1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang mempunyai hutan tropis terluas kedua di dunia
setelah Brazil dan menduduki peringkat pertama di Asia Pasifik. Khusus dari hasil hutannya, hutan tropis Indonesia mempunyai kurang lebih 27 spesies
pohon gaharu yang dikelompokkan ke dalam delapan marga dan tiga suku yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Maluku, dan Irian Sumarna, 2005.
Pohon gaharu merupakan salah satu jenis tanaman kehutanan yang telah dibudidayakan dengan teknik kultur jaringan. Gaharu dikenal sebagai pohon
termahal di dunia. Nilai ekonomis gaharu terletak pada gubal gaharu yang muncul setelah pohon gaharu terinfeksi dan mati. Gubal gaharu mengandung resin atau
damar yang berbau harum apabila dibakar. Aroma khas gaharu inilah yang terkenal dan disukai oleh masyarakat Asia, Timur Tengah, daratan Cina, Jepang,
Uni Emirat sampai ke Eropa Sumarna, 2002. Dilihat dari segi pemanfaatan, semula tanaman gaharu memiliki nilai guna
terbatas hanya untuk mengharumkan tubuh dan ruangan serta kelengkapan upacara ritual keagamaan masyarakat Hindu, Buddha dalam bentuk dupa dan
tasbih. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
didukung dengan tren back to nature yang berkembang pada masyarakat, saat ini pemanfaatan tanaman gaharu telah berkembang demikian meluas antara lain
untuk bahan baku industri kosmetik, parfum, aroma terapi, sabun, body lotion dan obat-obatan tradisional Susetya, 2014.
Bagian tanaman gaharu yang dapat digunakan untuk tujuan pengobatan
Universitas Sumatera Utara
2 yaitu pada daun yang telah dikeringkan, gubal gaharu, serbuk kayu, akar gaharu,
dan kandungan minyak atsirinya. Di Cina dan Jepang gaharu dikenal sebagai obat reumatik, obat untuk meredakan stress, liver, radang lambung dan kanker. Di
Indonesia, secara tradisional masyarakat Papua telah menggunakan daun, kulit dan akar gaharu sebagai obat malaria dan perawatan kulit. Kini sudah
dikembangkan daun gaharu dari jenis Aquilaria dan Gyrinops yang diolah menjadi bahan baku pembuatan produk minuman herbal teh dan sirup karena
kandungan zat antioksidan dalam daun yang cukup tinggi Sumarna, 2002. Menurut penelitian Pranakhon 2011, seorang penderita diabetes di Thailand
yang mengkonsumsi teh daun gaharu dalam jangka waktu tertentu diketahui mengalami penurunan kadar gula darah kembali normal.
Sejumlah kandungan metabolit sekunder pada daun gaharu yang telah diketahui dari penelitian sebelumnya adalah flavonoid, glikosida, tanin dan
steroidtriterpenoid Silaban, 2014. Steroidtriterpenoid merupakan senyawa aktif dalam tumbuhan obat yang telah digunakan untuk penanganan penyakit termasuk
diabetes mellitus, gangguan menstruasi, kontrasepsi, patukan ular, gangguan kulit, kerusakan hati dan malaria. Salah satu fungsi penting triterpenoid tipe steroid
pada manusia dan mamalia terutama sebagai peningkatan ataupun pengendalian hormon seks, misalnya estradiol, progesteron dan testosteron. Tipe sterol dan
triterpen pentasiklik digunakan sebagai obat anti radang dan anti lebam serta pengobatan ulser lambung Heinrich, et al., 2005; Robinson, 1995.
Diketahui bahwa struktur senyawa steroidtriterpenoid sangat beragam, maka jelas tidak akan ada metode isolasi umum yang dapat dipakai untuk
semuanya. Strategi isolasi untuk mendapatkan senyawa murni terdiri dari
Universitas Sumatera Utara
3 beberapa langkah meliputi ekstraksi, partisi dan beberapa langkah kromatografi.
Sesudah dilakukan ekstraksi simplisia, dihasilkan larutan yang mengandung fraksi yang terlarut. Tahap selanjutnya bertujuan mendapatkan komponen tertentu,
lazimnya dilakukan proses partisi menggunakan dua pelarut yang tak bercampur. Ekstrak tersebut dipartisi menggunakan pelarut terpilih untuk isolasi komponen
tertentu, dalam penelitian ini pelarut yang dipakai adalah n-heksana untuk mengisolasi senyawa steroidtriterpenoid Robinson, 1995; Agoes, 2007.
Sejumlah besar steroidtriterpenoid bebas merupakan senyawa non polar sehingga dapat dipisahkan dengan mengekstraksi menggunakan pelarut non polar,
namun sebagian kecil senyawa glikosida steroid seperti saponin dan glikosida jantung tidak larut dalam pelarut non polar. Tujuan menggunakan pelarut etanol
bersifat polar pada ekstraksi daun gaharu pada tahap pertama adalah untuk menyari steroid bebas maupun glikosida steroid, selanjutnya difraksinasi dengan
n-heksana bersifat non polar untuk menyari bagian steroid bebasnya Robinson, 1995; Dinan, et al., 2001.
Penelitian tentang identifikasi senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman gaharu berbagai jenis sudah banyak dilakukan, namun karakterisasi
simplisia dan isolasi senyawa metabolit sekunder dari ekstrak daun gaharu belum banyak dilakukan Silaban, 2014. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik
untuk meneliti tentang karakterisasi simplisia dan skrining fitokimia serta isolasi senyawa steroidtriterpenoid dari fraksi n-heksana daun gaharu Aquilaria
malaccensis Lam..
Universitas Sumatera Utara
4
1.2 Perumusan Masalah
a. apakah karakterisasi simplisia daun gaharu dapat ditentukan.
b. apakah golongan senyawa kimia yang terkandung di dalam simplisia daun
gaharu dapat ditentukan. c.
apakah senyawa steroidtriterpenoid dapat diisolasi dari fraksi n-heksana daun gaharu dan isolatnya dapat dikarakterisasi secara spektrofotometri
UV dan spektrofotometri IR.
1.3 Hipotesis
a. karakterisasi simplisia daun gaharu dapat ditentukan dengan
menggunakan prosedur karakterisasi simplisia pada Materia Medika Indonesia dan World Health Organization WHO.
b. golongan senyawa kimia dari daun gaharu dapat ditentukan dengan
menggunakan prosedur skrining fitokimia pada Materia Medika Indonesia dan Farnsworth.
c. senyawa steroidtriterpenoid dapat diisolasi dari fraksi n-heksana daun
gaharu dan isolat yang diperoleh dapat dikarakterisasi dengan spektrofotometri ultraviolet UV dan spektrofotometri infrared IR.
1.4 Tujuan Penelitian
a. untuk mengetahui karakteristik simplisia daun gaharu.
b. untuk mengetahui golongan senyawa kimia yang terdapat pada daun
gaharu. c.
untuk mengisolasi senyawa steroidtriterpenoid fraksi n-heksana daun gaharu dan karakterisasi isolat dengan spektrofotometri ultraviolet UV
dan spektrofotometri infrared IR.
Universitas Sumatera Utara
5
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah informasi tentang steroidtriterpenoid alam yang diperoleh dari daun gaharu dan pengembangan
steroidtriterpenoid dalam bidang farmasi.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA