Keuntungan CBR CASE BASE REASONING

menghadapi kasus baru sistem akan menciptakan sebuah solusi baru dari kasus tersebut. Jika solusi kasus tersebut kemudian diuji di dunia nyata dan tingkat keberhasilan adalah baik, kasus ini dapat ditambahkan ke basis kasus dan dapat digunakan untuk membantu dalam menyelesaikan masalah pada masa yang akan datang. 7. Penalaran dapat dilakukan dari jumlah pengetahuan basis kasus yang sangat kecil. Proses penalaran kasus dapat dilakukan mulai jumlah basis kasus yang sangat kecil dan akan selalu bertambah secara bertahap ketika sebuah kasus ditambahkan. 8. Penalaran tetap dapat dilakukan jika ada data yang tidak lengkap atau tidak tepat. Ketika proses retrieval dilakukan, ada kemungkinan antara kasus baru dengan kasus lama pada basis kasus tidak mirip. Namun, dari ukuran kemiripan tersebut tetap dapat dilakukan penalaran dan melakukan evaluasi terhadap ketidaklengkapan atau ketidaktepatan data yang diberikan. 9. Menghindari pengulangan semua langkah yang perlu diambil untuk mencapai solusi. Domain masalah yang memerlukan proses yang signifikan untuk membuat solusi dari dasar, CBR memberikan pendekatan dalam melakukan langkah demi langkah solusi tersebut. 10. Menyediakan alat penjelasan. CBR dapat menyediakan kasus sebelumnya yang termirip beserta kesuksesan solusinya untuk membantu meyakinkan pengguna, atau untuk membenarkan solusi yang diusulkan sistem untuk kasus yang baru. Kebanyakan domain akan ada kesempatan ketika seorang pengguna ingin diyakinkan tentang kualitas solusi yang disediakan oleh sistem. Dengan menjelaskan bagaimana kasus sebelumnya berhasil pada suatu situasi, dengan adanya tingkat kemiripan antara kasus sebelumnya dengan kasus yang baru, CBR dapat menjelaskan solusi tersebut untuk pengguna. 11. CBR dapat digunakan untuk berbagai tujuan. CBR dapat diimplementasikan pada banyak hal yang hampir tidak terbatas. CBR dapat digunakan untuk banyak tujuan seperti membuat rencana, membuat diagnosis, membuat sebuah pandangan point of view. Oleh karena itu data-data pada sistem CBR dapat berbagai bentuk, sehingga proses retrieval dan adaptation juga akan bervariasi. 12. Memperluas ke berbagai domain. CBR dapat diterapkan untuk domain aplikasi yang sangat beragam. Hal ini disebabkan oleh banyaknya cara dalam merepresentasikan sebuah kasus. 13. CBR mencerminkan penalaran manusia. Karena ada banyak situasi yang di hadapi, sebagai manusia dan pengguna metode CBR ini, tidak sulit untuk meyakinkan pelaksana, pengguna, dan manajer dalam proses validitas sebuah solusi yang diberikan sistem CBR. Selain itu, manusia juga dapat memahami penalaran dan penjelasan sistem CBR serta dapat yakin terhadap kebenaran dari solusi yang mereka terima dari sistem tersebut.

5.5 Teknik CBR

Teknik-teknik yang digunakan untuk mengimplementasikan CBR dalam antara lain adalah:

1. Case Representation

Suatu kasus dapat diperoleh dari sebuah catatan dari kejadian, secara khusus kasus terdiri dari permasalahan problem yaitu keadaan nyata ketika kasus terjadi dan solusi solution yaitu keadaan pada saat diperoleh solusi dari permasalahan tersebut. Suatu kasus dapat diselesaikan dengan memanggil kembali kasus sebelumnya yang sesuai atau cocok dengan kasus baru. Kasus dapat direpresentasikan dalam berbagai bentuk, seperti representasi preposisional, frame, jaringan semantik dan kombinasi dari ketiganya Pal dan Shiu, 2004. Pilihan model representasi kasus tergantung pada domain dan struktur kasus data yang tersedia. Terdapat dua pandangan umum untuk memutuskan tentang cara suatu kasus direpresentasikan yaitu informasi secara fungsional dan kemudahan memperoleh informasi. Setelah kasus direpresentasikan dalam bentuk tertentu, selanjutnya data kasus akan disimpan ke dalam database secara terindeks untuk mempercepat proses retrieval nantinya. Contoh representasi kasus menggunakan bentuk frame seperti terlihat pada gambar 5.2. FRAME BASIS KASUS Nomor Kasus K001 No.Rekam Medis NRM-12345 Nama Pasien1 Alamat Yogyakarta Faktor Resiko : 1. Umur 55 2. Jenis Kelamin Pria 3. Riwayat Keluarga Ya 4. Hipertensi Ya 5. Obesitas Tidak 6. Faktor Ke-N ... Gejala: 1. Gejala 1 Ya 2. Gejala 2 Tidak 3. Gejala 3 Ya 4. Gejala Ke-N ... Penyakit P001 Nama Penyakit Obat T001 Obat, Dosis dan Aturan pakai Gambar 5.2 Representasi kasus

2. Indexing

Untuk mempercepat proses retrieval, maka perlu dilakukan peng-indeks-an terhadap satu atau beberapa fitur dalam basis kasus. Indeks adalah struktur data komputasi yang terletak dalam memori utama dan dapat mempercepat proses pencarian, sehingga komputer tidak perlu mencari tiap record yang ada dalam disk. Secara umum fungsi peng-indeks-an kasus dalam database bertujuan untuk menemukan kasus-kasus yang relevan dengan dalam basis kasus, selanjutnya menghitung similaritas antara kasus target dan kasus-kasus yang relevan. Ilustrasi fungsi peng-indeks-an kasus terlihat pada gambar 5.3 berikut: