Evaluasi Debit Maksimum Pada Kegiatan Industri PKS Evaluasi Terhadap Waktu Dalam Proses Pengurasan Lumpur

Efisiensi Pengolahan pada Kolam Final Pond adalah: E = 100 x 1 - 1 + kt = 100 x �� 1+ �� = 100 x 0,038 � 0,037 1+0,038 � 0,037 E = 1,4  Pegolahan BOD 5 dan COD pada kolam Final Pond adalah:  BOD 5 masuk = 220,913 mgliter  COD masuk = 331,368 mgliter  Efisiensi pengolahan = 1,4 Pengolahan BOD 5 pada kolam Final Pond = 1,4 x 220,913 = 3,092 mgliter Pengolahan COD pada jolam Final Pond = 1,4 x 331,368 = 4,639 mgliter  BOD 5 keluar =220,913 – 3,092 = 217,821 mgliter  COD keluar =331,368 – 4,639 = 326,729mgliter

4.10 Evaluasi Debit Maksimum Pada Kegiatan Industri PKS

DM = Dm x pb Dimana : DM = debit limbah cair maksimum yang diperbolehkan bagi industri yang bersangkutan m 3 bulan. Dm=debit limbah cair maksimum yang sesuai dengan industri bersangkutan m 3 ton CPO. Pb = Produk yang sebenarnya dalam sebulan ton CPO. Diketahui : Universitas Sumatera Utara  Dm = 2,5 m 3 ton CPO Kepmen LH101995  1 Ton TBS = 0,5 ton CPO  Kapasitas olah = 50 ton TBSjam  Waktu produksi = 22 jamhari  Maka pb = 50 x 22 x 0,5 = 550 ton CPOhari DM = Dm x pb DM = 2,5 m 3 ton CPO x 550 ton CPOhari = 1375 m 3 hari = 41250 m 3 bulan.

4.11 Evaluasi Terhadap Waktu Dalam Proses Pengurasan Lumpur

Pengerukan pada lumpur PKS Sosa biasanya menggunakan satu unit excavator sejenis backhoe. Backhoe terdiri dari alat penggerak berupa crawler atau bahan yang dilengkapi dengan boom, stick, dan bucket. Sedangkan alat untuk pembuangannya, lumpurnya dibuang tidak jauh dari kolam tersebut. Kapasitas bucket backhoe tergantung dari jenis material. Oleh sebab itu ada faktor koreksi dalam menentukan kapasitas bucket. Faktor koreksi tersebut dikalikan dengan kapasitas dari bucket heaped capacity, waktu siklus, sudut putar alat serta kedalaman dari kolam, hal tersebut menjadi pertimbangan dalam menghitung produktivitas backhoe. Table .4.2. Faktor koreksi BBF untuk alat gali Jenis Material BFF Tanah dan tanah organik 80 – 110 Pasir dan kerikil 90 – 100 Lempung keras 65 – 95 Universitas Sumatera Utara Lempung basah 50 – 90 Batuan dengan peledakan buruk 40 – 70 Batuan dengan peledakan baikj 70 -90 Sumber :Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi.Susi Fatena,2002 Table .4.3. Waktu siklus CT Backhoe beroda crawler menit Jenis Material Ukuran Alat Bucket 0,76 m 3 0,94 m 3 – 1,72 m 3 1,72 m 3 Kerikil, pasir, tanah organik 0,24 0,30 0,40 Tanah, lempung lunak 0,30 0,375 0,50 Batuan, lempung keras 0,375 0,462 0,60 Sumber : Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi.Susi Fatena,2002 Table 4.4.Faktor koreksi untuk kedalaman dan sudut putar Kedalaman penggalian dari maks Sudut Putar 45 60 75 90 120 180 30 1,33 1,26 1,21 1,15 1,08 0,95 50 1,28 1,21 1,16 1,10 1,03 0,91 70 1,16 1,10 1,05 1,00 0,94 0,83 90 1,04 1,00 0,95 0,90 0,85 0,75 Sumber : Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi.Susi Fatena,2002 Rumus yang dipakai dalam menghitung produktivitas kinerja dari backhoe adalah:  P = V x 60 �� x S x BFF x eff Universitas Sumatera Utara Dimana: P = Produktivitas m 3 jam V = Kapasitas bucket m 3 CT = Waktu siklus backhoe beroda crawler menit S = Faktor koreksi untuk kedalaman dan sudut putar BFF = Faktor koreksi untuk alat gali eff = Efisiensi kinerja backhoe menitjam Pada lokasi PKS Sosa diketahui bahwa penggalian atau pengurasan lumpur dengan menggunakan backhoe yang memiliki bucket yang berkapasitas 1,8 m 3 . Dengan rata-rata kedalaman penggalian 4,0 m dan kedalaman maksimum 6 m. Berarti persentase kedalaman = 4,0 � 6,0 � = 0,67 m ≈ 0,7 m = 70 Data-data yang lain yang diketahui adalah:  Waktu siklus backhoe CT = 0,50 table 4.3  Faktor koreksi alat gali BFF = 50 – 90 table 4.2  Sudut putar backhoe 180  Faktor koreksi kedalaman dan sudut putar S = 0,83 table.4.4  Efisiensi kerja alat 50 menitjam Maka produktivitas backhoe adalah:  P = V x 60 �� x S x BFF x eff P = 1,8 x 60 0,50 x 0,83 x 0,7 x 50 60 = 104,58 m 3 jam Universitas Sumatera Utara Pengurasan lumpur pada PKS Sosa dilakukan setiap 8 bulan sekali. Maka berdasarkan hasil dari evaluasi dan perhitungan tentang jumlah limbah yang ada pada ketiga kolam adalah:  Volume lumpur pada kolam deoiling pond = 52,8 m 3 hari = 12.672 m 3 8bulan  Volume lumpur pada kolam primery anaerobic pond = 13,2 m 3 hari = 3168 m 3 8bulan  Volume lumpur pada kolam secondary anaerobic pond =13,2 m 3 hari = 3168 m 3 8bulan  Waktu operasional = 10 jamhari Maka : Produktivitas alathari = 104,58 m 3 jamhari = 1045,8 m 3 hari Maka waktu yang dibutuhkan untuk menguras lumpur adalah: a kolam deoiling pond = ������ ������ ���� ����� ������������� ���� ℎ��� = 12.672 1045 ,8 = 12 hari b kolam secondary anaerobic pond = ������ ������ ���� ����� ������������� ���� ℎ��� = 3168 1045 ,8 = 3 hari c kolam secondary anaerobic pond = ������ ������ ���� ����� ������������� ���� ℎ��� = 3168 1045 ,8 = 3 hari Berdasarkan perhitungan tersebut diatas , maka dapat diketahui waktu yang dibutuhkan untuk menguras semua lumpur yang ada pada ketiga kolam tersebut yaitu selama ± 18 hari. Universitas Sumatera Utara Volume lumpur dibuang tidak jauh dari kolam tersebut, karena lumpur tersebut dapat digunakan kembali sebagai pupuk oleh perkebunan itu sendiri.

4.12 Sistem Aplikasi Lahan Land Application