Penyebab Infertilitas Infertilitas 1. Pengertian

2. Penyebab Infertilitas

Infertilitas dapat terjadi karena faktor wanita, faktor pria, maupun keduanya. Identifikasi faktor penyebab sangat penting untuk menentukan langkah-langkah penanganannya, seperti terapi dan prognosis. Berbagai masalah yang dihadapi termasuk abnormalitas hormon atau blokade yang disebabkan oleh infeksi dari fungsi-fungsi organ reproduksi Murtiastutik, 2008. Stright 2004 mengemukakan bahwa ada faktor-faktor yang menyebabkan infertilitas pada wanita, diantaranya adalah sebagai berikut : a. Faktor wanita 1 Masalah vagina Meliputi infeksi vagina, abnormalitas anatomi, disfungsi seksual yang mencegah penetrasi penis, atau lingkungan vagina yang sangat asam yang secara nyata mengurangi daya hidup sperma. 2 Masalah serviks a Gangguan pada setiap perubahan fisiologis yang secara normal terjadi selama periode praovulatori dan ovulatori yang membuat lingkungan serviks kondusif bagi daya hidup sperma misalnya : lubang ostium serviks, peningkatan alkalinitas, peningkatan sekresi, dan ferning b Masalah mekanis seperti inkompetensi serviks berhubungan dengan wanita yang ibunya diobati dengan etilstilbestrol DES selama kehamilan. Universitas Sumatera Utara 3 Masalah uterus a Secara fungsional misalnya : lingkungan yang kurang disukai untuk pergerakan sperma naik ke uterus sampai tuba falopi atau untuk implantasi setelah fertilisasi. b Secara struktural misalnya : mioma uterus atau leiomioma 4 Masalah tuba a Infertilitas yang berhubungan dengan masalah tuba, menjadi lebih menonjol dengan peningkatan insiden penyakit radang panggul PID Pelvic Inflamatory Desease, menyebabkan jaringan parut yang memblok kedua tuba falopi. Peningkatan penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim IUD berperan terhadap peningkatan PID karena 40 infeksi yang berhubungan dengan penggunaan IUD merupakan asimtomatik dan tetap tidak tertangani. b Endometriosis juga dapat berperan pada obstruksi tuba. 5 Masalah ovarium Meliputi anovulasi, oligo-ovulasi dan sindrom ovarium polikistik. Malfungsi sekretori juga ikut berperan, misalnya sekresi progesteron tidak adekuat atau tidak adekuatnya fase luteal akan berpengaruh pada kemampuan mempertahankan ovum yang telah dibuahi. b. Faktor pria Infertilitas pada pria dapat terjadi karena adanya abnormalitas yang berhubungan dengan spermatogenesis, transpor sperma, fungsi sperma dan ejakulasi Murtiastutik, 2008. Universitas Sumatera Utara Stright. R 2004 mengemukakan bahwa ada faktor-faktor yang menyebabkan infertilitas pada pria, diantaranya adalah sebagai berikut : 1 Faktor kongenital meliputi riwayat ibu yang meminum DES selama kehamilan dan tidak adanya vas deverens atau testis. 2 Masalah ejakulasi, meliputi ejakulasi retrograde yang berhubungan dengan diabetes, kerusakan saraf-saraf, obat-obatan atau trauma bedah. 3 Abnormalita sperma meliputi produksi atau pematangan sperma tidak adekuat, mortilitaas tidak adekuat, pembendungan sperma sepanjang saluran reproduktif pria dan ketidak mampuan menyimpan sperma dalam vagina. 4 Abnormalitas testikular adalah kelainan yang terkait dengan penyakit misalnya : orkitis berhubungan dengan infeksi parotitis setelah pubertas, kriptokidisme, trauma atau radiasi. 5 Kesulitan koitus dapat terjadi karena obesitas atau kerusakan syaraf spinal. 6 Obat-obatan misalnya : metotreksat, amobisid, hormon-hormon seks dan nitrifuration dapat mempengaruhi spermatogenesis. 7 Faktor lain yang berpengaruh terhadap produksi sperma atau semen adalah infeksi misalnya : penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual, stres, nutrisi tidak adekuat, asupan alkohol berlebihan dan nikotin. c. Masalah interaktif, berasal dari penyebab yang spesifik untuk setiap pasangan, meliputi : Frekwensi senggama yang tidak memadai, waktu senggama yang buruk, perkembangan antibody terhadap sperma pasangan, penggunaan pelumas yang kemungkinan bersifat spermisida, seperti jelly petroleum dan beberapa pelumas yang larut dalam air, ketidakmampuan sperma untuk melakukan penetrasi ke telur. Universitas Sumatera Utara

3. Pemeriksaan Pasangan Infertilitas