suatu negara, ukuran yang selalu digunakan adalah tingkat pertumbuhan pendapatan nasional riil yang dicapai.
Dengan membandingkan data pendapatan nasional riil pada suatu tahun tertentu dengan pendapatan nasional riil pada masa lalu akan dapat ditentukan
tingkat pertumbuhan ekonomi. Setiap negara menghendaki pertumbuhan ekonomi yang pesat sehingga kesempatan kerja penuh dapat dicapai secara terus-menerus.
Tetapi keadaan ini sukar dicapai. Pertumbuhan ekonomi sudah dapat digolongkan “menggalakkan” apabila tingkat yang dicapai mampu mengurangi tingkat
pengangguran. Paling minimum setiap negara harus berusaha agar tingkat pertumbuhan ekonominya melebihi dari tingkat pertambahan penduduk, agar
pendapatan perkapita atau taraf kemakmuran masyarakat dapat ditingkatkan. Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi adalah : Tanah dan
kekayaan alam lainnya, Jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja, Barang- barang modal dan tingkat teknologi, sistem sosial dan sikap masyarakat.
2.2 Review Penelitian Terdahulu
Beberapa peneliti terdahulu telah banyak melakukan penelitian ini, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Rustion 2008 tentang Pertumbuhan
Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah dengan variabel Investasi, Tenaga Kerja dan Pengeluaran Pemerintah, hasil penelitian menunjukkan bahwa PMA, PMDN,
Angkatan Kerja dan pengeluaran pemerintah mempunyai hubungan positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Penelitian lain dilakukan oleh Simanjuntak 2008 tentang pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhan Batu dengan variabel Pendapatan Asli Daerah
PAD, hasil penelitian menunjukkan bahwa pajak dan retribusi daerah terus
Universitas Sumatera Utara
mengalami peningkatan dan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Penelitian lain dilakukan oleh Ramzuhri 2008 tentang Pertumbuhan Ekonomi pada Kabupaten di Sumatera Utara dengan variabel Belanja Modal, hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pertumbuhan belanja modal dengan pertumbuhan ekonomi di beberapa Kabupaten di Sumatera Utara dengan
hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa pertumbuhan belanja modal pemerintah daerah berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah tidak
dapat diterima atau ditolak. Penelitian lain juga dilakukan oleh Risuhendi 2012 tentang pertumbuhan
Ekonomi pada KabupatenKota di Sumatera Utara dengan variabel Desentralisasi Fiskal dan Belanja Modal, hasil yang diperoleh menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikan secara simultan desentralisasi fiskal dan belanja modal berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi KabupatenKota di
Sumatera Utara. Secara parsial desentralisasi fiskal berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi KabupatenKota di Sumatera Utara tetapi belanja
modal tidak berpengaruh signifikan. Penelitian lain juga dilakukan oleh Ardi Hamzah 2007 tentang
pertumbuhan ekonomi, penganggaran dan kemiskinan dengan variabel kinerja keuangan, hasil yang diperoleh secara langsung antara kinerja keuangan terhadap
pertumbuhan ekonomi menunjukkan rasio kemandirian 1, kemandirian 2 dan rasio efisiensi berpengaruh positif secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Untuk pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap penganggaran menunjukkan pengaruh secara positif, sedangkan pengeruh perrtumbuhan ekonomi terhadap
kemiskinan berpengaruh secara negatif. Pengujian secara tidak langsung antara kinerja keuangan dengan pengangguran dan kemiskinan menunjukkan rasio
kemandirian 1, kemandirian 2 dan rasio efisiensi secara tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
berpengaruh terhadap pengangguran dan kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Panjaitan 2011 tentang pertumbuhan ekonomi dengan variabel tax effort, pertumbuhan belanja modal dan pendapatan
asli daerah dengan hasil secara simultan usaha pajak tax effort, pertumbuhan belanja modal dan pertumbuhan pendapatan asli daerah berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara. Secara parsial variabel usaha pajak tax effort dan pendapat asli daerah berpengaruh signifikan dengan tingkat
alpha 5 terhadap pertumbuhan ekonomi. Ringkasan Review Penelitian terdahulu terdapat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1.Review Penelitian Terdahulu
Nama Topik
Variabel Hasil
Peneliti Penelitian
Penelitian tahun
Rustion Analisis pengaruh
Variabel Dependen Hasil penelitian me
2008 Investasi, Tenaga
- Pertumbuhan Eko jukkan bahwa PMA,
Kerja Pengelua nomi
PMDN, Angkatan ker ran pemerintah ter
Variabel Independen ja dan pengeluaran pe
hadap Pertumbuhan - Investasi
merintah terhadap per ekonomi di Provinsi
- Tenaga Kerja tumbuhan ekonomi
Jateng - Pengeluaran
menunjukkan hubung
Pemerintah an positif signifikan
Simanjuntak Analisis pengaruh
Variabel Dependen Hasil penelitian me
2008 Pendapatan Asli
- Pertumbuhan Eko nunjukkan bahwa
Daerah PAD terha nomi
pajak dan retribusi dap pertumbuhan eko
Variabel Independen daerah terus menga
nomi di Kabupaten -PAD
lami peningkatan dan Labuhan Batu
berpengaruh signifika
t erhadap pertumbu
han ekonomi Ramzuhri
Pengaruh pertumbu Variabel Dependen
Hasil penelitian me 2008
han belanja modal - Pertumbuhan Eko
nunjukkan bahwa terhadap pertumbuhan
nomi tidak ada pengaruh
Ekonomi pada Kab Variabel Independen
pertumbuhan belanja Di Sumut
-Belanja Modal modal dengan pertum
buhan ekonomi di be berapa Kabupaten di
Sumut dengan hipote sis penelitian yang
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 2.1
Nama Topik
Variabel Hasil
Peneliti Penelitian
Penelitian tahun
menyatakan bahwa pertumbuhan belanja
modal pemerintah daerah berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi daerah tidak
dapat diterima atau di tolak
Risuhendi Pengaruh Desentra
Variabel Dependen: Hasil penelitian me
2012 lisasi Fiskal dan
-Pertumbuhan Eko nunjukkan adanya pe
Belanja modal ter Variabel Independen:
ngaruh signifikan seca hadap pertumbuhan
- Desentralisasi Fiskal ra simultan desentrali
ekonomi KabKota - Belanja Modal
sasi fiskal dan belanja di Sumut
modal terhadap pertumbuhan ekonomi
KabKota di Sumut. Secara parsial desen
tralisasi fiscal berpe ngaruh signifikan ter
hadap pertumbuhan ekonomi KabKota di
Sumut tetapi belanja Modal tidak berpenga
ruh signifikan Hamzah Ardi
Analisa kinerja keu Variabel Dependen:
Hasil pengujian secara 2007
angan terhadap per -Pertumbuhan Eko
langsung antara kiner tumbuhan ekonomi,
nomi,penganggaran, ja keuangan terhadap
penganggaran dan kemiskinan
pertumbuhan ekonomi kemiskinan
Variabel Independen menunjukkan rasio ke
-Kinerja Keuangan mandirian 1, kemandi
rian 2 dan rasio efisi ensi berpengaruh posi
tif secara signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi sedangkan ra sio efektifitas tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Untuk pengaruh pertu
buhan ekonomi terha dap penganggaran me
nunjukkan pengaruh secara positif sedang
Lanjutan Tabel 2.1
Universitas Sumatera Utara
Nama Topik
Variabel Hasil
Peneliti Penelitian
Penelitian tahun
buhan ekonomi terha dap kemiskinan berpe
ngaruh secara negatif. Pengujian secara tidak
langsung antara kiner ja keuangan dengan
pengangguran dan ke miskinan menunjukka
rasio kemandirian 1, kemandirian 2 dan ra
sio efisiensi secara ti dak langsung berpe
ngaruh terhadap peng angguran dan kemiski
nan melalui pertumbu han ekonomi.
Panjaitan Pengaruh tax effort,
Variabel Dependen Secara simultan usaha
2011 pertumbuhan belanja
-Pertumbuhan Ekono pajak Tax Effort,per
modal dan PAD ter mi
tumbuhan belanja mo hadap pertumbuhan
Variabel Independen dal dan pertumbuhan
ekonomi pada Kab -Tax Effort
PAD berpengaruh sig Kota di Sumatera
-Pertumbuhan belanja nifikan terhadap per
Utara modal
tumbuhan ekonomi di -PAD
Sumatera Utara, Seca ra parsial variabel usa
ha pajak dan PAD ber pengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi sedangkan
variabel pertumbuhan belanja modal berpe
ngaruh tidak signifika dengan tingkat alpha
5 terhadap partum buhan ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1
Kerangka Konseptual
Peningkatan PAD merupakan akses dari pertumbuhan ekonomi. Daerah yang pertumbuhan ekonominya positif mempunyai kemungkinan mendapatkan
kenaikan PAD melalui penggalian kekayaan asli daerah yang terus menerus dipacu pertumbuhannya oleh pemerintah daerah. Jumlah dan kenaikan kontribusi
PAD akan sangat berperan dalam kemandirian pemerintah daerah guna pertumbuhan ekonomi melalui sasaran yang telah tercapai dalam pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat melalui pemanfaatan PAD Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan, Lain-lain PAD yang sah. Hal ini membuktikan bahwa PAD dan transfer pemerintah dalam bentuk DAU dan DAK memiliki peran yang penting di
dalam perekonomian suatu daerah. Dengan adanya tuntutan dari masyarakat yang menginginkan peningkatan kualitas layanan publik, pemerintah berusaha untuk
membangun infrastruktur yang dapat memberikan manfaat yang lebih kepada masyarakat. Dengan meningkatnya alokasi Belanja Modal Pemerintah berharap
pertumbuhan ekonomi juga akan mengalami peningkatan. Menggenjot belanja modal adalah perkara sangat penting karena meningkatkan produktivitas
perekonomian. Semakin banyak belanja modal semakin tinggi pula produktivitas perekonomian dalam hal ini adalah pertumbuhan ekonomi. Belanja modal berupa
infrastruktur jelas berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Upaya menggenjot belanja modal jelas harus disertai dengan
meningkatnya kemampuan pemerintah pusat dan daerah menyerap anggaran.
32
Universitas Sumatera Utara