Pulau Aceh Komposisi Koloni Karang Rekruitmen

Gambar 17 Persentase koloni karang rekrutmen di Pulau Aceh. Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa persentase koloni rekrutmen pada setiap tahun berbeda-beda yang termasuk sepuluh besar. Pada tahun 2006, 2008, 2009 dan 2011 koloni Acropora sebesar 11, 13, 27 dan 31, koloni Favia sebesar 9, 4, 5 dan 2, koloni Pavona sebesar 16, 8, 3 dan 10, koloni Pocillopora sebesar 12, 13, 20 dan 3, koloni Porites sebesar 35, 36, 21 dan 18. Selanjutnya juga ditemukan persentase koloni karang yang mengalami perbedaan pada setiap tahunnya seperi koloni Cyphastrea sebesar 5 dan 2 hanya ditemukan sepuluh besar pada tahun 2006 dan 2008. Koloni Favites ditemukan sepuluh besar pada tahun 2008 dan 2009 sebesar 12 dan 5, begitu juga dengan koloni Galaxea, Seriatopora dan Stylopora ditemukan dalam sepuluh besar pada tahun 2009 dan 2011. Hasil pengamatan persentase koloni rekruetmen karang secara umum menunjukkan bahwa kondisi substrat dan kualitas perairan berpengaruh terhadap koloni karang yang di jumpai pada lokasi ini.

4.6.2 Daerah Pemanfaatan

Pada daerah pemanfaatan berdasarkan transek kuadrat pada tahun 2006 diperoleh jumlah rata-rata komposisi genus rekrutmen sebesar 22 kolonitransek. Pada tahun 2008 dan 2009 terjadi peningkatan jumlah komposisi genus rekrutmen sebesar 32 dan 33 kolonitransek. Terjadi penurun jumlah komposisi genus rekrutmen yang signifikan pada tahun 2011 sebesar 18 kolonitransek lampiran 11. Gambar 18 menunjukkan bahwa persentase koloni karang rekrutmen pada tahun 2006, 2008, 2009 dan 2011 dengan persentase koloni Acropora sebesar 10, 8, 15 dan 24, koloni Favia sebesar 8, 6, 7 dan 10, koloni Pocillopora sebesar 4, 5, 7 dan 1, koloni Porites sebesar 28, 44, 36, 22. Pada tahun 2008 terjadi perubahan pada komposisi koloni karang yaitu terdapatnya koloni Favites dan koloni Montastrea dimana pada waktu pengamatan 2006 koloni tersebut belum termasuk dalam sepuluh besar jumlah yang didapatkan. Kemungkinan faktor yang menyebabkan hal ini adalah kelimpahan individu dan kondisi geografis suatu wilayah. Gambar 18 Persentase koloni karang rekrutmen di daerah pemanfaatan.

4.6.3 Taman Wisata Alam Laut TWAL

Berdasarkan hasil pengamatan di TWAL di peroleh jumlah komposisi genus karang pada tahun 2006, 2008, 2009 dan 2011 sebesar 20, 30, 31 dan 25 kolonitransek Lampiran 12. Faktor yang menyebabkan penurunan jumlah genus dari proses rekrutmen karang lebih disebabkan oleh kehadiran larva baru yang tidak tersedia, sirkulasi air laut permukaan, substrat dan sedimentasi. Persentase masing-masing koloni karang di TWAL setiap tahunnya berbeda- beda yang termasuk kedalam sepuluh besar persentase koloni rekrutmen karang. Pada tahun 2006, 2008, 2009 dan 2011 persentase koloni Acropora sebesar 16, 17, 19 dan 34, koloni Favia sebesar 3, 5, 6 dan 6, koloni Favites sebesar 4, 16, 10 dan 5, koloni Montipora sebesar 5, 5, 8 dan 2, koloni Povona sebesar 17, 4, 2 dan 8, koloni Pocillopora sebesar 4, 7, 10 dan 16, koloni Porites sebesar 20, 33, 22 dan 10. Gambar 19 Persentase koloni karang rekrutmen di TWAL. Koloni Goniastrea hanya termasuk dalam sepuluh besar persentase rekrutmen karang pada tahun 2006, 2008 dan 2009 sebesar 5, 4 dan 2.