8 Kekuatan dari MLM terletak pada sampai seberapa jauh masing-masing
individu yang terkait dalam jaringan tersebut mampu mengembangkan jaringan bisnisnya. Dengan pola ini, bilamana jaringan yang terbentuk semakin membesar
dengan sendirinya volume penjualan pun akan semakin membesar pula karena masing-masing individu berperan aktif sebagai penjual dan konsumen sekaligus.
Jadi, pengembangan organisasi akan efektif jika distributor pada setiap tingkatan melakukan hal yang sama. Setiap distributor yang terlibat dalam kegiatan
penjualan bukan merupakan karyawan perusahaan, dan mereka itu mempekerjakan dirinya sendiri.
Perusahaan akan membantu para distributor awal untuk merekrut distributor-distributor selanjutnya, demikian seterusnya, dengan mengadakan
seminar-seminar dan pertemuan-pertemuan peluang usaha di seluruh negeri. Angka pertumbuhan penjualan perusahaan itu sepenuhnya bergantung pada
keterlibatan distributor mereka dalam menjual produk itu dan dalam merekrut lebih banyak distributor lagi.
2.1.2 Mekanisme Kerja MLM
Pengembangan MLM dimulai dengan pembentukan organisasi penjualan sendiri. Tindakan pertama yang dilakukan seorang calon anggota adalah
memperoleh seorang sponsor. Sponsor berasal dari distributor yang sudah ada atau orang yang ditunjuk oleh perusahaan untuk mensponsori setelah calon
anggota menghubungi calon anggota itu secara langsung. Seandainya calon anggota langsung disponsori oleh perusahaan pada permulaannya.
Perusahaan terikat kontrak untuk memasok barang dan membayar komisi penjualan serta memberikan pelayanan. Lazimnya perusahaan memberikan kartu
tanda anggota agar distributor dapat membeli produk dari perusahaan MLM untuk dijual kepada pelanggan atau untuk dipergunakan sendiri. Setiap distributor harus
berlatih dahulu sebelum distributor diijinkan untuk turut menjual. Mengecerkan produk merupakan langkah pertama menuju pendapatan
tambahan. Perbedaan harga eceran dan harga grosir merupakan penghasilan distributor. Tanggung jawab distributor adalah membayar produk saat memesan,
dan mengambil produk-produk tersebut dari sponsornya. Sponsor akan memasok
9 distributor secara langsung dengan semua produk dan peralatan rnenjual. Sponsor
menerima produk tersebut dari sponsornya, demikian seterusnya. Seorang distributor dengan volume bisnis yang telah ditentukan akan
dapat memesan produk-produk langsung dari perusahaan yang bersangkutan. Semakin besar volume maka semakin besar pula potongan harga. Jika telah
dicapai potongan harga maksimum, maka distributor dapat memperoleh bonus ekstra dari perusahaan yang bersangkutan. Agar penghasilan distributor berlipat
ganda maka dikembangkan jaringan penjualan. Jaringan penjualan yang dibentuk dapat berwujud berbagai tingkatan distributor bertingkat satu, dua, tiga, dan
seterusnya, yang digambarkan pada Gambar 4 berikut ini.
Gambar 4. Tingkat distributor dalam MLM solusimlm.com, 2013 Tingkatan distributor akan mempengaruhi perhitungan penghasilan. Oleh
karena itu organisasi dari penjualan harus dapat dikendalikan oleh distributor. Semakin banyak anggota pada setiap tingkatan, maka lebih banyak waktu dan
perhatian yang dilimpahkan untuk melakukan pemantauan dan pengendalian. Perbedaan anara MLM Multi Level Marketing dengan Direct Salling, yaitu:
1 Direct selling penjualan langsung adalah metode penjualan barang atau jasa tertentu kepada konsumen dengan cara tatap muka diluar lokasi eceran tetap
oleh jaringan pemasaran yang dikembangkan oleh mitra usaha dan bekerja
10 berdasarkan komisi penjualan, bonus penjualan dan iuran keanggotaan yang
wajar. Sedangkan Multi Level Marketing MLM atau pemasaran multi tingkat adalah metode pemasaran barang dan jasa dari sistem penjualan
langsung melalui program pemasaran berbentuk lebih dari satu tingkst, dimana mitra usaha mendapatkan komisi penjualan dan bonus penjualan dari
hasil penjualan barang atau jasa yang dilakukannya sendiri dan anggota jaringan didalam kelompoknya.
2.1.3 Strategi Pemasaran