3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di kelompok usaha budi daya udang galah “Mitra Gemah Ripah” yang terletak di Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
Garut. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember tahun 2010 hingga Februari
tahun 2011.
3.3 Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan untuk kemudian dianalisis dan diolah adalah data primer dan data sekunder. Data primer
adalah informasi yang dikumpulkan sendiri yang langsung berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh dari hasil survei lapangan. Survei tersebut dilakukan dengan menggunakan wawancara langsung kepada pihak kelompok usaha budi daya
“ Mitra Gemah Ripah” yang terletak di Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut.
Data sekunder adalah informasi yang mencakup hal-hal yang telah ada dalam perusahaan dan juga informasi yang bisa didapat dari laporan-
laporan,publikasi perdagangan, berbagai informasi penelitian, data sensus dan berbagai penyedia informasi lainnya. Data sekunder yang digunakan berasal
dari sumber tertulis, literatur yang berkenaan dengan masalah yang diteliti seperti laporan tatalaksana budi daya kelompok usaha “Mitra Gemah Ripah”
maupun buku literatur yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dan dianalisis menggunakan analisis Cost-Volume-Profit CVP. Analisis CVP adalah
jumlah produk yang dapat diproduksi yang dapat direpresentasikan secara matematika untuk mendapatkan laba tertentu. Hubungan antara pendapatan
dan biaya dapat ditunjukan melalui model CVP, di mana model CVP tersebut berguna untuk mengevaluasi dampak keuangan dari keputusan strategik dan
operasional.
Laporan laba rugi sangat berguna untuk mengelompokan biaya- biaya menjadi kategori biaya tetap atau biaya variabel. Laporan laba rugi
dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
Laba operasi = Pendapatan Penjualan – Biaya variabel – Biaya Tetap
Jadi, laba operasi merupakan laba sebelum pajak penghasilan. Margin kontribusi adalah pendapatan penjualan dikurangi total
biaya variabel. Jika margin kontribusi disubstitusikan ke dalam harga dikurangi biaya variabel per unit pada persamaan laba operasi dalam
memperoleh jumlah unit, maka persamaan titik impas dapat dinyatakan sebagai berikut :
Jumlah Unit = Biaya Tetap ................................. 1 Margin Kontribusi per Unit
Dalam Hansen dan Mowen 1999,titik impas dapat dinyatakan dalam unit ataupun dalam pendapatan. Titik impas dalam unit adalah jumlah
unit yang harur dihasilkan untuk memperoleh laba sama dengan nol. Sedangkan titik impas dalam pendapatan adalah konversi dari unit yang harus
diproduksi ke dalam jumlah pendapatan untuk menghasilkan laba sama dengan nol. Rumus untuk penghitungan titik impas dalam unit dapat
dinyatakan sebagai berikut : Biaya Tetap
Unit Titik Impas = _________________________ ............. 2 Harga – Biaya variabel per Unit
Sedangkan rumus titik impas dalam penjualan dapat dinyatakan sebagai berikut :
Harga Penjualan Impas = Biaya Tetap x __________________________ ........... 3
Harga – Biaya Variabel Per unit Beberapa asumsi penting yang terdapat dalan analisis biaya-
volume-laba adalah sebagai berikut: a.
Analisis mengasumsikan fungsi pendapatan linear dan fungsi biaya linear.
b. Analisis mengasumsikan bahwa harga, total biaya tetap dan biaya variabel
per unit dapat diidentifikasikan secara akurat serta konstan sepanjang rentang yang relevan.
c. Analisis mengasumsikan bahwa apa yang diproduksi dapat dijual.
d. Pada analisis multiproduk, bauran penjualan diasumsikan diketahui.
e. Harga jual dan biaya diasumsikan telah diketahui secara pasti.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Kelompok Budi Daya
“Mitra Gemah Ripah” merupakan salah satu kelompok usaha kecil menengah bidang perikanan darat yaitu budi daya udang galah. Kelompok
usaha tersebut didirikan pada tahun 2003. Penelitian mengenai studi kelayakan bisnis udang galah yang dilakukan oleh Badan Perencanaan
Daerah Kabupaten Garut dan STTP Bogor Sekolah Tinggi Teknologi Perikanan selama dua bulan pada tahun 2002 merupakan cikal bakal dari
pendirian kelompok budi daya tersebut. Penelitian tersebut bertujuan untuk mempercepat alih teknologi budi daya udang galah kepada masyarakat serta
mengadakan pengujian kelayakan teknis ekonomis usaha taninya. Setelah hasil penelitian menyatakan bahwa bisnis budi daya udang galah memiliki
kelayakan bisnis yang baik, maka masyarakat yang dilibatkan dalam kegiatan penelitian tersebut berinisiatif untuk membentuk kelompok usaha budi daya
udang galah sebagai kelas pemula yang disahkan langsung oleh kepala desa setempat.
Kelompok budi daya “Mitra Gemah Ripah” saat ini telah berjalan 8 tahun dan banyak mengalami perkembangan sehingga pada tahun 2005
dikukuhkan sebagai kelas madya oleh bupati Garut. Perbedaan antara kelas pemula dan kelas madya adalah terletak pada nilai prestasi yang dicapai serta
pihak yang mnegukuhkan. Nilai prestasi ditentukan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Garut berdasarkan beberapa kriteria penilaian yaitu
kemampuan merencanakan kegiatan dan memanfaatkan sumber daya secara optimal, kemampuan melaksanakan dan menaati perjanjian dengan pihak
lain, kemampuan pemupukan modal dan pemanfaatan pendapatan secara rasional, kemampuan meningkatkan hubungan yang melembaga antar
kelompok pembudi daya serta kemampuan menerapkan teknologi dan informasi. Pada kelas pemula jumlah nilai prestasi yang harus dicapai adalah
100-250 poin dan dikukuhkan oleh kepala desa, sedangkan pada kelas madya jumlah nilai prestasi yang dicapai harus melebihi 500 poin dan dikukuhkan
oleh bupati. Banyak pula penghargaan yang telah diterima oleh kelompok