7
2. Untuk mengetahui fatwa Lembaga Fatwa Mesir terhadap perayaan Natal di
Negara Mesir. 3.
Untuk mengetahui fatwa Komisi Tetap Urusan Riset dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi terhadap perayaan Natal di Negara Saudi.
4. Untuk mengetahui letak perbedaan dan persamaan fatwa Majelis Ulama
Indonesia, Lembaga Fatwa Mesir dan Komisi Tetap Urusan Riset dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi tentang perayaan Natal.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan kajian ini bermanfaat bagi perkembangan khasanah ilmu pengetahuan syar
î’ah umumnya yang berkaitan dengan fatwa dan lebih khususnya Hukum Islam.
2. Kegunaan Praktiss
a. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan wawasan keilmuan dan keahlian, khususnya dalam perancangan fatwa terhadap suatu permasalahan umat.
b. Bagi Peneliti
Dapat melatih kemampuan diri dalam menerapkan teori yang telah diterima selama kuliah, memperdalam dan meningkatkan keterampilan serta kreativitas
dalam berfikir dan dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi dengan topik yang diambil.
c. Bagi Fakultas Syariah dan Hukum
8
Dapat menambah hasil penelitian yang aktual terhadap permasalahan umat serta meningkatkan pemahaman secara komperhensif terkait dengan fatwa-fatwa
ulama terhadap permasalahan kontemporer dalam hukum Islam.
F. Kerangka Konseptual
1. Penegasan Konseptual
a. Studi komparatif: sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara
mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu.
10
b. Fatwa: Fatwa dilihat dari segi etimologi berasal dari kata al fatwâ wal futyâ
fatâwâ yang berarti petuah, nasehat jawaban atas pertanyaan yang berkaitan dengan hukum.
11
Sedangkan al- istiftâ ’ berarti permintaan fatwa dan al-
mufti adalah pemberi fatwa.
12
Dari segi terminologi fatwa adalah pendapat atau keputusan dari alim ulama atau ahli Hukum Islam.
13
Sedangkan dalam ilmu usûl fiqh, fatwa berarti pendapat yang dikemukakan oleh seorang mujtahid atau fakih
sebagai jawaban yang diajukan peminta fatwa dalam satu kasus yang sifatnya tidak mengikat.
14
Pihak yang meminta fatwa tersebut bisa pribadi, lembaga maupun kelompok masyarakat berdasarkan kebutuhan hukumya masing-masing.
15
c. Majelis Ulama Indonesia: Lembaga Swadaya Masyarakat yang mewadahi
‘ulamâ, zu’amâ, dan cendikiawan Islam di Indonesia untuk membimbing,
10
M. Nasir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985, h.68.
11
Abdul Aziz Dahlan, Einsiklopedi Hukum Islam I, h.326
12
Ahmad Warson Munawir, Al-Munawir Kamus Arab-Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Progressif, 1984, h.1110.
13
Sudarsono, Kamus Hukum, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1990, 127
14
Abdul Aziz Dahlan, Einsiklopedi Hukum Islam I, h.326
15
Yusuf Qardhawi, Al-Fatwa bayn al-Indibat wa al-Tasayyub, Dar al-Sahwah: Kaherah, 1992, h.5.