komik. Selain itu, komik merupakan salah satu wujud penyajian materi pembelajaran di kelas yang dapat menampilkan permasalahan-permasalahan yang relevan dengan peristiwa atau kejadian nyata di kehidupan sehari-hari Smith, 2006:7. Kelebihan penggunaan media komik dalam pembelajaran juga diungkapkan oleh Herbst dkk 2011 dalam sebuah jurnal internasional yang berjudul “Using Comics-Based Representations of Teaching, and Technology, to Bring Practicet to Teacher Education Courses ”. Dalam jurnal tersebut disebutkan bahwa komik dapat menjadi media untuk penciptaan representasi pengajaran yang dapat digunakan dalam pendidikan. Komik diwujudkan melalui karakter kartun yang menyediakan sistem simbol untuk menyajikan pembelajaran, sehingga dapat membantu siswa dalam belajar untuk memahami banyak hal. 2.1.7.5. Langkah Pembelajaran Menggunakan Komik Diadaptasi dari Sudjana dan Rivai 2011 dan Daryanto 2012, berikut ini adalah langkah-langkah penggunaan komik dalam pembelajaran: 1 Guru merancang sebuah cerita dalam bentuk komik yang berisi cakupan materi yang hendak dipelajari 2 Mempersiapkan media komik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. 3 Masing-masing kelompok siswa diperkenalkan media komik yang akan digunakan dalam pembelajaran. 4 Guru mencontohkan bagaimana menggunakan media komik sebagai sarana untuk memahami permasalahan kontekstual yang disajikan 5 Siswa bereksplorasi mencari informasi dan menemukan permasalahan dengan media komik.

2.1.8. Metode Tari Bambu

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 SEMARANG

0 11 293

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN KOMIK PADA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 06 SEMARANG

0 32 482

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III SDN MANGKANG KULON 02

0 8 231

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL INKUIRI BERBANTUKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 KOTA SEMARANG

0 8 543

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL CTL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 02 KOTA SEMARANG

1 7 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS IVA SDN SAMPANGAN 02 SEMARANG

0 6 363

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 KOTA SEMARANG

0 5 221

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI CTL VARIASI SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS IVA SDN PETOMPON 02 SEMARANG

2 41 307

Peningkatan Kualitas pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN Gunungpati 02 Kota Semarang.

0 1 1

Peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui model pembelajaran make and match pada siswa kelas V SDN Tandang 02 semarang.

0 0 1