Kehilangan Tenaga Akibat Gesekan Pipa

2.8 Tinjauan Hidrolika Aliran dalam IPAL 2.8.1 Aliran Melalui Pipa Pipa merupakan saluran tertutup yang biasanya berpenampang lingkaran, dan digunakan untuk mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh, Fluida yang di alirkan melalui pipa biasanya berupa zat cair atau gas dan tekanannya bisa lebih besar atau lebih kecil dari tekanan atmosfer. Apabila zat cair di dalam pipa tidak penuh maka aliran termasuk dalam aliran saluran terbuka. Karena mempunyai permukaan bebas, maka fluida yang di alirkan adalah zat cair. Tekanan di permukaan zat cair di sepanjang saluran terbuka adalah tekanan atmosfer. Triatmodjo,Bambang, 2003.

2.8.2 Kehilangan Tenaga Akibat Gesekan Pipa

Apabila pipa mempunyai penampang konstan, maka V 1 = V 2, dan persamaan di atas dapat ditulis dalam bentuk yang lebih sederhana untuk kehilangan tenaga akibat gesekan. ℎ � = �� 1 + � 1 � � − �� 2 + � 2 � � 2.13 atau ℎ � = ∆� − ∆ � � 2.14 Kehilangan tenaga sama dengan jumlah dari perubahan tekanan dan tinggi tempat. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5 Rumus Darcy-Weisbach Seperti terlihat pada gambar 2.5 tampang lintang aliran melalui pipa adalah konstan yaitu A, sehingga percepatan a = 0. Tekanan pada tampang 1 dan 2 adalah p 1 dan p 2 . Jarak antar tampang 1 dan 2 adalah ΔL. Gaya-gaya yang bekerja pada zat cair adalah gaya tekanan pada kedua tampang, gaya berat dan gaya gesekan. Dengan menggunakan hukum Newton II untuk gaya-gaya tersebut akan didapat: F = M a 2.15 p 1 A - p 2 A+ γ AΔL sin α - τ o P ΔL =M x 0 2.16 Dengan P adalah keliling basah pipa. Oleh karena selisih tekanan adalah Δp 1 maka : ΔpA +γ AΔL sin α - τ o P ΔL = 0 2.17 Kedua ruas dibagi dengan Aγ, sehingga: ∆ � � + ∆����� − � �∆� �� 2.18 ∆ � � + ∆� = � ∆� �� = 0 2.19 atau Universitas Sumatera Utara � �= �0∆� �� 2.20 � = ��� = ���� 2.21 Di mana : Δz = ΔL sin a. R = AP = jari-jari hidrolis dan I = h f ΔL= kemiringan garis energi. Untuk pipa lingkaran: R= � � = �� 2 4 �� = � 4 2.22 sehingga persamaan diatas menjadi: ℎ � = 4 � ∆� �� 2.23 Persamaan yang telah dilakukan oleh para ahli menunjukan bahwa kehilangan tenaga sebanding dengan V n di mana n ≈ 2 Untuk aliran melalui pipa dengan dimensi dan zat cair tertentu. persamaan 2.23 menunjukan bahwa h f sebanding dengan τ o . Dengan demikian apabila h f = f V 2 berarti juga τ o = f V 2 Dengan anggapan bahwa : τ o = CV 2 2.24 Universitas Sumatera Utara dengan C adalah konstanta, maka persamaan 2.24 menjadi : ℎ � = 4 ��∆� �� 2.25 Dengan mendefinisikan f = 8C ρ maka persamaan di atas menjadi: ℎ � = � ∆� � � 2 2 � 2.26 Apabila panjang pipa adalah L, maka persamaan 2.26 menjadi : ℎ � = � � � � 2 2 � 2.27 Persamaan 2.27 disebut dengan persamaan Darcy-Weisbach untuk aliran melalui pipa lingkaran. Dalam persamaan tersebut f adalah koefisien gesekan Darcy- Weisbach yang tidak berdimensi. Koefisien f merupakan fungsi dari angka Reynolds dari kekasaran pipa. Pada tahun 1944 Moody memperkenalkan suatu grafik yang mempermudahkan dalam penentuan nilai f atau yang biasa disebut moody diagram. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.6 Diagram Moody untuk nilai f pipa Alternatif lain untuk menentukan nilai f dengan menggunakan koefisien manning, Chezy atau Hazen-williams. f= 124.58 � 2 �� 13 � 2.28 f= 156.06 �� � 2 . � 0.26 . � 0.08 � 2.29 Tabel 2.2. Koefisien manning untuk beberapa jenis pipa Type of pipe Manning’s n Galvanized Iron 0,015 – 0,017 Corrugated Metal 0,023 – 0,029 Steel formed Concrete 0,012 – 0,014 Plastic smooth 0,011 – 0,015 PVC 0,009 – 0,010 Sumber: Brater et al. 1996;ASCE 1976 Tabel 2.3. Koefisien Hazen-Williams,CH Type of Pipe Manning’s n PVC ,Glass,or enameled steel pipe 130 – 150 Riveted steel pipe 100 – 110 Cast iron pipe 95 – 100 Smooth Concrete pipe 120 – 140 Rought pipe e.g.roughconcrete pipe 60 – 80 Sumber: Brater et al. 1996;ASCE1976 Universitas Sumatera Utara

2.8.3 Kehilangan Tenaga Sekunder Dalam Pipa