4
1. Bagaimana pandangan ulama Muhammadiyah dan NU tentang
hukuman potong tangan? 2.
Bagaimana pandangan ulama Muhammadiyah dan NU tentang pemberlakuan hukuman potong tangan di Indonesia?
3. Bagaimana perbandingan pandangan ulama Muhammadiyah dan NU
tentang hukuman potong tangan dan pemberlakuannya di Indonesia? Perbandingan pandangan Ulama Muhammadiyah dan NU yang
dijadikan fokus kajian dalam studi ini dibatasi pada hukum potong tangan bagi pencuri hudud dan pemberlakuannya di Indonesia.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Secara umum, studi ini bertujuan, pertama, menjelaskan tentang syariat Islam di Indonesia; kedua,menjelaskan pandangan ulama
Muhammadiyah dan NU tentang hukuman potong tangan dan
pemberlakuannya di Indonesia. Secara spesifik, penelitian ini bertujuan:
a. Menjelaskan pandangan ulama Muhammadiyah dan NU
tentang hukuman potong tangan; b.
Menjelaskan pandangan ulam Muhammadiyah dan NU tentang pemberlakuan hukuman potong tangan di Indonesia;
c. Menjelaskan
perbandingan pandangan
ulama Muhammadiyah dan NU tentang hukuman potong tangan dan
pemberlakuannya di Indonesia.
5
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Bagi penulis, penulisan ini akan berguna dalam menambah wawasan tentang hukuman potong tangan dalam hukum
pidana Islam. b.
Dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang hukuam potong tangan dan pemberlakuannya di Indonesia.
c. Sebagai penambah bahan bacaan dalam kepustakaan dan
sebagai referensi.
D. Tinjauan PustakaPenelitian Terdahulu
Sejauh ini peneliti belum menemukan secara spesifik penelitian yang membahas tentang hukuman potong tangan, namun banyak penelitian yang
menyinggung tentang hukuman potong tangan, baik mengenai sanksi potong
tangan untuk
tindak pidana
pencurian maupun
hanya menyinggungnya secara umum mengenai penelitian tersebut. Berikut ini
paparan tinjauan umum tentang karya penelitian tersebut. Mardani dalam bukunyaKejahatan Pencurian Dalam Hukum
Pidana Islam Menuju Pelaksanaan Hukuman Potong Tangan Di Nanggroe Aceh Darussalam,menjelaskan bahwa hukuman potong tangan merupakan
hukuman yang sangat asas mendasar dalam pencurian. Oleh karena itu, hukuman potong tangan tidak bisa dibatalkan walaupun adanya pemaafan
baik dari korban maupun dari penguasa, dan hukuman ini tidak boleh
6
diganti dengan hukuman lain yang lebih ringan dari hukuman potong tangan.
Siti Katijah Binti Salleh menulis skripsi yang berjudul Pelaksanaan Hukum Pidana Pencurian Enakmen Kesalahan Jinayah Syariah Di
Terengganu. Inti dari kesimpulan skripsi tersebutialah bahwa hukuman pidana potong tangan tidak dapat dilaksanakan di Terengganu karena
halangan yang dihadapi dari pihak Pemerintah Federal yang tidak bisa menerima hukum hudud.
Hidayatullah menulis skripsi yang berjudul Tinjauan Hukum Islam dan Hukum Positif Terhadap Pencurian Uang Melalui Internet Banking. Isi
dari skripsi tersebut tidak terlalu menyinggung tentang hukuman potong tangan namun dapat diambil kesimpulan bahwa hukuman potong tangan
diperintahkan Allah SWT, sebagai hukuman kepada pencuri, baik laki-laki maupun perempuan.
Penelitian di atas baru sebatas mengkaji hukum potong tangan di Aceh dan Terengganu. Karena itu penulis bermaksud membahas pandangan
ulama Muhammadiyah dan NU teetntang pemberlakukan hukuman potong tangan bagi pidana pencurian di Indonesia.
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang berdasarkan data-data wawancara yang berkaitan
dengan penelitian yang ditulis. Adapun bentuk dari penelitian ini adalah