2.3  Pemilihan masalah yang akan dibuat sistem pakar
1.  Domain seharusnya berjumlah satu. 2.  Pembuatan keputusan yang baik terhadap permasalahan yang dianggap penting
bagi  manajemen dan komitmen mereka  terhadap  waktu  dan  sumber daya  yang diperlukan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem pakar.
3.  Adanya  manajemen  yang  baik  untuk  mengatur  biaya  dan  sumber  daya  yang dibutuhkan,  serta  perkiraan  resiko  yang  akan  terjadi  selama  proses
pengembangan sistem pakar. 4.  Permasalahan  yang  akan  diimplementasikan  dalam  sistem  pakar  harus  dalam
keadaan stabil.
2.4  Pemilihan Knowledge Engineers
1.  Idealnya digunakan dua Knowledge Engineers salah satunya adalah yang sudah berpengalaman dalam pengembangan dan implementasi sistem pakar.
2.  Knowlwdge  engineers  seharusnya  berhati-hati  terhadap  beberapa  alternatif dalam menganalisa keputusan.
3.  Keahlian dari Knowledge Engineers adalah memperoleh knowledge tersebut dan membuat model untuk knowledge tersebut rule base.
2.5  Pemilihan Pakar
1.  Meminta  perusahaanorganisasi  untuk  menyediakan  beberapa  nama  yang  akan dijadikan pakar dalam meyelesaikan masalah dalam sistem pakar, dimana pakar
tersebut mempunyai keahlian dalam masalah-masalah yang dipertanyakan. 2.  Memilih satu dari beberapa nama yang diajukan, yang mempunyai kemampuan
yang diakui untuk mejalankan tugasnya dengan baik. 3.  Memilih pakar yang mempunyai track record yang baik dalam beberapa waktu.
4.  Memilih pakar yang mempunyai kemauan dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan  knowledge  engineer  serta  mau  untuk  mengeluarkan  pendapat  dan
pemikirannya. 5.  Memilih  pakar  yang  mampu  mencurahkan  waktunya  untuk  mengembangkan
sistem pakar dalam waktu yang telah ditentukan.
2.6  Pertemuan Pedahuluan
1.  Pertemuan  ini  bertujuan  agar  Knowledge  Engineers  dapat  beradaptasi  dengan permasalahan  yang  ada  dan  istilah-istilah  yang  digunakan  dalam  domain
tersebut. 2.  Lokasi yang digunakan untuk pertemuan haruslah nyaman, dan diusahakan agar
pertemuan  yang  dilangsungkan  tidak  terlalu  lama  paling  tidak  kurang  dari  dua jam.
3.  Pertemuan harus dilaksanakan dalam suasana yang informal dan rileks. 4.  Memberitahukan  kepada  pakar  tentang  rencana  dan  tujuan  yang  akan  dicapai,
serta menjelaskan apa itu sistem pakar serta apa saja yang bisa dilakukan oleh sistem pakar.
5.  Diskusi  tentang  sistem  pakar  akan  lebih  baik  apabila  disertai  dengan  demo sistem pakar yang telah ada.
6.  Apabila  diperluakan  alat  perekam  audiovisual,  maka  haruslah  minta  izin  dan menjelaskan  bahwa  rekaman  tersebut  hanya  digunakan  untuk  kepentingan
Knowledge Engineers.
2.7  Latar Belakang
1.  Apabila diperlukan, maka bisa dilakukan survei terhadap lokasi. 2.  Memastikan  adanya  manual,  laporan  ataupun  dokumen  tertulis  yang
menjelaskan tenang domain, masalah dan istilah yang digunakan. 3.  Meminta  kepada  pakar  untuk  mengadakan  tutorial  informal  dimana  Knowledge
Engineers lebih banyak mendengar dan mempelajari masalah.
2.8  Rencana Pertemuan Lanjutan