Hukum Islam di Nanggroe Aceh Darussalam
merusak kesehatan manusia dan menggannggu kemaslahatan dan ketertiban masyarakat.
30
Bagi yang melanggar peraturan tersebut maka akan dikenakan hukuman sebagaimana yang tertera pada pasal Pasal 26
1 Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 5
,
diancam dengan „uqubat hudud 40 empat
puluh kali cambuk. 2
Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaiamana dimaksud dalam Pasal 6 sampai Pasal 8 diancam dengan
„uqubat ta’zir berupa kurungan paling lama 1 satu tahun, paling singkat 3
tiga bulan danatau denda paling banyak Rp 75.000.000,- tujuh puluh lima juta rupiah, paling sedikit Rp 25.000.000,-
dua puluh lima juta rupiah. 3
Pelanggaran terhadap larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 adalah jarimah hudud.
4 Pelanggaran terhadap larangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 sampai Pasal 8 adalah jarimah ta’zir.
31
Pelarangan mengkonsumsi minuman khamar ini terdapat pada pasal 3 yang bertujuan melindungi masyarakat dari perbuatan yang merusak akal,
mencegah masyarakat dari perbuatan-perbuatan negatif akibat dari mengkonsumsi minuman khamar, dan meningkatkan peran serta masyarakat
dalam mencegah dan memberantas perbuatan minuman khamar.
30
Lihat Lembaran Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2003 No. 25 Seri D No. 12
31
Lihat Bab VII Ketentuan Uqubat Pasal 26 Qanun No. 12 tahun 20003 tentang Minuman Khamar dan sejenisnya.
Qanun No. 13 Tahun 2003 tentang Maisir perjudian, qanun ini mengatur tentang larangan berjudi. Pada Bab I Pasal 1 angka 20 disebutkan
bahwa yang dimaksud dengan maisir adalah kegiatan danatau perbuatan yang bersifat taruhan antara dua pihak atau lebih dimana pihak yang menang
mendapatkan bayaran.
32
Adapun ketentuan meteriil tentang larangan maisir tersebut adalah sebagai berikut:
1 Pasal 4: Maisir hukumnya haram.
2 Pasal 5: Setiap orang dilarang melakukan maisir.
3 Pasal 6:
1 Setiap orang atau badan hukum atau badan usaha dilarang
menyelenggarakan danatau memberikan fasilitas kepada orang yang akan melakukan perbuatan maisir;
2 Setiap orang atau badan hukum atau badan usaha dilarang
menjadi pelindung terhadap perbuatan maisir. 4
Pasal 7 : Instansi pemerintah dilarang member izin usaha penyelenggaraan maisir.
5 Pasal 8 : Setiap orang atau kelompok atau institusi masyarakat
berkewajiban mencegah terjadinya perbuatan maisir. Ruang lingkup larangan maisir dalam qanun ini adalah segala bentuk
kegiatan danatau perbuatan serta keadaan yang mengarah kepada taruhan
32
Bab I Pasal I angka 20 Qanun No. 13 Tahun 2003 Tentang Maisir.
dapat berakibat kepada kemudharatan bagi pihak-pihak yang bertaruh dan oranglembaga yang ikut terlibat dalam taruhan tersebut.
33
Pelarangan terhadap segala bentuk aktifitas yang berhubungan dengan maisir ini ditujukan agar:
34
a. Memelihara dan melindungi harta bendakekayaan;
b. Mencegah anggota masyarakat melakukan perbuatan yang
mengarah kepada maisir; c.
Melindungi masyarakat dari pengaruh buruk yang timbul akibat kegiatan danatau perbuatan maisir;
d. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan
dan pemberantasan perbuatan maisir. Pelarangan terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan
kegiatan maisir judi menimbulkan konsekwensi berupa sanksi terhadap setiap pelanggaran. Adapun ancaman pidana perbuatan maisir adalah:
Pasal 23:
35
1 Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 diancam dengan ’uqubat cambuk di depan umum paling
banyak 12 dua belas kali dan paling sedikit 6 enam kali. 2
Setiap orang atau badan hukum atau badan usaha non instansi pemerintah yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 dan Pasal 7, diancam dengan ’uqubat atau denda paling
33
Pasal 2 Qanun No. 13 Tahun 2003 Tentang Maisir.
34
Pasal 3 Qanun No. 13 Tahun 2003 tentang Maisir
35
Pasal 23 Qanun No. 13Tahun 2003 Tentang Maisir
banyak Rp. 35.000.000,- tiga puluh lima juta rupiah, paling sedikit Rp.15.000.000,- Lima belas juta rupiah.
3 Pelanggaran terhadap larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 7 adalah jarimah ta’zir.
Hukuman yang diberikan terhadap pelaku yang terbukti melakukan tindak pidana perjudian akan dipidana dengan pidana cambuk di depan umum
paling banyak 12 dua belas kali dan paling sedikit 6 enam kali. Qanun No. 14 Tahun 2003 Tentang Khalwat Mesum, mengatur
tentang larangan perbuatan berdua-buaan dengan lawan jenis yang belum mahram. Pasal 4 Qanun Nomor 14 Tahun 2003 Tentang Khalwat Mesum
menjelaskan bahwa KhalwatMesum hukumnya haram. Dalam Pasal 5 Setiap orang dilarang melakukan khalwatmesum. Selanjutnya dijelaskan dalam
Pasal 6 bahwa Setiap orang atau kelompok masyarakat, atau aparatur pemerintahan dan badan usaha dilarang memberikan kemudahan danatau
melindungi orang melakukan khalwatmesum. Ketentuan pidana khalwat diatur dalam Pasal 22 Qanun Nomor 14
Tahun 2003 Tentang Khalwat Mesum, yaitu: 1
Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
diancam dengan „uqubat ta’zir berupa dicambuk paling tinggi 9 sembilan kali, paling rendah 3 tiga kali
danatau denda paling banyak Rp. 10.000.000,- sepuluh juta rupiah, paling sedikit Rp. 2.500.000,- dua juta Lima ratus ribu
rupiah.
2 Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksu
dalam Pasal 5 diancam dengan „uqubat ta’zir berupa kurungan
paling lama 6 enam bulan, paling singkat 2 dua bulan danatau denda paling banyak Rp. 15.000.000,- Lima belas juta rupiah,
paling sedikit Rp 5.000.000,- Lima juta rupiah. 3
Pelanggaran terhadap larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan 6
adalah jarimah ta’zir. Tujuan dilarangnya khalwatmesum yang diatur dalam Qanun No. 14
Tahun 2003 Tentang Khalwat, terdapat dalam pasal 3: a.
menegakkan Syari’at Islam dan adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam;
b. melindungi masyarakat dari berbagai bentuk kegiatan danatau
perbuatan yang merusak kehormatan; c.
mencegah anggota masyarakat sedini mungkin dari melakukan perbuatan yang mengarah kepada zina;
d. meningkatkan peran serta masyarakat dalam mencegah dan
memberantas terjadinya perbuatan khalwatmesum; e.
menutup peluang terjadinya kerusakan moral. Peraturan yang dibuat pemerintah Aceh yang berkaitan dengan Qanun
No 12 Tahun 2003 Tentang Minuman Khamar dan Sejenisnya, Qanun No. 13 Tahun 2003 Tentang Maisir Perjudian, dan Qanun No. 14 Tahun 2003
tentang Khalwat, dibuat dalang rangka melindungi kehidupan manusia dari perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan masyarakat. Qanun-qanun
tersebut diatas berkaitan dengan lima hal yang sangat dijaga dalam syariat Islam yang disebut dengan maqashid syariah melindungi agama, jiwa, akal,
keturunan dan harta. Peraturan-peraturan yang dibuat pemerintah Aceh dimaksudkan dalam rangka menjalankan Undang-Undang No. 18 Tahun 2001
Tentang OTSUS NAD yang diberikan khusus oleh pemerintah pusat kepada Aceh sebagai daerah Istimewa.
46