III. METODE KAJIAN A.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara
lampiran 1 dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden yaitu : pemilik perusahaan, bagian produksi dan bagian pemasaran. dan 30
konsumen brownies dengan alat bantu kuesioner, penetapan jumlah 30 konsumen berdasarkan ketentuan syarat minimal responden 30 orang,
responden dipilih secara sengaja dengan cara melakukan wawancara kepada konsumen yang datang ke toko Brownies, Chocolate dan
Pastry D’Wonk.
2. Pengumpulan data sekunder melalui studi pustaka, dokumen dan laporan instansi terkait.
B. Pengolahan dan Analisa Data
Metoda analisis yang digunakan untuk menganalisa dan menginterpretasikan data adalah :
1. Metode Deskriptif, yaitu pengumpulan data mengenai data internal
perusahaan berupa tekhnis produksi, prospek pasar dan keuangan dan data eksternal yang berkaitan dengan permintaan pasar dan
pesaing strategis di bidang industri kecil Brownies, Chocolate dan Pastry
D’Wonk. 2.
Metode Analisa, berupa Matriks Internal Factor Evaluation IFE dan Matriks External Factor Evaluation EFE, Matriks Internal
External IE serta analisis SWOT.
a. Matriks IFE dan EFE
Matriks IFE digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan sedangkan
Matriks EFE digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi informasi lingkungan eksternal.
Untuk menyusun matriks IFE dan EFE, diperlukan 5 langah David, 2004 yaitu :
1. Daftar faktor-faktor eksternal dan internal, termasuk peluang, ancaman, kelemahan, dan kekuatan, yang berpengaruh terhadap
perusahaan dan industrinya. Daftar yang disusun harus diusahakan seteliti mungkin.
2. Berikan pembobotan untuk setiap faktor yang menunjukkan kepentingan relatif setiap faktor. Pembobotan berkisar antara
0,0 tidak penting hingga 1,0 sangat penting. 3. Tentukan rating setiap faktor untuk menunjukkan keefektifan
strategi perusahaan dalam merespon faktor-faktor tersebut. Rating tersebut adalah 1 lemah, 2 rata-rata, 3 di atas rata-
rata dan 4 superior. 4. Setiap rating digandakan dengan masing-masing bobot untuk
setiap variabelnya. 5. Skor yang diperoleh dijumlahkan, sehingga diperoleh total skor
organisasi. 6. Total skor berkisar antara 1,0
– 4,0 dengan rata-rata 2,5. Total skor 4,0 menunjukkan organisasi merespon peluang maupun
ancaman yang dihadapinya dengan sangat baik. Sedangkan total
skor 1,0
menunjukkan organisasi
tidak dapat
memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman yang ada.
b. Matriks IE
Matriks IFE dan EFE digunakan untuk mengumpulkan infromasi yang akan digunakan pada tahap pemaduan. Matriks IE
didasarkan pada dua dimensi, yaitu total skor IFE pada sumbu total skor IFE dibagi tiga kategori, yaitu 1,0
– 1,99 menunjukkan posisi eksternal lemah, 2,0-2,99 menunjukkan kondisi eksternal rata-rata
dan 3,0-4,0 menunjukkan kondisi eksternal yang kuat. Matriks IE bisa dilihat pada Gambar 1.
Matriks IE dibagi menjadi 3 tiga daerah utama yang mempunyai implikasi strategi yang berbeda. 3 tiga daerah utama
tersebut adalah :
1. Daerah 1 meliputi sel I, II, atau IV termasuk dalam daerah grow and build. Strategi yang sesuai dengan daerah ini adalah
strategi intensif, misalnya penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk dan strategi integratif misalnya
integrasi horizontal dan integrasi vertikal. 2. Daerah II meliputi sel III, V, atau VII. Strategi yang paling
sesuai adalah strategi-strategi hold and maintain. Yang termasuk dalam strategi ini misalnya adalah penetrasi pasar dan
pengembangan produk. 3. Daerah III, meliputi sel VI, VIII, atau IX adalah daerah harvest
dan divest. INTERNAL FACTOR EVALUATION
Kuat Rata-rata
Lemah 4,0
3,0 2,0
1,0
Tinggi I
II III
THE 3,0
EXTERNAL FACTOR
Sedang IV
V VI
EVALUATION 2,0
Rendah VII
VIII IX
1,0
Gambar 2. Matriks IE Kotler, 2002
c. Matriks SWOT
Alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah Matriks SWOT. Matriks ini dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan 4 empat set kemungkinan alternatif strategis.
Tabel 4. Matriks SWOT
Internal
Eksternal Strength S
Tentukan 5-10 faktor Kekuatan internal
Weakness W Tentukan 5-10 faktor
Kelemahan internal
Opportunity O Tentukan 5-10 faktor
Peluang eksternal Strategi S-O
Ciptakan strategi Menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
Strategi W-O Ciptakan strategi
Meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang
Threats T Tentukan 5-10 faktor
Ancaman eksternal Strategi S-T
Ciptakan strategi Menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman Strategi W-T
Ciptakan strategi Meminimalkan
kelemahan dan menghindari ancaman
Sumber : Rangkuti, 1997 1. Strategi SO, dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2. Strategi ST, dibuat berdasarkan kekuatan perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3. Strategi WO, diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4. Strategi WT, dibuat berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada, serta menghindari ancaman.
Setelah memperoleh gambaran yang jelas mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan, maka selanjutnya dapat dipilih
alternatif strategi yang akan diterapkan perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Dengan pilihan strategi yang tepat, perusahaan diharapkan dapat
memanfaatkan kekuatan dan peluangnya untuk mengurangi kelemahan dan menghadapi ancaman yang ada. Melalui matrik SWOT didapat alternatif strategi
untuk menentukan critical decision, agar perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat.
d. Matriks Quantitative Strategies Planning QSPM
Komponen-komponen utama dari suatu QSPM terdiri dari : Factors, Strategic Alternative, Weights, Attractiveness Score, Total
Attractiveness Score, dan Sum Total Attractiveness Score David, 2004.
Berikut ini disajikan Matriks QSPM dalam Tabel 5. Faktor-faktor sukses kritis
Bobot Alternatif Strategi
Strategi I Strategi II
Strategi III AS
TAS AS
TAS AS
TAS Peluang
Ancaman Kekuatan
Kelemahan Jumlah Total Nilai
Daya Tarik Sumber : David, 2004
Penjelasan mengenai langkah-langkah pengembangan suatu QSPM : Tahap 1 :
Buatlah daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan perusahaan di kolom sebelah kiri QSPM. Informasi ini diambil dari
matriks IFE dan EFE. Tahap 2 : Beri bobot pada masing-masing external and internal critical success
factors. Bobot ini sama dengan yang ada di EFE Matrix dan IFE Matrix.
Tahap 3 : Teliti matriks-matriks pada Stage 2 dan identifikasi strategi alternatif
yang pelaksanaannya harus dipertimbangkan perusahaan. Catatlah strategi-strategi ini di bagian atas baris QSPM.
Tahap 4 : Tetapkan Attractiveness Score AS untuk setiap strategi berdasarkan
peran faktor tersebut terhadap setiap alternatif strategi. Batasan nilai Attractiveness Scores adalah : 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik,
3 = secara logis menarik, 4 = sangat menarik. Tahap 5 :
Hitunglah Total Attractiveness Score TAS dengan mengalikan bobot dengan Attractiveness Score AS.
Tahap 6 : Hitung jumlah seluruh Total Attractiveness Score TAS untuk setiap
alternatif strategi. Dari beberapa nilai TAS yang didapat, nilai TAS dari alternatif strategi yang tertinggilah yang menunjukkan bahwa
alternatif strategi itu yang menjadi pilihan utama. Nilai TAS terkecil menunjukkan bahwa alternatif strategi ini menjadi pilihan terakhir.
C. Aspek Kajian