Restructured loans LKFS PT Bank Victoria International Tbk 31 Dec 2016 General Purpose Restated Dec 2015 1

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 Expressed in thousands Rupiah unless otherwise stated Lampiran – 561 – Schedule 14. ASET TETAP lanjutan

14. FIXED ASSETS continued

Surplus revaluasi sebesar Rp 355.458.556 2015: Rp 276.071.127, setelah pajak sebesar Rp 79.387.430 telah dikreditkan pada pendapatan komprehensif lainnya dan disajikan sebagai “surplus revaluasi aset tetap” di ekuitas. Rugi atas revaluasi aset tetap sebesar Rp 15.988.430 telah dibebankan sebagai beban operasional lainnya – lain-lain dalam Laporan Laba Rugi. The revaluation surplus of Rp 355,458,556 2015: Rp 276,071,127, net of tax amounting to Rp 79,387,430 was credited to other comprehensive income and presented as “gain on revaluation of fixed assets” in equity. Loss on revaluation of fixed assets of Rp 15,988,430 is charged to other operating expenses – other in the Statement of Profit or Loss. Sehubungan dengan peraturan tersebut, Bank mengajukan permohonan penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan pada tanggal 23 Desember 2015 dan telah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak sengan Surat Keputusan No. KEP-736WPJ.072016 tanggal 11 Agustus 2016. Ketentuan penyusutan fiskal aset tetap untuk tujuan pajak setelah penilaian kembali dimulai sejak tanggal 1 Januari 2016. In regards to this revaluation,the Bank has submitted an application of fixed assets revaluation for tax purpose on 23 December 2015 and approved by Directorate General of Tax through its letter No. KEP-736WPJ.072016 dated 11 August 2016. The provision concerning the fiscal depreciation of fixed assets for tax purpose after revaluation is started on 1 January 2016. Tabel di bawah ini menganalisis instrumen non- keuangan yang dicatat pada nilai wajar berdasarkan tingkatan metode penilaian. Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut: The table below analysis non-financial instruments carried at fair value, by level of valuation method. The different levels of valuation methods have been defined as follows: Harga dikutip tidak disesuaikan dari pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik Tingkat 1; Input selain harga yang dikutip dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung yaitu sebagai sebuah harga atau secara tidak langsung yaitu sebagai turunan dari harga Tingkat 2; Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi informasi yang tidak dapt diobservasi Tingkat 3. Quoted prices unadjusted in active markets for identical assets or liabilities Level 1; Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observerable for the asset or liability, either directly that is, as prices or indirectly that is, derived from prices Level 2; Inputs for the asset or liability that are not based on observable market data that is, unobserverable inputs Level 3. Revaluasi aktiva tetap yang diukur dengan nilai wajar diklasifikasikan pada nilai wajar tingkat 2. Tidak terdapat transfer antara tingkat 1 dan tingkat 2 selama tahun berjalan. Fixed assets revaluation measured at fair value using are classified as level 2 fair values. There were no transfers between levels 1 and 2 during the year. Nilai wajar tingkat 2 dari aset tetap dihitung dengan menggunakan pendekatan perbandingan harga pasar dan estimasi biaya reproduksi baru atau biaya pengganti baru. Harga pasar dari tanah dan bangunan yang paling mendekati disesuaikan dengan perbedaan atribut, seperti ukuran aset, lokasi, dan penggunaan aset. Level 2 fair values of assets have been derived using the comparable market data and cost reproduction or cost replacement approach. The approximate market prices are adjusted for differences in key attributes such as, property size, location, and use of assets. Jika tanah dan bangunan dicatat sebesar harga perolehan, jumlahnya adalah sebagai berikut: If land and buildings were stated in the historical cost basis, the amounts would be as follows: 2016 2015 Hasil perolehan 222,689,824 231,083,925 Cost Akumulasi penyusutan 46,038,028 54,550,836 Accumulated depreciation Nilai buku bersih 176,651,796 176,533,089 Net book value