51
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Desain Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitiaan
Penelitian  ini  merupakan  penelitian  eksperimen.  Penelitian  eksperimen digunakan untuk mempengaruhi pengaruh suatu perlakuan terhadap subjekobjek
tertentu. Sugiyono 2010: 107 menjelaskan bahwa metode penelitian eksperimen dapat  diartikan  sebagai  metode  penelitian  yang  digunakan  untuk  mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen
atau suatu kondisi perlakuan treatment yang kemudian membandingkan hasilnya dengan suatu kelompok kontrol yang tidak tidak dikenai kondisi perlakuan.
Jenis  penelitian  ekperimen  yang  digunakan  adalah  Quasi-Experimental Research  Penelitian  Eksperimen  Semu,  dengan  anggapan  bahwa  penelitian  ini
tidak  dapat  mengontrol  sepenuhnya  variabel  yang  dapat  mempengaruhi  hasil penelitian.  Selain  itu,  sampel  yang  dipilih  dari  populasi  yang  ada  tidak  mungkin
diadakan randomisasi
karena pengambilan
sampelnya memberikan
peluangkesempatansama  bagi  setiap  unsur  atau  anggota  populasi  untuk  dipilih sebagai sampel. Hal ini karena subjek penelitian telah terbentuk dalam kelompok
kelas. Penelitian eksperimen dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh model cooperative learning tipe artikulasi terhadap hasil belajar siswa
dalam mata pelajaran IPS materi “Kenampakan Alam dan Sosial Budaya” di
Kelas IV SDN Sampangan 01 Semarang.
3.1.2 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, desain penelitian eksperimen yang digunakan adalah Nonequivalent  Control  Group  Design,  berikut  adalah  gambar  desain  penelitian
tersebut.
Gambar 3.1 desain ekperimen Sugiyono, 2010: 112
Keterangan : E
= kelas eksperimen yaitu kelas IV A SDN Sampangan 01 C
= kelas kontrol yaitu kelas IV B SDN Sampangan 01 O
1
O
3
=  kedua  kelompok  tersebut  diberi  pretest  untuk  mengetahui  keadaan awal  adakah  perbedaan  antara  kelompok  eksperimen  dan  kelompok
kontrol. X
=  Perlakuan.  Kelompok  atas  sebagai  kelompok  eksperimen  diberi perlakuan, yaitu pembelajaran dengan menggunakan model cooperative
learning  tipe  artikulasi,  sedangkan  kelompok  bawah  yang  merupakan kelompok  kontrol,  menggunakan  metode  pembelajaran  konvensional
seperti yang dilakukan di sekolah dasar pada umumnya.
E            O
1
X           O
2
C            O
3
O
4
O
2
= Hasil belajar dari posttest kelompok eksperimen kelas IV A setelah mengikuti  pembelajaran  dengan  model  cooperative  learning  tipe
artikulasi. O
4
= Hasil belajar dari posttest kelompok kontrol kelas IV B  yang tidak diberi pembelajaran dengan model konvensional.
Dalam  desain  ini  terdapat  dua  kelompok  yang  kemudian  diberi  pretest untuk  mengetahui  keadaan  awal  adakah  perbedaan  antara  kelompok  eksperimen
dan  kelompok  kontrol.  Hasil  pretest  yang  baik  bila  nilai  kelompok  eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Setelah dilakukan perlakuanX menurut metode
masing-masing,  kedua  kelas  diberikan  posttest  untuk  membuktikan  pengaruh perlakuan  yang  diberikan.  Posttest  berlaku  untuk  hasil  belajar  saja.    Pengaruh
perlakuan adalah O
1
- O
2
- O
3
- O
4
Sugiyono, 2010: 112 .
3.2. Rancangan Penelitian