Other operating income and expenses

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 Expressed in thousands Rupiah unless otherwise stated Lampiran – 543 – Schedule 3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan

3. USE OF

SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIM ATES AND JUDGEMENTS continued Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan lanjutan Allowance for impairment losses of financial assets continued Kondisi spesifik penurunan nilai counterparty dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima. The specific counterparty conditions of the total allowances for impairment applies to financial assets evaluated individually for impairment and is based upon managements best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgements about the counterpartys financial situation and the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable. Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti antara lain kualitas kredit, industri, dan jenis produk. Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of financial assets with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired financial assets, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality, industry, and type of product amongst others. Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, asumsi dibuat untuk menentukan kerugian yang melekat dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modelled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif. The accuracy of the allowances depends on how well these estimate future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances. Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif untuk entitas anak Allowance for impairment losses on earning assets for subsidiary Aset produktif terdiri dari giro pada Bank Indonesia dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah FASBIS, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, investasi pada efek-efek, pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, aset yang diperoleh untuk ijarah, serta komitmen dan kontinjensi yang berisiko kredit. Earning assets consist of current accounts with Bank Indonesia, placements with Bank Indonesia in the form of Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities FASBIS, current accounts with other banks, placements with other banks, marketable securities, mudharabah and musyarakah financing, assets acquired for ijarah, and commitments and contingencies which carry credit risk. PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 Expressed in thousands Rupiah unless otherwise stated Lampiran – 544 – Schedule 3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan

3. USE OF

SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIM ATES AND JUDGEMENTS continued Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif untuk entitas anak lanjutan Allowance for impairment losses on earning assets for subsidiary continued Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia PBI, Bank mengklasifikasikan aset produktif ke dalam satu dari lima kategori dan aset non- produktif ke dalam satu dari empat kategori. Aset produktif tidakbermasalah performing diklasifikasikan sebagai “Lancar” dan “Dalam Perhatian Khusus”, sedangkan asset produktif bermasalah non- performing diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu: “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. Kategori untuk aset non-produktif terdiri dari “Lancar”, “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. In accordance with Bank Indonesia Regulations PBI, the Bank classifies earning assets into one of five categories and non- earning assets into one of four categories. Performing earning assets categorised as “Current” and “Special Mention”, while non- performing earning assets are categorized into three categories: “Substandard”, “Doubtful”, and “Loss”. Non-Earning assets are divided into “Current”, “Substandard”, “Doubtful”, and “Loss”. Penilaian kualitas aset bank umum berdasarkan prinsip syariah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No.16POJK.032014 tanggal 18 November 2014 tentang “Penilaian Kualitas Aset bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah”. The assessment of asset quality of commercial banks under sharia principle is regulated by Otoritas Jasa Keuangan Regulations POJK No.16POJK.032014 dated November 18, 2014 regarding “Assessment of the Quality of Assets of Sharia Commercial Bank and Sharia Business Unit”. Aset tetap yang diukur dengan menggunakan nilai wajar Fixed asset measured at fair value Grup mengukur aset tetap dengan menggunakan nilai wajar, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai jika ada. Dalam menentukan nilai wajar aset teap, Grup menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada catatan 14. Group measured its fixed assets using fair value, less accumulated depreciation and impairment losses if any. In determining the fair value of fixed assets, the Group uses the valuation technique as described in Note 14. Agunan yang diambil alih Foreclosed assets Agunan yang diambil alih diukur sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit diatas nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai aset non keuangan. Foreclosed assets are stated at lower amount of carrying amount and net realizable value. Net realizable value is the fair value of the foreclosed assets less the estimated costs to sell the assets. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed assets is charged to allowance for impairment losses on non financial assets. Kondisi agunan yang diambil alih dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi nilai bersih yang dapat direalisasi tersebut, manajemen membuat pertimbangan berdasarkan nilai realisasi bersih dari setiap agunan berdasarkan hasil penilaian dari penilai independen dan estimasi waktu dan arus kas yang diterima dari penjualan aset tersebut. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan kondisi, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima. The specific condition of foreclosed assets is individually evaluated based on management’s best estimate of the present value of the expected cash flows to be received. In estimating these cash flows, management makes judgments about the net realizable value of each foreclosed asset based the result of independent appraisal and estimated time and cash received from selling the foreclosed assets. Each impaired assets will be measured based on its merits, and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable.