Untuk menghasilkan rule base yang bagus ada beberapa cara yang bisa dilakukan Domain Expert yang lebih dari Satu Contoh Kasus Knowledge Acquisition

 Rician dan diskusi tentang uji kasus yang digunakan untuk mengevaluasi prototype.

2.11 Untuk menghasilkan rule base yang bagus ada beberapa cara yang bisa dilakukan

1. Pakar tidak perlu mengerti konsep tentang rules dan heuristic. 2. Bertanyalah kepada pakar tentang suatu masalah yang ada sehingga pakar akan cepat sampai pada kesimpulan. 3. Permasalahan yang ada termasuk klasifikasi diagnosa atau konstruksi. Apabila permasalahannya adalah diagnosa cobalah untuk menentukan :  Gejala yang digunakan oleh pakar untuk mengklasifkasi  Pengobatan yang direkomendasikan oleh pakar.  Hubungan antara gejala yang pengobatan bagaimana mereka cocok ?. Apabila permasalahan yang ada adalah konstruksi, maka cobalah untuk menentukan :  Data yang digunakan oleh pakar.  Rincian alternatif-alternatif yang ada.  Heuristic yang digunakan untuk memangkas atau memendekkan rincian alternatif-alternatif yang ada. 4. Memastikan sedini mungkin data yang digunakan oleh pakar untuk membuat kesimpulan.

2.12 Domain Expert yang lebih dari Satu

Pengembangan sistem pakar mungkin membutuhkan lebih dari satu pakar, apabila ini terjadi maka bisa menjadikan frustasi apabila tidak ditangani dengan baik. Surko memberikan saran “ Apabila dalam pengembangan sistem pakar ada pakar lebih dari satu maka rule base dikembangkan dari satu pakar, kita membuat prototypenya kemudian pakar yang dipersilahkan untuk mengkritik hasil yang telah dicapai. Apabila ada dua pakar yang tidak setuju maka lebih baik untuk memilih versi yang saudara anggap lebih baik. Tujuan saudara adalah untuk mendapatkan knowledge yang terbaik tetapi dengan perselisihan yang minimal.” Surko juga mengingatkan bahwa mengumpulkan para pakar bersama untuk mengemukakan pendapatnya yang berbeda adalah terlalu riskan untuk mendapatkan peningkatan.

2.13 Contoh Kasus Knowledge Acquisition

Pada tanggal 12 Agustus 1988 The Wall Street Journal pada halaman depannya menceritakan tentang kurang kesuksesan dari usaha untuk knowledge acquisition. Dari situ bisa dipelajari tentang kesuksesan ataupun kegagalan. Mr Thomas Kelly adalah seorang insinyur yang mempunyai usia 55 tahun dan keahliannya adalah dalam bidang teknik sipil terutama dalam mendiagnosa dan menyelesaikan masalah-masalah tentang bendungan raksasa yang terbuat dari tanah. Keahlian Mr Kelly ini terlalu berharga untuk hilang begitu saja dengan meninggalnya Mr Kelly, untuk itu perusahaan menyediakan 300.000 selama dua tahun untuk mengembangkan sebuah sistem pakar yang mempunyai kemampuan yang sama dengan keahlian Mr Kelly. Sebuah bendungan yang bernama Vermilion yang berusia 24 tahun menjadi permasalahan yang menyusahkan karena air yang ada dalam waduk tersebut “merembes” ke dalam pondasinya, dan keahlian Mr Kelly adalah faktor yang penting untuk menjaga populasi yang ada dibawahnya aman. Sebuah proposal untuk sistem pakar disetujui untuk menyelesaikan masalah- masalah bendungan yang terbuat dari tanah yang bisa dibandingkan dengan dengan keahlian manusia. Untuk mengembangkan sistem pakar tersebut Texas Instrument mengirimkan dua Knowledge Engineers untuk melakukan tahap knowledge acquisition. Keduan Knowledge Engineers tersebut berusia 30 tahun, satu ahli komputer sedangkan satunya ahli dalam manajemen sistem pakar. Kedua programmer tersebut agak gugup ketika pertama kali bertemu dengan Mr Kelly yang mempunyai usia hampir dua kali usia mereka. Mereka mempelajari buku tentang keamanan bendungan dan konstruksinya. Pertemuan pertama dilakukan secara maraton selama 7 jam pada ruangan dengan jendela yang kurang, dima kedua programmer “mengintrograsi” Mr Kelly dengan pertanyaan pertanyaan tentang bendungan Vermillion, batu-batu yang digunakan serta pasangan yang dibutuhkan, serta pertanyaan pertanyaan yang lainnya. Pertemuan tersebut direkam untuk dipelajari dikemudian hari. Ketika pertemuan selesai sebua dalam kelelahan yang amat sangat. Pada pertemuan selanjutnya Mr Kelly mengutarakan permasalahan- permasalahan yang lebih sulit, knowledge engineer merasa frustasi dengan keadaan ini. Mr Kelly akan mendengarkan pertanyaan-pertanyaan dan hanya menjawab dengan “Ya” atau “Tidak”. Ketika diminta untuk memberika penjelasan, penjelasan yang diberikan sangat jarang dan singkat. knowledge engineers ragu apakah Mr Kelly mau untuk bekerja sama untuk mejelaskan lebih dalam tentang ilmu dan keahlian yang dipunyainya. Setelah itu semua Knowledge Engineers berusaha untuk membuah prototype tetapi dengan hasil yang sangat jauh dari sempurna. Akhirnya Knowledge Engineers memutuskan untuk melakukan survei ke bendungan. Setelah satu tahun knowledge base sistem pakar yang ada terdiri dari 20 aturankaidah yang memberikan solusi yang tidak bagus. Karena terbatasnya waktu dan dana yang ada maka Texas Instrument memutuskan bahwa sistem pakar yang dibuat hanya digunakan untuk Bendungan Vermillion dan aturan yang dibuat mencapai 80 aturan. Sistem pakar yang dihasilkan tidak bisa bekerja dengan baik dan pegawai Southern California Edition harus bekerja lebih keras agas sistem pakar tersebut berguna dengan baik. Dari kegagalan tersebut dapat diperoleh beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu : 1. Penugasan Knowledge Engineers yang kurang berpengalaman. 2. Pertemuan pertama yang melelahkan selama 7 jam. 3. Keterlambatan survai lokasi survai idealnya dilakukan sedini mungkin atau sebelum tahap knowledge acquisiton 4. Ketidakbisaan Knowledge Engineers untuk mengatasai keengganan domain expert untuk memberikan penjelasan yang detail. 5. Ketidakbisaan knowledge engineer untuk membangun hubungan yang saling menghormati antara domain expert dan Knowledge Engineers.

2.14 Knowledge Engineers sebagai Domain Expert